Siapa yang tidak kenal jajanan khas Sunda satu ini? Ya, seblak saat ini semakin mendulang kepopuleran karena rasanya yang selalu membuat penikmatnya rindu. Kolaborasi kuah panas, rasa pedas gurih serta rebusan kerupuk yang kenyal. Belum lagi pilihan topping yang menggugah selera seperti ceker, bakso, sosis, hingga telur, tidak bisa dilewatkan.
Tak hanya di tanah Sunda, kini seblak telah menjamur ke berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan dijual versi instan yang dapat dibeli melalui e-commerce. Namun, tahukah kalian bahwa di balik kenikmatan seblak terdapat kisah yang memilukan?
Lahir dari Krisis Pangan?
Dilansir oleh Bandungmu.com pada Rabu (30/8/2023), bahwa seblak muncul dari krisis pangan pada masa penjajahan. Krisis pangan ini terjadi di Parahyangan Selatan. Sebab penduduk mengalami kesulitan mendapatkan makanan, akhirnya mereka merebus kerupuk untuk menghilangkan rasa lapar.
Namun, mengenai asal usul seblak ini ternyata merupakan informasi yang dipercaya oleh masyarakat Sunda. Informasi ini disalurkan secara lisan, dari mulut ke mulut dan diyakini. Namun, tidak ada catatan sejarah atau sumber yang tertulis mengenai krisis pangan ini.
Asal Usul seblak
Kata 'seblak' sebenarnya merupakan singkatan dari kata 'segak' dan 'nyegak' dalam bahasa Sunda yang berarti 'menyengat'. Rasa menyegat tersebut merupakan ciri khas seblak yang menggunaan cikur atau kencur.
Mengenai sejarah seblak, terdapat dua versi. Versi pertama menyebutkan bahwa seblak lahir di Garut dan Cianjur Selatan sebelum kemerdekaan. Namun, pada saat itu dikenal dengan nama 'kurupuk leor,' di mana mengacu pada teksturnya yang lembut.
BACA JUGA: Kuah Pliek, Makna Persatuan dalam Satu Hidangan
Sementara versi kedua menyebutkan bahwa pada tahun 1930, di daerah bernama Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, ada kuliner yang berbahan dasar sama dengan seblak yang disebut 'kerupuk godog'. Bedanya, seblak satu ini bukan dimasak dengan kencur, kerupuk rebus tersebut disajikan dengan bumbu kacang sebagai sambalnya. Kemudian pada tahun 1990-an, perantau asal Sumpiuh membawa seblak ke Bandung yang menjadi awal dari kepopuleran seblak.
seblak Masa Kini
Pada awalnya seblak hanya kerupuk rebus berbumbu bawang putih, garam, cabai, dan kencur. Namun seblak saat ini telah dimodifikasi agar disesuaikan dengan lidah anak muda. Seperti jenis kerupuk yang lebih bervariasi, yaitu campuran berbagai macam kerupuk dengan bentuk yang beraneka ragam.
Kemudian topping yang ditawarkan juga sangat banyak, sehingga pembeli dapat memilihnya sendiri. Topping tersebut antara lain adalah mie, kwetiaw, makaroni, bakso, aci, sosis, ceker, tulangan, siomai kering, dan masih banyak lagi. Bagaimana, ada topping favorit kalian?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Rilis Teaser Perdana, Drama Korea 'Crushology 101' Siap Tayang April 2025
-
Jadi Comeback Seo Kang Joon, Drama Undercover High School Raih Popularitas
-
Rating Merosost, Gong Hyo Jin Ungkap Pemikiran Ending When the Stars Gossip
-
Tayang April, Kim Hye Ja dapat Hadiah dari Surga di Drama Korea 'Heavenly Ever After'
-
Sidang Usai, Yoo Ah In Comeback Lewat Film 'The Match' dengan Lee Byung Hun
Artikel Terkait
Ulasan
-
Dari Pop ke Dangdut: Transformasi Epik Anya Geraldine di Film Mendadak Dangdut!
-
Mieber Restaurant and Cafe, Rekomendasi Kuliner Estetik dengan View Gunung di Trawas
-
Dari Panti Asuhan ke Langit Malam, Kisah Haru di Novel The Star Outside My Window
-
Ulasan Novel If the Shoe Fits:Kisah Cinderella Modern dalam Menemukan Cinta
-
Bersantap Pagi dengan Lotek Enak di Lapau Rang Sangka Pekanbaru
Terkini
-
KISS OF LIFE Batal Tampil di KCON LA 2025, Imbas Isu Apropriasi Budaya
-
Ngajar di Negeri Orang, Pulang Cuma Jadi Wacana: Dilema Dosen Diaspora
-
BRI Liga 1: Madura United Terhindar dari Degradasi, Bali United Gigit Jari
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Resmi Rilis, Oppo Reno 14 Pro Chipset Kencang dan Triple Rear Camera 50 MP