Beberapa waktu lalu sempat heboh di media mengenai penyerangan pihak Ukraina menggunakan drone terhadap beberapa target di kawasan Rusia, termasuk Ibukota Moskow. Melansir dari kanal berita Russian Today, beberapa drone milik militer Ukraina diketahui masuk ke dalam wilayah teritori Rusia sejak bulan Juli lalu dan beberapa diantaranya berhasil ditembak jatuh.
Melansir dari situs indomiliter.com, salah satu drone yang ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara milik Rusia adalah drone UKRJET UJ-22 Airborne. Pesawat udara tanpa awak ini merupakan salah satu alutsista baru milik Ukraina dalam inventaris drone yang dimiliki oleh negara tetangga Rusia tersebut. Bahkan, beberapa kali drone ini diketahui terbang disekitar wilayah Rusia termasuk di dekat ibukota Moskow.
Drone Multi-peran yang Diperkenalkan Sejak tahun 2020 Silam
Drone UKRJET UJ-22 Airborne adalah drone multi-peran (multi-role) terbaru yang dimiliki oleh Ukraina. Melansir dari situs militarytoday.com, drone ini dikembangkan oleh konsorsium UKRJET asal Ukraina dan mulai diperkenalkan ke publik pada pameran militer 2020. Namun, menurut beberapa sumber, drone ini sejatinya juga telah masuk dinas layanan resmi militer Ukraina sejak tahun 2020 silam.
Drone ini lahir dari kebutuhan militer Ukraina di era modern yang memerlukan drone dengan spesifikasi multi-peran yang mampu mengemban beberapa misi sekaligus. Hal ini tentunya dimaksudkan untuk mempermudah dalam fase pengadaan massal dan perawatan. Selain itu, penggunaan drone ini juga disesuaikan dengan kebutuhan pertempuran modern dimana peran drone atau kendaraan tanpa awak menjadi elemen penting dalam sebuah komando militer.
Mampu Dijadikan Drone Intai Sekaligus Drone Serang
Melansir dari situs ukrjet.ua, drone UKRJET UJ-22 Airborne mampu memainkan 2 peran yang cukup vital dalam dunia pertempuran modern, yakni peran sebagai drone intai dan drone serang. Drone ini mampu menjadi drone intai dengan dilengkapi dengan kamera surveillance atau kamera pelacakan thermal. Drone ini juga memiliki sistem kendali mutakhir yang membuatnya cukup sulit di-jamming oleh pihak lawan.
Untuk memainkan peran drone serang, UKRJET UJ-22 mampu membawa muatan hingga sekitar 20 kg. Dikarenakan ukuran drone ini yang memang tidak terlalu besar, muatan tersebut hanya terbatas pada peluru mortir, bom mini, peluncur roket dan beberapa granat modifikasi. Melansir dari situs militaryfactory.com, drone ini diklaim mampu dioperasikan di suhu ekstrim sekitar -40 derajat selsius. Drone yang dilengkapi 1 buah mesin turboprop ini mampu terbang dengan kecepatan 160 km/jam dan mencapai radius tempur 800 km dan mampu beroperasi hingga 7 jam.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Jelang Ajang ASEAN Womens Cup 2025, Indonesia Panggil 23 Nama Pemain!
-
Pindah ke Torino, 3 Nama Ini Diprediksi Bakal Jadi Pesaing Jay Idzes
-
Raih Topskor AFF Cup U-23, Jens Raven Dijamin Promosi ke Timnas Senior?
-
Futsal: Olahraga Murah Meriah, Jadi Sumbu Perputaran Roda Ekonomi Rakyat
-
Demi Prestasi, Pemerintah Izinkan Timnas Tambah Pemain Naturalisasi Baru!
Artikel Terkait
-
Mengenal Switchblade, Drone Kamikaze Mini Andalan Militer Amerika Serikat
-
Disiagakan oleh Rusia, Berikut Spesifikasi Rudal Balistik RS-28 Sarmat
-
Festifal Wakare: Perlawanan Kultural dan Tonggak Sejarah Warga Majalengka
-
Konfirmasi Tanggal Wamil, Kim Min Jae akan Bergabung dengan Band Militer
-
Sejarah Hari Ini: Peristiwa Pembelotan Pilot Uni Soviet, Viktor Belenko
Ulasan
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film Osiris
-
Crush "Don't Forget": Kenangan dan Perasaan yang Belum Benar-benar Pergi
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film The Fantastic Four: First Steps
-
Ulasan Novel History Lessons: Misteri Kematian Mahasiswa dan Skandal Kampus
-
Ulasan Buku Dont Be Sad, Motivasi Islami yang Menenangkan Jiwa
Terkini
-
Tantangan, Apakah Ducati Bisa Pertahankan Dominasi di Era Baru MotoGP 2027?
-
Produksi 3 Body Problem Season 2 Dimulai, Ada Pemain Baru Bergabung
-
HP Envy x360 2-in-1: Laptop Tipis Premium, tapi Performa Nggak Main-Main!
-
Inovasi di Balik Lapak: Kisah Inspiratif Ekonomi Informal yang Lebih Lincah dari Perusahaan Startup
-
Abolisi dan Amnesti: Pengampunan Elit dan Biasnya Rasa Keadilan?