Bicara perihal kebahagiaan seolah tak pernah ada kata usainya. Bahagia memang menjadi dambaan banyak orang. Bahkan saya yakin kalau setiap orang ingin hidupnya selalu diwarnai dengan kebahagiaan. Ya, pada dasarnya, manusia memang diciptakan untuk hidup bahagia.
Kebahagiaan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya tentu berbeda-beda. Dan semua tak harus diukur dengan harta benda yang berlimpah. Karena bahagia bisa juga tumbuh dari hal-hal yang dianggap kecil atau remeh oleh kebanyakan orang.
Misalnya bahagia karena sampai hari ini kita masih diberi kesehatan, bahagia karena hari ini kita bisa masih bisa menikmati makanan dan minuman dengan nikmat, meskipun makanan dan minuman tersebut hanya berupa singkong rebus dan segelas air putih.
Namun yang jelas, bahagia itu tidak hanya saat kita masih hidup di dunia ini saja. Ada kebahagiaan yang begitu melimpah yang akan kita peroleh kelak di akhirat. Yakni kebahagiaan saat kita berada di surga dan bisa bertemu dengan Tuhan, Sang Pemilik Kebahagiaan.
Dalam buku berjudul “Jalan Kebahagiaan” dijelaskan, pemahaman paling mendasar tentang kebahagiaan haruslah terlebih dahulu kita meyakini bahwa hidup tidak berhenti di dunia saja. Sesudah kehidupan dunia, masih ada rangkaian kehidupan selanjutnya yang mesti dijalani.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Tempat Street Food di Bandung, Surganya Pencinta Makanan
Sedangkan kehidupan yang nanti itu, selamat tidaknya, bahagia atau celakanya, bergantung pada seberapa mampu kita menjalani kehidupan di dunia ini secara baik dan benar. Sehingga, kebahagiaan yang sesungguhnya adalah yang menjadikan benar-benar selamat nan bahagia di akhirat kelak. Sebab, di sanalah hidup kita nanti, yang jauh lebih abadi (hlm.164).
Dalam menjalani hidup ini, tentu tidak manusia yang hidupnya selalu dikelilingi kebahagiaan secara terus-menerus. Ada kalanya, bahkan sering, manusia berhadapan dengan persoalan. Tak jarang, satu persoalan belum kelar, muncul persoalan lain yang lebih rumit dan membutuhkan sikap sabar dan bijak dalam memecahkannya.
Hal yang perlu diingat bahwa persoalan hadir dalam kehidupan kita itu memuat hikmah atau pelajaran berharga. Maka, pandai-pandailah kita mengambil hikmah dari setiap persoalan yang ada.
Saat persoalan hidup datang bertubi-tubi, maka yang pertama sekali harus dilakukan adalah meyakinkan diri bahwa setiap persoalan yang dihadirkan oleh Tuhan, tidak lain hanya agar manusia menjadi dekat dan terus mendekat kepada-Nya (hlm. 118).
Buku “Jalan Kebahagiaan” karya M. Nurroziqi yang diterbitkan oleh penerbit Quanta ini adalah kumpulan artikel yang seluruh isinya mengerucut pada kesungguhan manusia yang sengaja dihidupkan untuk dibahagiakan oleh Allah Swt. Sebuah buku motivasi yang layak dibaca dan dapat menjadi bahan refleksi bersama.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Angkara Murka: Horor dan Kekuasaan di Balik Gelapnya Tambang
-
Ulasan Novel The Three Lives of Cate Kay: Antara Karier dan Keluarga
-
Film Komedi Kinda Pregnant, Kebohongan Kehamilan Menjadi Realita Emosional
-
6 Rekomendasi Wisata Air Terjun di Sumba, Ada yang Mirip Niagara
-
Review Film Lilo & Stitch: Live-Action yang Cuma Dibikin Ulang?
Terkini
-
Netflix Buka Suara Soal Yeji ITZY Gabung Alice in Borderland Season 3
-
4 Klub Unggas Sudah Berjaya di Tahun 2025, tapi Masih Ada Satu Lagi yang Harus Dinantikan!
-
Haechan akan Merilis Lagu The Reason I Like You, OST Second Shot At Love
-
Film Animasi KPop Demon Hunters Umumkan Jajaran Pengisi Suara dan Musik
-
Wacana BRI Liga 1 Tambah Kuota 11 Pemain Asing, Ini 3 Dampak Negatifnya