Sebelumnya pada hari senin (26/12/2022) lalu, beberapa unit drone Korea Utara berhasil menembus ruang udara Korea Selatan. Dikutip dari harian Tempo, 5 unit drone melewati perbatasan Korea Selatan, bahkan salah satu diantaranya sempat mencapai ruang udara ibukota Seoul. Kawanan drone tersebut masuk ke wilayah Korea Selatan dan dianggap sebagai tindakan provokatif. Hal tersebut membuat Angkatan udara Korea Selatan langsung bergerak cepat dengan menerjunkan beberapa pesawat serang untuk menghalau kawanan drone tersebut.
BACA JUGA: Cocok untuk MUA, Wanita Ini Ungkap Cara Downsizing Makeup Agar Tak Encok Bawa Banyak Produk
Militer Korea Selatan sempat menembakkan beberapa tembakan untuk menjatuhkan drone tersebut dari helikopter serang. Namun, tidak diketahui apakah tembakan tersebut sukses mengenai sasaran drone Korea Utara tersebut. Dilansir dari kantor berita CNN, satu dari 5 unit drone tersebut sukses ditembak jatuh oleh militer Korea Selatan. Pemerintah setempat mengatakan drone yang ditembak jatuh tersebut memiliki panjang sekitar 2 meter.
Tentunya serangan drone yang dilakukan oleh pihak Korea Utara ini terbilang cukup mengejutkan banyak kalangan. Terlebih lagi memang drone yang dioperasikan oleh Korea Utara masih cukup jarang diketahui mengenai speisfikasi dan kemampuannya. Namun, ada beberapa fakta menari di balik serangan drone dari Korea Utara terhadap Korea Selatan tersebut.
1. Sistem Pertahanan Udara Korea Selatan Masih Lemah
Peristiwa yang cukup mengejutkan ini tentunya sempat membuat panik warga Korea Selatan sekaligus menjadi hal yang memalukan bagi pihak militer Korea Selatan. Pasalnya, keamanan udara Korea Selatan dengan mudahnya ditembus oleh musuh bebuyutan mereka, yakni Korea Utara dengan menggunakan drone militer sederhana. Hal ini tentunya disesalkan oleh banyak pihak yang terlibat dalam lingkup militer Korea Selatan.
Mengenai peristiwa ini, pihak pemerintah Korea Selatan meminta maaf kepada publik dan masyarakat Korea Selatan atas peristiwa provokatif dan mengancam yang dilakukan oleh tetangga mereka tersebut. Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada media pers setempat di hari selasa (27/12/2022) bahwa kemampuan pendeteksian dan penanggulangan serangan drone dengan ukuran kecil masih cukup minim di Korea Selatan. Hal ini tentunya diharapkan akan segera diperbaiki guna memberikan rasa aman terhadap penduduk Korea Selatan.
2. Jatuhnya Pesawat Militer Korea Selatan Saat Misi Pencegatan Drone
Operasi pengahaluan drone tersebut juga menelan korban, yakni satu unit pesawat serang ringan KA-1 yang dimiliki oleh Korea Selatan jatuh ketika mencoba menghalau kawanan drone tersebut. Akan tetapi, belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat serang ringan yang juga difungsikan sebagai pesawat latih oleh militer Korea Selatan tersebut.
BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Usai Liverpool Tekuk Leicester City 2-1
Pesawat KA-1 sejatinya merupakan varian serang ringan dari pesawat latih dasar KT-1 Wongbi yang dimiliki oleh Korea Selatan. Varian serang ringan ini memang dipergunakan untuk menangkal serangan udara ringan dan misi anti-gerilya.
Jatuhnya pesawat tersebut tentunya menjadi catatan buruk bagi militer Korea Selatan. Belum lagi penyebab jatuhnya pesawat tersebut yang masih simpang siur memberikan kecemasan bagi publik di Korea Selatan atas keamanan dan kesiapan militer di negaranya. Tentunya hal ini menjadi peringatan bagi kesiapan militer di Korea Selatan atas kemungkinan yang lebih buruk di masa depan
3. Serangan Drone Korea Utara Cukup Jarang Terjadi
Serangan drone intai yang dilakukan oleh pihak Korea Utara ini memang cukup jarang terjadi. Korea Utara memang lebih sering melakukan tindakan provokasi terhadap Korea Selatan melalui uji coba rudal balistik berkekuatan nuklir maupun latihan serangan udara di dekat perbatasan. Hal inilah yang sempat mengejutkan banyak pihak perihal ditembusnya perbatasan Korea Selatan oleh sekawanan drone milik Korea Utara.
Di sisi lain, hal tersebut juga membuka mata banyak pihak bahwa Korea Utara juga mulai mempergunakan serangan drone sebagai aspek provokatif militer terhadap Korea Selatan. Tentunya hal ini juga mengindikasikan bahwa mereka mulai melakukan pengembangan dalam teknologi drone militer.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Naturalisasinya Disetujui DPR, Kevin Diks Bisa Main saat Lawan Arab Saudi?
-
Badai Cedera Timnas Indonesia Kian Parah, Skuad Garuda Tak Full-skuad Lawan Jepang?
-
Laga Indonesia vs. Jepang: Ajang Pembuktian Shin Tae-yong ke Fans Garuda
-
Tanpa Ayase Ueda, Lini Depan Timnas Jepang Tetap Tak Bisa Dianggap Tumpul
-
3 Pemain Kunci Timnas Jepang yang Perlu Diwaspadai, Ada Eks-Inter Milan
Artikel Terkait
-
Jelang Lawan Jepang, Shin Tae-yong Diterpa Kabar Buruk dari Negaranya, Ada Apa?
-
Ukraina Tangkap Lebih dari 700 Tentara Rusia dalam Serangan Mendadak ke Wilayah Kursk
-
Ukraina Mulai Serang Pasukan Korea Utara di Rusia
-
Software Mata-mata di Laptop dan Kisah Pemecatan Karyawan yang Mengerikan di Era WFH
-
Ini Daftar Lagu yang Dibanned Korea Selatan Selain APT Rose Bruno Mars, Ada Suju!
Ulasan
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
-
Ulasan Film REC, Horor Found Footage yang Mencekam
Terkini
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings
-
Comeback Memukau! VIVIZ Umbar Pesona dan Rasa Percaya Diri di Video Musik Lagu Baru 'Shhh!'