Selalu ada cara untuk dapat memajukan desa dengan terus berinovasi mencari peluang yang dimiliki. Salah satunya adalah pengembangan wisata Tobek Paboun yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pebaun Hilir yang menyulap area persawahan menjadi sebuah destinasi kunjungan wisatawan melalui Badan Usaha Milik Desa (BumDes).
Pebaun Hilir merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Desa ini juga merupakan sejarah masa kecil Raja Juli Antoni. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Petani pada umumnya di Kecamatan Kuantan Mudik melakukan penanaman hanya satu kali setahun, itu artinya pasca panen area persawahan tidak difungsikan lagi untuk penanaman. Peluang inilah yang diambil masyarakat untuk memanfaatkan area persawahan jadi nilai tambah sebagai tujuan wisata.
Aliran air ditutup, kemudian airnya dibiarkan hingga menggenangi area persawahan. Masyarakat membangun jembatan permanen yang cukup panjang dan jalan semenisasi melintasi area persawahan ini. Ujung dari jalan semenisasi ini yaitu sebuah jembatan melengkung berwarna kuning, merah dan hijau berada di tengah persawahan bertuliskan Tobek Paboun.
Nuansa pedesaan
Ketika melintasi jalanan di area persawahan ini, pengunjung akan melihat pot-pot lengkap dengan bunga menghiasi sisi kiri dan kanan jalan menambah pesona keindahan area Tobek Paboun.
Pengunjung juga dapat melihat masyarakat mencari ikan dengan mendayung perahunya. Selain itu, pengelola juga menyediakan wisata bebek air yang dapat pengunjung sewa menyusuri area wisata.
Banyak juga pengunjung yang memilih untuk bermalam di lokasi camping, sembari menikmati keheningan malam dan mendengar suara jangkrik bersahutan. Ketika pagi menjelang, lokasi ini juga menjadi salah satu spot terbaik menikmati sunrise, pantulan matahari pagi di air menambah eksotisnya saat mengabadikan momen.
Ketika musim tanam tiba, area persawahan ini kembali difungsikan dan ditanami padi dan seketika berubah menjadi. Wisata Tabek Paboun pun masih bisa dikunjungi dengan berlatar warna hijau dari padi-padi petani.
Tiket masuk ke area ini dipungut 2 ribu rupiah untuk satu orang dan pengunjung dapat menikmati area ini sepuasnya tanpa batasan waktu sekalipun.
Berkunjunglah ke Desa Pebaun Hilir, salah satu kampung wisata di Kuantan Singingi dengan menyuguhkan keindahan hamparan area persawahan. Tetap jaga dan lestarikan lingkungan.
Baca Juga
-
Ruang Publik yang Terkolonisasi: Literasi, Media, dan Pertarungan Wacana
-
Kesadaran Diri, Antara Jalan Menuju Kebebasan atau Jerat Overthinking
-
Komunikasi Massa: Antara Kuasa Informasi dan Manipulasi Realitas
-
Aroma Cempaka: Kesederhanaan yang Menyimpan Kemewahan Rasa
-
Mencicip Pindang Khas Jambi di Telago Biru: Rasa, Cerita, dan Suasana yang Mengikat
Artikel Terkait
-
Anak Sekda Riau SF Hariyanto Disebut Pakai Kalung Hermes Permata Safir Biru Harga Murah 9.500 Tapi Dollar, Itu KW!
-
Wisata Kayangan Skyline: Spot Instagramable di Wonosobo
-
The Hallway Space, Pasar Estetik Tempat Nongkrong Anak Muda
-
Tersandung Rumor Kencan Lagi, Agensi Kim So Eun dan Song Jae Rim Angkat Bicara
-
Pesona Ekowisata Hutan Mangrove di Kulon Progo, Asri Banget!
Ulasan
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Runtuhnya Negeri Penuh Kemunafikan!
-
Auto Chill! 5 Rekomendasi Map Gunung Tanpa Rintangan di Roblox
-
Ketika Cinta Menjadi Ujian: Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menyingkap Relasi Kuasa dan Luka Batin dalam Novel Broken Angel
Terkini
-
People Pleaser: Sisi Pahit Jadi Orang Enggak Enakan yang Jarang Dibicarakan
-
Kopi, Laptop, dan Tugas: Seni Nugas Berkedok Nongkrong
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Baper Maksimal, Tapi Jangan Sampai Ketipu Love Bombing!
-
Job Hopping Gen Z: Strategi Jitu Naik Gaji atau Bumerang Karier?