Sate Padeh, salah satu kuliner populer di Kota Pekanbaru yang mulai muncul sekitar tahun 2011 dan masih bertahan hingga saat ini. Sekilas ketika melihat gerainya, tidak ada perbedaan dengan sate Padang pada umumnya, hanya saja di gerobaknya bertuliskan sate Padeh bukan sate Padang.
Padeh jika diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu pedas. Berarti, sate yang disajikan dengan kuah pedas dan kuliner ini sangat cocok bagi pencinta makanan pedas.
Sate Padeh Putra Chaniago menjadi salah satu pilihan gerai yang dapat dikunjungi yang berada di jalan lintas Bangkinang-Pekanbaru. Lokasinya berada persis di samping SMK Dirgantara Kota Pekanbaru atau berjarak kurang lebih 600 meter dari simpang empat Garuda Sakti.
Hari biasanya, sate ini buka pukul 14.30 WIB hingga pukul 23.00 WIB dan selalu ramai dikunjungi pembeli. Pasalnya, jalan ini merupakan rute menuju Sumatera Barat dan menjadi salah satu alternatif pilihan untuk makan sore atau malam bagi pengendara yang melintas selain itu juga menjadi langganan favorit kawula muda Pekanbaru.
Kuah merah
Salah satu yang membedakan dengan sate Padang yaitu, warna kuahnya yang berwarna kemerahan dan cukup kental serta diletakkan disamping bara api agar tetap panas.
Satu porsi Sate Padeh dibandrol dengan harga 15 ribu rupiah dengan jumlah tujuh hingga delapan tusuk sate. Namun porsi ini dapat disesuaikan dengan permintaan pembeli, misalnya menambahkan ketupat, keripik atau kerupuk kulit.
Sama halnya dengan gerai sate padang, Sate Padeh Putra Chaniago ini juga memiliki beragam topping yang bisa dicampur dengan sate diantaranya kerupuk jengkol dan opak. Biasanya pembeli yang makan di tempat meremukkan opak dan meminta tambahan kuah kepada penjualnya.
Dagingnya lembut
Pengunjung dapat memilih daging sapi ataupun daging ayam jika ingin memesannya dan disesuaikan dengan selera. Lembut dan tebalnya daging menjadi salah satu keunggulan yang disajikan Sate Padeh Putra Chaniago ini.
Perpaduan rempah dan taburan bawang goreng pada kuah sate seolah meresap ke dalam daging dipadukan dengan ketupat yang nikmat menambah kelezatan menyantap di setiap gigitannya. Pengunjung akan merasakan sensasi pedas membuat mata merem melek dan bisa saja keringat bercucuran di wajah.
Bagi pengunjung yang membawa anak-anak dan belum bisa memakan kuah pedas, di Sate Padeh Putra Chaniago ini juga menyediakan kuah kacang sebagai alternatif lainnya.
Berkunjung dan nikmatilah sensasi kuliner sate bercita rasa pedas di Kota Pekanbaru.
Baca Juga
-
Needs You Cafe: Ngopi dengan View Danau Sipin yang Bikin Betah Berlama-lama
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?
-
Menikmati Lupis di Warung Lintau Pekanbaru, Cita Rasa Tak Terlupakan
-
Dukungan Sosial atau Ilusi Sosial? Realita Psikologis Ibu Baru
Artikel Terkait
-
Needs You Cafe: Ngopi dengan View Danau Sipin yang Bikin Betah Berlama-lama
-
Heboh Napi Dugem dan Pesta Narkoba di Rutan Pekanbaru, Komisi XIII DPR: Usut Tuntas!
-
Dari Pecel Gudeg Sampai Prol Tape, Jelajahi 7 Kuliner Unik Khas Jember
-
4 Permasalahan Bisnis Kuliner Artis, Terbaru King Abdi Merasa Didepak Tretan Muslim
-
Bukan Cuma Pantai Carita, Ini 7 Alasan Pandeglang Jadi Destinasi Kuliner yang Tak Boleh Dilewatkan
Ulasan
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
-
Melahirkan Generasi Muda Nasionalis dalam Buku Indonesia Adalah Aku
Terkini
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya
-
4 Tampilan OOTD ala Tzuyu TWICE, Makin Nyaman dan Stylish!