Setiap nasihat yang diberikan orang tua pada anak-anaknya pasti bertujuan baik. Melalui nasihat yang diberikan, orang tua ingin melindungi anak mereka dari hal-hal buruk yang bisa saja terjadi.
Orang tua tentunya memiliki pengalaman yang lebih banyak dari anak-anak mereka, sehingga para orang tua ingin membagikan pengalaman tersebut dalam bentuk nasihat.
Namun, sering kali sang anak mengabaikan nasihat atau petuah yang disampaikan orang tua. Mereka merasa lebih tahu dan mampu menjaga diri mereka sendiri, tanpa perlu menjalankan nasihat orang tua mereka.
Tentang anak-anak yang kerap abai akan nasihat orang tua, ada sebuah cerita dari buku Hujan, Hujan, Hujan yang niscaya memberikan banyak pembelajaran kepada kita. Begini kisahnya.
Ulasan Buku Hujan, Hujan, Hujan
Suatu hari Ibu dan Bapak Bebek ingin menonton Opera Nyanyian Kodok di kolam seberang. Mereka menasihati anak-anaknya: Daniel, Debby, dan Dini, untuk tidak keluar rumah tanpa sepatu bot dan jas hujan, karena tampaknya cuaca di luar sebentar lagi akan hujan.
Tak lama sesudah kepergian Ibu dan Bapak Bebek, hujan benar-benar turun. Ketiga bersaudara tersebut kegirangan dan Debby, si anak tengah, mengajak kedua saudaranya untuk main di kolam. Ketiga anak bebek itu lalu memakai jas hujan dan sepatu bot sebelum pergi ke kolam. Mereka bermain di sana sampai lupa waktu.
Satu jam kemudian, Ibu dan Bapak Bebek tiba. Mereka lalu mengajak anak-anaknya pulang. Keluarga bebek tersebut lalu berjalan beriringan menuju rumah. Dini yang berada di barisan paling belakang tampak bernyanyi-nyanyi riang.
Tiba-tiba, seekor kodok melompat di depan Dini, memotong barisan. Dini lalu ikut melompat-lompat mengikuti sang kodok, sampai tanpa sadar ia sudah meninggalkan barisan.
Dini tidak menyadari ketika sepatu botnya terlepas saat ia melompat-lompat. Jas hujannya pun tersangkut di semak, ketika ia terus mengikuti kodok yang semakin jauh melompat. Sampai lama sesudahnya, Dini baru tersadar bahwa ia sudah tersesat. Ia menangis sambil memanggili kedua orang tuanya.
Lantas, bagaimana nasib Dini selanjutnya? Tanpa jas hujan dan sepatu bot, dapatkah Dini bertahan di tengah hujan deras? Apakah ia bisa bertemu kembali dengan Ibu dan Bapak Bebek?
Kalian bisa menemukan akhir kisahnya di buku Hujan, Hujan, Hujan karya dari Kak Clara Ng dalam seri Berbagi Cerita, Berbagi Cinta. Semoga dengan membacanya kalian memperoleh hikmah tentang pentingnya untuk menuruti nasihat orang tua.
Baca Juga
-
Ulasan Novel Hantu di Rumah Kos, Banyak Logika Janggal yang Bikin Galfok
-
Ulasan Buku Imung: Siulan Kematian, Misteri Kematian Pengarang Nyentrik
-
Eksploitasi dan Kekerasan Seksual Anak Jalanan dalam Novel Sepuluh
-
Ulasan Buku Seri Mengenal Emosi: Malu, Mengajarkan Anak Mengatasi Rasa Malu
-
Ulasan Novel The Sinden: Kisah Absurd Pesinden bernama Dingklik Waranggana
Artikel Terkait
-
Politisi PDIP: Dukungan Anak Abah dan Ahokers Untuk Pram-Rano Bikin Demokrasi Sejuk
-
Siapa Orang Tua Farhat Abbas? Pengacara Agus Salim Punya Latar Belakang Bukan Keluarga Abal-abal
-
Pram-Rano Disebut Sengaja Tak Munculkan Atribut PDIP dan Megawati: Untuk Rayu Anak Abah
-
Belum Resmi Cerai, Paula Verhoeven Singgung Pemimpin dalam Rumah Tangga
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?