Konflik Palestina dan Israel merupakan satu konflik paling rumit dan bahkan sangat menguras sumber daya, terlebih bagi Palestina. Konflik ini telah berlangsung selama lebih dari 70 tahun dan telah menyebabkan banyak penderitaan bagi rakyat.
Sejarah konflik
Konflik Palestina dan Israel dimulai pada awal abad ke-20, ketika gerakan Zionisme mulai berkembang. Zionisme adalah gerakan politik yang bertujuan untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina.
Pada tahun 1917, Inggris mengeluarkan Deklarasi Balfour, yang menyatakan dukungannya untuk pendirian rumah nasional Yahudi di Palestina. Deklarasi ini memicu gelombang imigrasi Yahudi ke Palestina, yang menyebabkan ketegangan dengan penduduk Palestina asli.
Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan Resolusi 181, yang membagi Palestina menjadi dua negara, yaitu Israel dan Palestina. Resolusi ini ditolak oleh Palestina, dan pada tahun 1948 Israel mendeklarasikan kemerdekaannya.
Pendirian Israel menyebabkan perang antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Perang ini berakhir dengan kemenangan Israel, dan Israel menduduki sebagian besar wilayah Palestina.
Penyebab konflik
Konflik Palestina dan Israel memiliki penyebab yang kompleks, yang meliputi faktor-faktor politik, agama, dan ekonomi.
Faktor politik
Faktor politik yang menjadi penyebab konflik antara Palestina dan Israel yaitu:
- Sengketa wilayah: Israel dan Palestina mengklaim wilayah yang sama sebagai tanah air mereka.
- Status Yerusalem: Baik Israel maupun Palestina mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota mereka.
- Pengungsi Palestina: Sekitar 7 juta pengungsi Palestina masih tinggal di kamp-kamp pengungsi di seluruh dunia.
Faktor ajaran agama
Faktor ajaran agama juga dianggap oleh sebagian kecil orang menjadi salah satu penyebab konflik antara Palestina dan Israel. Kedua belah pihak memiliki klaim atas tanah suci yang sama, yaitu Yerusalem.
Faktor ekonomi
Faktor ekonomi juga ikut memperburuk konflik antara Palestina dan Israel. Israel memiliki ekonomi yang lebih kuat daripada Palestina, yang menyebabkan kesenjangan ekonomi yang besar antara kedua belah pihak.
Dampak konflik
Konflik Palestina dan Israel telah menyebabkan banyak penderitaan bagi kedua belah pihak. Dampak konflik ini meliputi beberapa hal yaitu:
- Korban jiwa: Ribuan orang telah tewas dalam konflik ini, termasuk banyak anak-anak.
- Penggusuran: Israel telah menggusur ribuan warga Palestina dari tanah mereka.
- Pencemaran: Konflik ini telah menyebabkan pencemaran lingkungan di wilayah Palestina.
Solusi konflik
Solusi konflik Palestina dan Israel masih belum ditemukan. Namun, ada beberapa upaya yang telah dilakukan untuk mengakhiri konflik tersebut.
1. Proses perdamaian Oslo
Proses perdamaian Oslo dimulai pada tahun 1993, dan bertujuan untuk mencapai solusi dua negara untuk konflik Palestina dan Israel.
2. Diplomasi internasional
Negara-negara di dunia telah melakukan upaya diplomasi untuk mengakhiri konflik Palestina dan Israel.
Konflik Palestina dan Israel adalah konflik yang tidak sederhana. Konflik ini telah menyebabkan banyak penderitaan dan memakan korban nyawa bagi rakyat Palestina, dan solusinya masih belum ditemukan seperti yang dijelaskan oleh sumber tulisan Eliyahu Freedman serta buku The Hundred Years War on Palestine karya Norman Finkelstein yang bisa diunduh melalui link https://intl.beon.co.id/76522/j/upload/url?PDF=image-and-reality-of-the-israel-palestine-confli.pdf.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
-
5000 Langkah dan Satu Liter Bensin, Refleksi Tentang Ketidakadilan
-
Membincang Pertolongan Pertama pada Psikologis
Artikel Terkait
-
Legislator PDIP 'Warning' Prabowo soal Evakuasi Warga Gaza, Singgung Negosiasi Turun Tarif Trump
-
Prabowo Ingin Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, DPR Ingatkan Bahaya 'Agenda Terselubung' Israel
-
Evakuasi Gaza: Misi Kemanusiaan atau 'Kartu AS' Prabowo Hadapi Tarif Trump?
-
Dari Parlemen hingga Istana Turkiye: Prabowo Bicara Palestina, Erdogan Siap Rekonstruksi Gaza
-
Tak Perlu Keluarkan Warga Gaza, Indonesia Bisa Salurkan Bantuan Kemanusiaan dari Perbatasan
Ulasan
-
Ulasan Novel 14 Ways to Die: Mencari Pembunuhan Berantai 'Magpie Man'
-
Ulasan Novel Clans The Revenge, Perjalanan Baru Jack di Kota Penyihir Udgar
-
Ulasan Novel Lock the Doors: Rahasia di Balik Pintu yang Terkunci
-
Review Anime Wind Breaker, Bukan Hanya Tawuran tapi Melindungi yang Lemah
-
Jumbo: Animasi yang Menghormati Penonton Muda dengan Cerita Penuh Makna
Terkini
-
Asyik Buat Dance, Kai EXO Bagikan Detail 2 B-side Track di Album Wait On Me
-
Rilis sejak Libur Lebaran, Box Office Indonesia Diisi Pabrik Gula dan Jumbo
-
Malut United akan Kerja Cerdas Hadapi Persis Solo, Persiapan Sudah Matang?
-
Fakta Unik 4 Wakil Asia Tenggara di Piala Asia U-17: Semua Hasil Terwakili!
-
Sinopsis Drama Speak for the Dead, Dibintangi Lu Xiao Lin dan Wang Zhen