Sebagai salah satu kota tujuan wisata di Jawa Timur, kota Malang menyediakan beragam sajian kuliner, baik kuliner daerah maupun mancanegara. Jika kamu berkunjung ke kota Malang, dengan mudah bisa mendapatkan gerai kuliner dan oleh-oleh yang siaga di beberapa tempat, sejak pagi hingga malam hari.
Beberapa warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) juga memiliki keterampilan usaha industri rumahan yang bisa mendukung ekonomi keluarga dan masyarakat. Salah satunya adalah tempe, makanan khas Indonesia dengan bahan baku kedelai yang cukup legendaris.
Jika berminat mencicipi tempe khas Malang, silahkan berkunjung ke Sentra Industri Tempe & Kripik Tempe Sanan atau beberapa gerai kuliner oleh-oleh di wilayah Malang Raya.
BACA JUGA: Pak RT Rumah Tiko Terkejut dengan Sikap Ibu Eny, Ungkap Dulu Tidak Pernah Begini
Sentra Industri Tempe & Kripik Tempe SANAN
Untuk melengkapi petualangan kamu ke kota Malang, berikut rekomendasi varian olahan kuliner menggunakan bahan utama tempe yang terdapat di kota Malang :
1. Mendoan
Mendoan termasuk rumpun gorengan yang menggunakan tempe sebagai bahan utama. Irisan tempe tipis dicelupkan ke dalam adonan tepung kemudian digoreng. Tempe mendoan terasa sedikit basah, tidak renyah dan memiliki tekstur lembut. Disajikan bersama lombok atau sambal petis sebagai makanan ringan maupun sebagai lauk pendamping nasi.
2. Tempe goreng
Masih termasuk rumpun gorengan dengan bahan utama tempe. Tempe diiris tebal persegi atau sesuai selera. Digoreng tanpa adonan tepung, tekstur padat tempe akan kelihatan jelas. Tempe goreng terasa sedikit basah dan tidak renyah saat dikonsumsi. Kebanyakan dinikmati sebagai lauk pendamping nasi, tapi beberapa orang juga menikmatinya sebagai makanan selingan. Beberapa warung kuliner menyajikan tempe sebagai pendamping masakan khas Jawa Timur seperti rawon, soto daging dan rujak cingur.
3. Keripik tempe
Tergolong rumpun gorengan, tempe diiris tipis selebar dan setebal kartu kredit lalu dicelupkan ke dalam adonan tepung yang telah dicampur dengan bumbu kemudian digoreng. Keripik tempe terasa renyah, dikonsumsi sebagai makanan ringan maupun makanan pendamping nasi. Dengan kemasan plastik, keripik tempe dipasarkan sebagai oleh-oleh khas kota Malang.
Keripik tempe khas kota Malang
5. Tempe bacem
Tempe bacem diolah dengan cara yang berbeda. Irisan tebal tempe dimasak atau direbus dengan bumbu dapur, serai dan air kelapa sebagai ciri khas. Dikonsumsi sebagai lauk pendamping nasi, tempe bacem disajikan dengan cara digoreng. Tempe bacem adalah masakan khas kota Yogyakarta yang terdapat di wilayah kota Malang.
6. Mendol
Terbuat dari tempe kepyar --tempe gagal proses peragian sehingga biji-biji kedelai tidak bisa menjadi padat menyatu-- atau tempe padat yang sengaja dilumat. Tempe diolah dengan bumbu rempah kemudian dicetak menggunakan kepalan tangan membentuk oval lalu digoreng. Dengan rasa khas bau kecing, renyah atau sedikit basah, disajikan sebagai lauk pendamping nasi.
7. Oseng-oseng
Bahan utama tempe diolah menggunakan bumbu dapur dan beberapa lembar irisan daun bawang merah. Bumbu disangrai dengan sedikit air lalu irisan tempe berbentuk dadu kecil atau berbentuk lidi tebal, dimasak dalam beberapa menit dengan menambahkan kecap. Disajikan sebagai lauk pendamping nasi.
BACA JUGA: Ibu Eny Kini Bisa Dandan Sendiri, Wajahnya Jadi Sorotan: Cantiknya
8. Sambal goreng
Sambal goreng diolah dari tempe irisan kecil dan tipis yang dipadukan dengan kentang irisan tipis, kacang tanah dan ikan teri. Menggunakan bumbu rempah yang dipadukan dengan gula merah dan irisan lombok, sambal goreng memiliki cita rasa yang khas. Disajikan sebagai lauk pendamping nasi atau lebih sering sebagai lauk pendamping nasi kuning dalam perayaan adat tertentu.
Itulah beberapa rekomendasi varian olahan tempe yang bisa menggugah keinginan kamu untuk datang ke kota Malang dengan membeli oleh-oleh.
Baca Juga
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Menanggapi Catatan Kritis untuk Isu Disabilitas pada Kinerja Pemerintahan
-
Kemanusiaan dan Hierarki dalam Buku Psikologi Humanistik Karya Matt Jarvis
-
Buku 'Model Inovatif Logo Konseling Website' Dedikasi buat Kaum Netizen
-
Testimoni dan Introspeksi Diri dalam Buku Apakah Saya Toxic?
Artikel Terkait
-
Sederet Sumber Kekayaan Vicky Prasetyo, Tak Heran Berani Maju Calon Bupati Pemalang
-
Persiapan Matang, KPU Kota Malang Gelar Simulasi untuk Kelancaran Pilkada
-
Sultan Andara vs Crazy Rich Malang, Adab Raffi Ahmad ke Rumah Rp60 M Momo Geisha Jadi Omongan
-
Suami Momo Geisha Ternyata Bos Besar, Pantas Enteng Hadiahkan Lapangan Futsal Berstandar FIFA
-
Sukses Digelar! Workshop Suara.com dan UAJY di 3 Kota Diikuti 150 Lebih Digital Creator
Ulasan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Ulasan Buku Bob Sadino Karya Edy Zaqeus: Mereka Bilang Saya Gila!
-
Review Film R.I.P.D: Petualangan Polisi dalam Menangkap Berbagai Roh Jahat
Terkini
-
Berakhir dengan Rating Tertinggi, Ini 4 Penjelasan Ending Drama Korea Family by Choice
-
Walau Sukses Tantang Max Verstappen, Lando Norris Ragu Bisa Juara Dunia
-
Sosok Radojko Avramovic, Pelatih Tersukses di Piala AFF
-
Calvin Verdonk Berharap Jepang Pakai Tim B saat Jamu Timnas Indonesia
-
Ulasan Film Exhuma, Aksi Dua Dukun Muda Menaklukkan Arwah Misterius Penunggu Tanah