Pada masa revolusi, Indonesia menghadapi serbuan kembali tentara Belanda yang ingin menguasai Indonesia atau Hindia-Belanda yang merupakan bekas wilayah koloninya.
Namun, para pejuang tentunya tidak berdiam saja dan melakukan perlawanan guna mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Pihak Belanda yang cukup unggul dari kekuatan militer tentunya mengerahkan berbagai alutsista unggulannya seperti bermacam-macam pesawat tempur guna menggempur pertahanan pejuang Indonesia.
Pihak Indonesia bukannya tanpa kekuatan udara di era tersebut. tercatat beberapa jenis pesawat pernah dioperasikan oleh militer Indonesia pada saat itu. Pesawat-persawat tersebut umumnya merupakan peninggalan Jepang yang direbut oleh para pejuang pasca proklamasi kemerdekaan.
BACA JUGA: Jejak T-33 Bird, Pesawat Jet Latih yang Dipaksa Menjadi Jet Serang Darat
Salah satu dari sekian banyak pesawat yang didapatkan Indonesia adalah pesawat latih lanjut Ki-79 Nishikoren. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik pesawat Mansyu Ki-79 Nishikoren.
1. Pesawat Latih Turunan dari Pesawat Tempur Nakajima Ki-27
Pesawat latih lanjut (advanced trainer aircraft) Mansyu Ki-79 Nishikoren sejatinya merupakan varian latih dari pesawat tempur Jepang Nakajima Ki-27.
Dilansir dari wikipedia.com, pesawat Nakajima Ki-27 mulai dikembangkan dan diproduksi pada pertengahan hingga akhir dekade 1930-an. Pesawat tersebut dikembangkan guna menggantikan pesawat-pesawat militer Jepang yang masih menggunakan desain sayap ganda atau biplane.
Dalam pengembangannya dimunculkan pula varian latih 2 kursi yang nantinya dikenal dengan nama Mansyu Ki-79 Nishikoren yang digunakan oleh divisi penerbangan angkatan darat kekaisaran Jepang.
Pesawat ini diketahui berdinas hampir di seluruh medan konflik di pasifik hingga Asia Tenggara. Tercatat pesawat Ki-27 diproduksi lebih dari 3.000 unit dan terdiri atas beberapa varian.
2. Pernah Menjadi Pesawat Kamikaze
Pesawat ini sejatinya merupakan pesawat tempur yang ditenagai sebuah mesin piston Nakajima Ha-1 Kotobuki Otsu (Ha-1b) 9-cylinder air-cooled radial piston.
Mesin tersebut mampu membuat pesawat ini mencapai kecepatan maksimal 470 km/jam dan memiliki jarak jangkauan sekitar 600-1.000 km tergantung misi penerbangan yang dilakukan.
Untuk varian Mansyu Ki-79 sendiri ditenagai oleh sebuah mesin Hitachi Ha.13a-I atau Ha.13a-III yang dirasa cocok sebagai pesawat latih lanjut.
Pesawat ini memiliki sistem persenjataan utama 2 pucuk senapan mesin kaliber 7.7 mm dan sebuah senapan mesin kaliber 12.7 mm. Pesawat ini juga mampu membawa 4 buah bom yang masing-masing memiliki berat 25 kg.
Pada masa akhir perang dunia ke-2, pesawat ini juga pernah dimodifikasi sebagai pesawat kamikaze atau serangan bunuh diri oleh pihak Jepang.
Salah satu medan konflik yang diketahui menjadi arena pesawat Ki-27 dan Ki-79 menjalankan misi kamikaze adalah di sekitar Thailand dan Manchuria.
Pesawat tersebut juga seringkali bertemu dengan pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat khususnya P-40 Warhawk atau Grumman F6 Hellcat.
BACA JUGA: 3 Fakta Unik Yokosuka K5Y Cureng, Pesawat Latih Bersejarah bagi Indonesia
3. Dirampas oleh Militer Indonesia dalam Jumlah Banyak
Di kawasan Hindia-Belanda, pesawat ini juga diketahui beroperasi guna mendukung pelatihan para awak pilot atau sebagai pesawat pengintai.
Dilansir dari artikel Jos Heyman yang berjudul “Indonesian aviation 1945-1950”, Pesawat Ki-79 banyak ditemukan di beberapa pangkalan udara di pulau Jawa dan Sumatera.
Saat itu para pejuang menemukan hingga puluhan unit pesawat tersebut dalam kondisi rusak atau tidak layak terbang. Akan tetapi, ada beberapa unit pesawat Ki-79 Nishikoren yang masih layak terbang dan digunakan oleh militer Indonesia sebagai pesawat latih lanjut.
Salah satu pilot Indonesia yang diketahui pernah menggunakan pesawat Ki-79 adalah Agustinus Adisucipto yang menerbangkan pesawat tersebut dari Tasikmalaya menuju ke Pangkalan udara Maguwo di Yogyakarta.
Menurut beberapa sumber, pesawat ini digunakan oleh Indonesia pada kurun waktu 1945-1948 sebelum dihancurkan oleh pihak Belanda. Kini, beberapa replika pesawat ini tersimpan menjadi koleksi di beberapa museum di Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bambang Pamungkas Sebut Mimpi Indonesia ke Piala Dunia Masih Ada, Kenapa?
-
AFF Cup 2024 Resmi Gunakan Teknologi VAR, Kabar Buruk Bagi Timnas Vietnam?
-
Belum Dilirik STY untuk AFF Cup 2024, Apakah Jens Raven Tak Masuk Kriteria?
-
Sudah Dapatkan Ole Romeny, PSSI Rupanya Masih Berburu Striker Keturunan
-
3 Penyerang yang Berpotensi Tersingkir dengan Hadirnya Ole Romeny di Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Siapa D'Leanu Arts? Pemain Keturunan Gombong dalam Daftar Naturalisasi di Meja Yunus Nusi
-
Bangga! Timnas Indonesia Raih Juara Dunia di IESF World Esports Championship 2024
-
Pacar Telepon Thom Haye Tengah Malam Kasih Kabar Buruk: Perasaan Saya Campur Aduk
-
Lintasarta Resmikan AI Merdeka, Adopsi Teknologi AI Bagi Masa Depan Digital Indonesia
-
Andil Tijjani Reijnders di Balik Keputusan Eliano Reijnders Pilih Timnas Indonesia
Ulasan
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
Terkini
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024
-
Bambang Pamungkas Sebut Mimpi Indonesia ke Piala Dunia Masih Ada, Kenapa?