Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sam Edy
Ilustrasi buku “99 Tips Jitu Jadi Freelancer Sukses untuk Mahasiswa” (Dokumen pribadi/ Sam Edy)

Era serba internet seperti sekarang sangatlah merugi bila waktu kita banyak dihabiskan di depan gawai tanpa menghasilkan cuan. Terlebih bagi kaum muda seperti mahasiswa yang mestinya sudah saatnya berpikir untuk mencari pekerjaan sesuai minat atau bidang yang digemarinya.

Saat ini, menjadi mahasiswa sambil nyambi kerja, sepertinya sudah menjadi hal lumrah, meski mungkin tidak banyak yang melakukannya. Namun bagi mahasiswa yang memiliki uang terbatas, alangkah lebih baiknya sejak awal mulai memikirkan untuk mencari uang tambahan dengan cara bekerja paruh waktu atau freelance

Memiliki penghasilan (uang) dari hasil kerja keras sendiri tentu sangat menyenangkan. Dengan uang tersebut kita bisa membeli apa saja, khususnya barang-barang yang sudah lama kita inginkan tanpa harus meminta uang tambahan dari orangtua. Bahkan kita bisa menyisihkan penghasilan tersebut untuk kita tabung sebagai persiapan (bekal) masa depan.

Ada begitu banyak jenis pekerjaan freelance yang bisa kita pilih. Menariknya lagi, kita bisa memilih yang sesuai dengan hobi yang kita senangi. Misalnya, ketika kita menyukai dunia fashion, kita bisa menjadi host live TikTok, atau mencoba berjualan beragam busana sendiri lewat berbagai media sosial.

Bagi yang hobi menulis, kita bisa melatih skill menulis kita, lalu menjadi penulis lepas di berbagai platform atau media massa. Selain itu, masih ada begitu banyak pilihan pekerjaan freelance lainnya yang bisa kita pilih sesuai minat kita.

Dalam buku “99 Tips Jitu Jadi Freelancer Sukses untuk Mahasiswa” dijelaskan, menjadi freelancer populer semakin populer belakangan ini karena kehadiran internet. Freelance berarti tenaga lepas atau pekerja lepas.

Orang yang bekerja secara freelance disebut freelancer. Mereka bekerja mandiri, tidak terikat pada satu perusahaan atau pada pemberi pekerjaan tertentu.

Salah satu keuntungan menjadi freelancer, sebagaimana diungkap dalam buku ini adalah: memiliki waktu yang fleksibel. Freelancer bisa memilih waktu yang sesuai untuk bekerja.

Karena itu, kamu bisa mengatur waktu kerjamu di sela-sela kuliah. Namun, kamu harus tetap ingat peran utamamu adalah mahasiswa. Jadi jangan sampai pekerjaan freelance membuatmu lalai mengerjakan tugas.

Keuntungan lainnya adalah: bisa bekerja sesuai skill atau keterampilan kita. Sebagai freelancer pemula, pilihlah pekerjaan sesuai kemampuan. Jangan langsung kecil hati, jika honor yang didapatkan di awal tidak besar. Jika pekerjaan yang diberikan bisa diselesaikan dengan baik, akan menambah jam terbangmu. Yang perlu diingat, perbarui portofolio setelah menyelesaikan proyek. Klien pasti memperhitungkan pengalaman dan jam terbang, mengingat banyak sekali freelancer dengan kemampuan yang sama (hlm. 2).

Terbitnya buku yang ditulis oleh Ery Yuni Wijianti dan Dewi Anggiani (diterbitkan oleh Grasindo) ini sangat cocok dijadikan sebagai motivasi sekaligus sumber inspirasi bagi para mahasiswa atau siapa saja yang ingin menekuni pekerjaan sebagai freelancer

Sam Edy