Kepulauan Indonesia terkenal dengan beragam flora dan fauna eksotis yang jenis dan jumlahnya cukup banyak. Kondisi geografis di sebagian pulau di Indonesia, khususnya Kalimantan, Sumatera dan Papua yang masih terdapat banyak hutan-hutan memang cukup memungkinkan menjadi habitat beragam flora dan fauna unik dan langka di Indonesia.
Salah satu dari sekian banyak jenis fauna yang ada di Indonesia adalah berbagai jenis ikan air tawar yang tentunya memiliki bentuk dan ukuran yang cukup luar biasa. Kamu pernah bertemu dengan ikan air tawar yang dapat tumbuh sekurukan manusia ? rasanya jika di pulau Jawa hal tersebut tentunya mustahil ditemui. Akan tetapi, lain hal jika di pulau Sumatera dan Kalimantan. Di daerah tersebut terdapat seekor ikan yang dapat tumbuh sebesar manusia. Ikan ini dikenal sebagai ikan Tapah atau Wallago. Seperti apakah ikan tersebut ? mari kita simak beberapa fakta menarik dari ikan tapah.
1. Merupakan Jenis Ikan Berkumis
Ikan yang dikenal merupakan ikan endemik kawasan pulau Sumatera dan Kalimantan tersebut sepintas mirip dengan ikan lele, namun memiliki beberapa perbedaan termasuk ukurannya yang lebih besar daripada lele yang sering ditemui di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan ikan ini masih masuk ke dalam ordo Siluriformes atau Siluridae dan berkerabat dengan ikan lele dan ikan patin.
Seperti lazimnya ikan lele dan ikan patin, ikan tapah juga dilengkapi beberapa helai organ tambahan di bagian moncong yang berfungsi sebagai alat pengindra. Organ yang mirip seperti kumis tersebut diyakini digunakan sebagai sensor untuk berburu dan untuk mengetahui adanya ancaman predator. Seperti lazimnya beberapa ikan berkumis, ikan tapah juga dianggap sebagai salah satu ikan karnivora yang dapat memangsa ikan-ikan kecil lainnya. Bahkan, ikan ini juga dapat menjadi kanibal apabila dalam kondisi ekstrim.
BACA JUGA: Perubahan Fisik Ammar Zoni Jadi Sorotan Hingga Disebut Makin 'Ngembang'
2. Dapat Tumbuh Seukuran Manusia
Persebaran ikan tapah sejatinya tidak hanya berada di Indonesia. beberapa spesies ikan ini diketahui dapat ditemukan di beberapa negara lain seperti Malaysia, Brunei, Thailand bahkan juga di Kamboja. Namun, ada beberapa spesies yang memang dikatakan menjadi ikan endemik asli Indonesia. Salah satunya adalah Tapah hitam atau Tapah raksasa. Melansir dari Jurnal Raffles Bulletin of Zoology, ikan tapah hitam atau tapah raksasa diketahui merupakan spesies ikan tapah terbesar yang ada. Ikan yang memiliki nama latin Wallagonia leerii tersebut dapat tumbuh dengan panjang sekitar 150 cm dan mampu mencapai berat maksimal 80 kg.
Melihat ukurannya tersebut tentunya tidak salah bahwa ikan tapah merupakan salah satu ikan air tawar terbesar di Indonesia. Bahkan, menurut penuturan warga sekitar mereka kerap kali menemui ikan tapah yang berukuran 2 meter. Akan tetapi, ukuran yang paling sering terlihat dan tertangkap yakni di kisaran panjang 70-100 meter dan memiliki berat sekitar 25-50 kg. Namun, ikan ini kini menjadi salah satu jenis ikan yang terancam punah karena rusaknya habitat alam ataupun seringkali ditangkap oleh warga sekitar untuk dikonsumsi.
3. Mitos Ikan Tapah Penjaga Sungai
Ikan tapah sejatinya merupakan salah satu ikan yang cukup lazim dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Sumatera dan Kalimantan. Umumnya spesies ikan tapah yang sering dikonsumsi adalah ikan tapah putih atau yang memiliki nama latin Wallago Attu. Ikan ini lazimnya dapat tumbuh sekitar 30-50 cm dan memiliki berat sekitar 7-10 kg. umumnya ikan ini dimasak menggunakan beberapa rempah-rempah asli Sumatera ataupun dengan cara dibakar.
Namun, meskipun merupakan ikan yang lazim dikonsumsi, ternyata ikan tapah juga dipercaya memiliki mitos di masyarakat. Mitos yang paling berkembang adalah di masyarakat Batanghari, Jambi. Ada kepercayaan di masyarakat bahwa di sungai-sungai di Jambi terdapat seekor ikan tapah mistis yang memiliki ukuran cukup besar. Rumornya ikan tersebut dapat menggulingkan perahu dengan kibasan ekornya. Ikan ini juga dipercaya dapat memangsa manusia karena ukurannya yang melebihi ukuran manusia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Dear Coach Patrick, Perkokoh Lini Tengah Jika Ingin Menang Lawan Arab Saudi
-
Tak Hanya Lolos, Indonesia Bisa Panen Poin Besar Jika Menang di Ronde Empat
-
Mainkan Skema Dua Bek, Siapakah yang Layak Jadi Tandem Jay Idzes di Timnas Indonesia?
-
Futsal dan Ekspresi Gen Z: Dari Maskot Hingga Nyanyian Yel-yel Suporter
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
Artikel Terkait
-
Jangan Sedih! Monyet Langka Ini Memang Bermuka Sedih
-
Konsumsi Ikan di Batam 18 ribu Ton Sebulan, Dinas Perikanan Sidak Pasar Pastikan Kualitas
-
Makan Ikan Tanpa Kena Duri? Begini Caranya
-
Mengapa Serigala Tak Ada di Indonesia? Ini Penjelasannya...
-
Mengenal Ikan Candiru, Ikan Vampir yang Suka Menggerogoti Alat Kelamin
Ulasan
-
Review Film The Strangers: Chapter 2, Pembunuh Bertopeng Kembali Meneror!
-
Review Film Maria: Kisah Pilu Diva yang Kehilangan Suaranya!
-
Serunai Maut II, Perang Terakhir di Pulau Jengka dan Simbol Kejahatan
-
Ulasan Buku Journal of Gratitude: Syukuri Hal Sederhana untuk Hidup Bahagia
-
Serunai Maut: Ketika Mitos, Iman, dan Logika Bertarung di Pulau Jengka
Terkini
-
4 Night Cream dengan Niacinamide yang Bikin Wajah Glowing saat Bangun Tidur
-
Ferry Maryadi Akui El Putra Punya Sikap Gentle, Restu untuk Leya Princy?
-
Jangan Anggap Remeh! Padel Bukan Olahraga Santai, Ini Kata dr Tirta Soal Risiko Blackout
-
Seperti Tak Kapok,Timnas Malaysia Sertakan Nama Naturalisasi Baru di Daftar Panggil Skuat!
-
5 Parfum Cewek Low Budget, Under 200K Udah Dapat Wangi yang Tahan Lama!