Di perang Ukraina, Rusia menurunkan hampir seluruh alutsista dan persenjataan terbaiknya guna memenangkan perang yang telah terjadi hampir setahun ini. Rusia memang dikenal sebagai salah satu negara di dunia yang memiliki kekuatan militer yang cukup besar. Bahkan, menurut versi Global Fire Power (GFP) Rusia merupakan negara urutan ke-2 dengan kekuatan militer terkuat di dunia setelah Amerika Serikat.
BACA JUGA: Beroperasi Sampai Dini Hari, Ini Jadwal Lengkap Keberangkatan Terakhir KRL di Malam Tahun Baru 2023
Kembali ke perang di Ukraina, Rusia dalam perang yang disebut sebagai operasi khusus tersebut juga menurunkan beberapa pesawat tempur canggih yang mereka miliki. Beberapa jenis pesawat tersebut juga meliputi pesawat bomber strategis. Rusia memang dikenal sebagai operator pesawat bomber di dunia selain Amerika Serikat dan Tiongkok (Republik Rakyat Cina). Kali ini kita akan sedikit mengulas pesawat bomber yang dioperasikan oleh militer Rusia hingga hari ini.
1. Tupolev TU-22M
Tupolev TU-22M merupakan salah satu pesawat bomber yang dioperasikan oleh militer Rusia sejak negara ini masih berbentuk Federasi Uni Soviet. Dilansir dari wikipedia.com, pesawat yang memiliki kode NATO sebagai “Backfire” ini mulai memasuki layanan militer Uni Soviet kala itu pada tahun 1972. Pesawat ini sejatinya adalah pengembangan lebih lanjut dari TU-22 yang merupakan pesawat bomber supersonik pertama yang dioperasikan oleh Uni Soviet.
Pesawat yang kini memiliki varian terbaru yakni TU-22M3M tersebut memiliki kemampuan mengangkut muatan seperti rudal dan bom hingga kapasitas 24.000 kg. Pesawat ini juga dilengkapi Kanon 23 mm di bagian ekor untuk senjata pertahanan diri. Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin Kuznetsov NK-25 Afterburning turbofan yang mampu membuat pesawat ini terbang dengan kecepatan 1.997 km/jam. Selain Rusia, dulunya pesawat ini juga dioperasikan oleh Ukraina sebelum dipensiunkan pada tahun 2006.
2. Tupolev TU-160
Pesawat bomber selanjutnya merupakan Tupolev TU-160. Pesawat buatan pabrik Tupolev ini mulai dioperasikan sejak dekade 80-an oleh militer Uni Soviet kala itu. Dilansir dari situs military-today.com, pesawat bomber ini merupakan pesawat bomber terbesar yang berdinas di layanan militer dunia sampai hari ini. Pesawat yang memiliki kode NATO sebagai “Blackjack” ini juga disebut sebagai White Swan karena bentuk tubuhnya yang berwarna putih. Pesawat ini dikembangkan sebagai saingan dari pesawat bomber Amerika Serikat saat itu yakni B-1 Lancer.
BACA JUGA: Fakta Pesepakbola Legenda Brasil Pele yang Mungkin Belum Diketahui
Pesawat ini diyakini merupakan pesawat bomber tercepat di dunia dengan kecepatan maksimal yang tercatat hingga 2.220 km/jam. Kecepatan tersebut dicapai dengan 4 mesin Samara NK-321 afterburning turbofan. Pesawat ini dikenal sebagai pesawat bomber terbesar di dunia karena muatannya yang mampu mencapai hingga 45.000 kg. Pesawat ini juga memiliki kemampuan untuk meluncurkan rudal nuklir, yakni Raduga Kh-15.
3. Tupolev TU-95
Mungkin dari semua pesawat bomber yang dioperasikan oleh militer Rusia hingga harin ini Tupolev TU-95 dianggap adalah ikon pesawat bomber dari blok timur. Pesawat yang dikembangkan dan diproduksi sejak dekade 1950-an tersebut salah satu pesawat bomber tertua yang masih berdinas di layanan militer. Pesawat bomber ini muncul sebagai tanggapan terhadap Amerika Serikat yang sedang mengembangkan pesawat bomber strategis B-52 Stratofortress.
BACA JUGA: 10 Ide Masakan Malam Tahun Baru 2023 Terbaik: Nikmat Disantap saat Kumpul Keluarga dan Sahabat
Pesawat ini memiliki julukuan “Bear” yang memiliki arti beruang dalam kode NATO. Meskipun terbilang sebagai pesawat tua, akan tetapi pesawat bomber legendaris ini masih cukup disegani oleh negara-negara blok barat. Bahkan, setiap kali pesawat ini terbang patroli perbatasan di sekitar Rusia hampir pasti akan selali dikawal dengan jarak aman oleh pesawat tempur dari negara tetangga yang berhaluan blok barat.
Pesawat ini ditenagai oleh 4 mesin Kuznetsov NK-12 turboprop yang mampu membuat pesawat tersebut terbang dengan kecepatan sekitar 900 km/jam dan memiliki daya jelajah sekitar 15.000 km. Pesawat ini memiliki muatan maksimal sekitar 15.000 kg yang terdiri dari beberapa jenis bom dan rudal jelajah. Bahkan, pesawat ini juga mampu meluncurkan rudal nuklir semacam Raduga Kh-15. Selain itu, untuk pertahanan diri pesawat ini dilengkapi sepucuk meriam otomatis 23 mm di bagian ekor pesawat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Menang dari Taiwan Tak Jadi Tolak Ukur Kekuatan Timnas Indonesia, Mengapa?
-
Dimas Drajad Gabung Malut United, Aroma Eks-Persib Kian Terasa di Skuad
-
Menjamu Laos, Skuad Timnas Indonesia U-23 Tak Boleh Remehkan Tim Lawan!
-
Banyak Pemain Naturalisasi Pulang Kampung, Ini Tanggapan Patrick Kluivert!
-
Gabung LOSC Lille, Calvin Verdonk Ungkap Misi Selanjutnya dalam Karirnya
Artikel Terkait
Ulasan
-
Between Us: Sebuah Persahabatan yang Terluka oleh Cinta
-
Mengurai Cinta yang Tak Terucap Lewat Ulasan Buku 'Maafkan Kami Ya Nak'
-
Mahar Jingga: Cinta yang Halal Tapi Tak Selalu Membahagiakan
-
Ali Band dan Perayaan Musik Dansa dari Timur Tengah ke Jakarta
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
Terkini
-
Rekap Wakil ASEAN di Matchday 2 Kualifikasi AFC U-23: 3 Tim Sukses Puncaki Klasemen
-
Mengenal Culling Game di Seri Jujutsu Kaisen, Permainan Brutal oleh Kenjaku
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Budaya Kekerasan Aparat dan Demokrasi yang Terluka
-
Sinopsis Papa to Oyaji no Uchi Gohan, Drama Jepang Dibintangi Jin Shirasu