Perang antara Rusia dan Ukraina sepertinya kian memanas memasuki akhir tahun 2023 ini. Melansir dari situs indomiliter.com, setelah pihak barat menyetujui pengiriman pesawat jet tempur F-16 “Fighting Falcon” kepada Ukraina. Kini, Rusia mulai melakukan siaga penuh dengan mengaktifkan salah satu rudal balistik terbaru dan tercanggihnya, yakni RS-28 atau yang dikenal dengan nama Sarmat sejak Minggu (03/09/2023) lalu di beberapa kawasan peluncur rudal.
Rudal balistik antar benua ini memang menjadi salah satu sistem senjata kelas berat milik Rusia yang paling ditakuti oleh pihak barat. Pasalnya, rudal balistik ini diklaim mampu menjangkau seluruh wilayah Eropa dan bahkan mampu menjangkau sebagian wilayah di Amerika Serikat. Selain itu, tentunya rudal ini memiliki kemampuan membawa hulu ledak nuklir.
Dikembangkan Sejak Akhir Dekade 2000-an
Rudal balistik antara benua (Intercontinental Ballistic Missile) RS-28 Sarmat merupakan salah satu sistem rudal balistik antara benua yang paling merusak yang dimiliki oleh Rusia. Melansir dari situs missilethreat.csis.org rudal ini mulai dikembangkan sejak tahun 2009 silam guna menggantikan rudal yang lebih tua seperti SS-18 Satan peninggalan era Uni Soviet.
Rudal ini dikembangkan oleh kerjasama antara pabrikan Makeyev Design Bureau dan NPOMash sesuai kontrak yang diberikan oleh pihak pemerintah Rusia kala itu. Melansir dari situs militarytoday.com, rudal ini mulai diuji coba pada kurun waktu 2014-2015 silam. Kemudian, pada tahun 2018 pemerintah Rusia mulai memesan sekitar 50 unit rudal RS-28 Sarmat dan telah dioperasikan sejak tahun 2021-2022 lalu oleh militer Rusia.
BACA JUGA: Amangiri Resort: Resort Kelas Atas di US yang Dikunjungi Jennie BLACKPINK
Mampu Membawa Hulu Ledak Seberat 10 Ton
Rudal yang diberi kode NATO sebagai SS-X-29 dan SS-X-30 atau Satan II ini diklaim mampu mencapai jarak sekitar 18.000 km. Jarak ini tentunya mampu mencapai seluruh daratan Eropa dan beberapa wilayah Amerika Serikat. Melansir dari situs militarytoday.com, rudal yang memiliki panjang sekitar 36 meter dan berat lebih dari 200 ton ini mampu membawa hulu ledak sekitar 10 ton.
Hulu ledak tersebut tentunya mampu membawa tipe peledak konvensional non-nuklir maupun hulu ledak termonuklir. Dengan hulu ledak sebesar itu, tentunya rudal ini merupakan salah satu rudal balistik paling merusak yang pernah diciptakan di era modern ini. Rusia sendiri diklaim memiliki puluhan hulu ledak rudal balistik RS-28 Sarmat dan dipasang di beberapa silo peluncur bawah tanah maupun yang dibawa dengan sistem peluncur bergerak. Rusia sendiri memastikan tidak akan menggunakan rudal ini kecuali merasa kedaulatannya terancam oleh pihak musuh.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
-
Tentang Futsal: Ekspresi Diri Anak Muda, Jadi Wadah Reuni Kaum Dewasa
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Buku Kepada yang Patah: Pulih terhadap Luka yang Ditinggalkan
-
Like A Rolling Stone (2024): Sebuah Refleksi untuk Kaum Perempuan
-
Apakah Sahabat Bisa Jadi Cinta? Jawaban Umi Astuti dalam To Be Loved Up
-
Novel Yujin, Yujin Resmi Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia: Kenapa Harus Baca?
-
'INSIDE OUT' oleh DAY6: Keberanian Ungkapkan Cinta yang Lama Terpendam
Terkini
-
Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' Menggema, Ini Kata Istana!
-
Pasangkan Duet Wasit Ma Ning dan Sivakorn Pu-Udom, Tanda-Tanda AFC Tak Berpihak kepada Indonesia?
-
Nadya Almira Dituding Tak Tanggung Jawab Usai Tabrak Orang 13 Tahun yang Lalu
-
Tanggapi Isu Mandi Galon, Prilly Latuconsina Kritik Pedas Menpar Widiyanti
-
Air Galon, Menteri Pariwisata, dan Sindiran Prilly Latuconsina