Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Fachry Fadillah
Buku Ballada Orang-orang Tercinta" karya WS Rendra (Google Books)

Willibrordus Surendra Broto Rendra atau yang lebih kita kenal dengan nama WS Rendra adalah seorang penyair, dramawan, sutradara teater, dan pemikir kebudayaan asal Indonesia. Beliau dilahirkan di Surakarta pada 7 November 1935. Sebagai seorang penyair, beliau sudah banyak menciptakan karya puisi yang masih dibaca dan dicetak ulang hingga saat ini. '

Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas salah satu buku kumpulan puisi karya WS Rendra yang merupakan buku kumpulan puisinya yang pertama. Penasaran dengan buku kumpulan puisi yang akan saya ulas? Silakan baca artikel ini sampai tuntas.

Buku kumpulan puisi karya WS Rendra yang akan saya ulas pada kesempatan kali ini ialah sebuah buku kumpulan puisi yang berjudul Ballada Orang-orang Tercinta. Adapun buku kumpulan puisi ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1957 di Jakarta, setelah WS Rendra mendapatkan Hadiah Sastra Nasional dari Badan Musyawarat Kebudayaan Nasional (BMKN) untuk tahun 1955-1956 atas karya kumpulan puisinya ini. Sementara itu untuk cetakan berikutnya, buku kumpulan puisi Ballada Orang-orang Tercinta ini diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Jaya, terhitung sejak tahun 1971.

Pada buku kumpulan puisi Ballada Orang-orang Tercinta ini, terdapat sembilan belas puisi yang secara keseluruhan merupakan puisi balada, yakni puisi yang isinya berupa ceritaan mengenai tokoh yang memiliki sifat kepahlawanan. Dan atas kemunculan kumpulan puisi Ballada Orang-orang Tercinta ini, nama WS Rendra pun mulai dikenal di kancah sastra nasional, terutama sebagai pelopor puisi balada di Indonesia.

Secara garis besar, tema-tema yang diangkat dalam keseluruhan puisi yang terdapat dalam buku Ballada Orang-orang Tercinta ini ialah pengorbanan, perjuangan, dan penderitaan. Adapun tokoh-tokoh yang terdapat dalam keseluruhan puisi yang terdapat dalam buku Ballada Orang-orang Tercinta ini ialah para tokoh yang kerap menderita atau terpinggirkan, seperti janda; gerilyawan; tahanan; perantau; hingga sosok Yesus Kristus saat hendak disalibkan.

Dari karakter-karakter para tokoh yang telah disebutkan di atas, dapatlah kita simpulkan bahwa "Orang-orang Tercinta" yang dijadikan oleh WS Rendra sebagai judul kumpulan puisinya ini ialah tokoh-tokoh atau orang-orang yang kerap menderita atau terpinggirkan. Dan dengan demikian dapat pula kita simpulkan, bahwasanya melalui kumpulan puisinya Ballada Orang-orang Tercinta ini, WS Rendra hendak mengangkat penderitaan orang banyak yang kerap terpinggirkan.

Beberapa kelebihan yang terdapat dalam buku kumpulan puisi Ballada Orang-orang Tercinta ini, menurut saya, antara lain ialah gaya bahasanya. Dalam menyajikan puisi-puisi baladanya, WS Rendra amat memerhatikan penggunaan metafora; rima; irama; diksi; juga struktur kalimatnya. Sehingga, dengan pemilihan kata dan penyusunan struktur kalimat yang tepat, puisi-puisi balada yang disajikan oleh WS Rendra terkesan memiliki suasana magis di dalamnya.

Selain itu, kelebihan lain yang terdapat dalam buku kumpulan puisi Balada Orang-orang Tercinta ini ialah adanya dialog di hampir setiap puisinya, sehingga puisi-puisi yang terdapat dalam buku Ballada Orang-orang Tercinta ini menjadi lebih hidup dan terkesan nyata, karena tokoh-tokoh yang terdapat dalam puisi-puisi tersebut digambarkan seperti selayaknya manusia.

Nah, itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai sebuah buku kumpulan puisi karya WS Rendra yang berjudul Ballada Orang-orang Tercinta. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan buku tersebut. Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah kalian tertarik untuk membaca buku tersebut? 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Fachry Fadillah