Mengusung tema medis, Webtoon Trauma Center sudah dilihat sebanyak 55,9 jt kali dan memiliki rating 9,93. Cerita bermula ketika pusat trauma rumah sakit Universitas Korea kedatangan profesor muda bernama Baek Kanghyuk, seorang dokter bedah yang memiliki kepribadian eksentrik, ia kerap memberi panggilan aneh, berkata kasar, mudah marah dan suka mengatur semaunya. Meski begitu, ia merupakan dokter bedah dengan kemampuan di atas rata-rata, dinobatkan sebagai dokter terbaik di Korea dan dikenal oleh kalangan dokter dunia.
Ia yang menyadari betapa buruknya pelayanan pusat trauma di rumah sakit Universitas Korea dan menemukan ketimpangan kebijakan yang diberikan oleh pimpinan rumah sakit, membuatnya bertekad kuat untuk memperbaiki kualitas pusat trauma. Baginya, keselamatan pasien adalah di atas segala-galanya. Hal ini tentunya menjadikan Baek Kanghyuk dipandang sebagai ancaman bagi pimpinan rumah sakit. Dengan segala caranya, pimpinan rumah sakit berusaha membatasi gerak Baek Kanghyuk.
Menghadapi pimpinan rumah sakit yang berusaha menghalangi tekadnya, Baek Kanghyuk tentu tidak sendirian. Perlahan ia merekrut orang-orang yang dapat dipercaya untuk menjadi murid dan berjalan disampingnya. Ia menyalurkan tekad tersebut kepada muridnya, mengajari keterampilan dan pengetahuan kepada muridnya. Walupun dididik dengan cara yang keras, menjadi murid Baek Kanghyuk merupakan sebuah kebanggaan.
Selain itu, dalam webtoon ini menampilkan prosedur operasi dengan berbagai macam kasus kecelakaan dan keadaan darurat yang dialami pasien, sehingga memberikan pembaca gambaran dan edukasi tentang operasi darurat.
Meskipun Trauma Center bertemakan medis, hal ini tidak membuatnya menjadi Webtoon yang kaku. Malahan, terselip humor yang dapat menggelakkan tawa pembacanya.
Webtoon ini sangat direkomendasikan untuk pelajar yang bercita-cita menjadi tenaga medis khususnya di pusat trauma dan mahasiswa yang saat ini sedang berkuliah di jurusan kedokteran. Namun, secara keseluruhan pun, webtoon ini juga direkomendasikan untuk semua kalangan. Bukan hanya memberikan edukasi tentang operasi darurat dan yang berhubungan dengan rumah sakit, tetapi juga menyelipkan nilai moral yang dapat dijadikan pelajaran, serta sebagai hiburan dikala kehabisan bahan bacaan.
Menariknya, ternyata Webtoon ini telah diangkat menjadi sebuah drama korea, loh. Jadi bagi kamu yang merasa sedih saat sampai diujung episode, dapat beranjak menikmati cerita dalam bentuk tontonan.
Baca Juga
-
9 Jenis Kecerdasan yang Perlu Kamu Tahu, Salah Satunya Pasti Ada di Dirimu
-
5 Langkah Generasi Stroberi Mencapai Mimpi dengan Resiliensi
-
Lebih Sayangi Dirimu dengan Kenali 3 Ciri Self Gaslighting, yuk!
-
Nastar, Bukan Kue Lebaran! Webtoon Spesial Ramadan Buat Teman Ngabuburitmu
-
Hari Ini atau Esok: Buku Self Improvement Aesthetic untuk Gen Z
Artikel Terkait
-
Rowoon SF9 Perankan Pengacara dengan Kutukan di Drama 'Destined With You'
-
4 Situasi Mencekam Selama Jambore Dunia, Korsel Didera Bencana Bertubi-tubi
-
Drama Korea The Killing Vote Baru Saja Tayang, Apa Layak Masuk Daftar Tontonan?
-
Sinopsis Drama Study Group, Drakor Baru yang Menunjuk Hwang Minhyun Sebagai Pemeran Utama
-
Yoon Se Ah dan Kim Byung Chul Reuni, Park Ju Hyun Gabung 'Perfect Family'?
Ulasan
-
Ulasan Buku Finding My Bread, Kisah si Alergi Gluten Membuat Toko Roti
-
Review Film Heart Eyes: Siapa Sangka Hari Valentine Jadi Ajang Pembunuhan
-
Pulau Karampuang, Salah Satu Wisata Wajib Dikunjungi saat Liburan di Mamuju
-
Ariana Grande Refleksikan Perempuan Penuh Komitmen Lewat Lagu Right There
-
Mengeksplorasi Musik Estetik Lewat Lagu ONEUS Bertajuk Same Scent
Terkini
-
Kim Soo-hyun Terancam Digugat Rp70 Miliar Imbas Pembatalan Fan Meeting
-
Di Balik Tren Quiet Quitting: Tanda Karyawan Lelah atau Perusahaan Gagal?
-
Pemanggilan Rafael Struick: Statistiknya Buat Fans Meragukan Kemampuannya
-
Laga Indonesia vs. Cina: Ketika Mimpi dan Aroma Balas Dendam Menjadi Satu
-
Xiaomi 16 Diprediksi Meluncur pada September 2025, Berikut Bocoran Spesifikasinya