Negara Jepang seolah tak pernah kehabisan penulis dengan ide dan karya anti-mainstream. Kali ini, salah satu penulis Jepang, Toshikazu Kawaguchi, menjadi sorotan internasional setelah menerbitkan buku tentang perjalanan lintas waktu di sebuah kafe kecil.
Hadir di Indonesia dengan judul Dona Dona, buku terbaru Toshikazu Kawaguchi ini merupakan cerita ketiga dari perjalanan seri Before The Coffee Gets Cold atau Funiculi Funicula yang telah lebih dulu hadir dengan kisah menghangatkan.
Dona Dona merupakan karya fiksi yang mengangkat emosi sekaligus mengajak pembaca untuk kembali merenungkan banyak momen di dalam hidupnya. Buku ini dimulai dengan perjalanan dari sebuah kafe yang menawarkan kesempatan bagi orang-orang untuk dapat bertemu dengan sosok terkasihnya yang sudah meninggal.
Dona Dona terdiri dari kisah sejumlah orang yang datang ke kafe tersebut dengan cerita yang berbeda-beda. Selain itu, Kawaguchi juga berhasil memeras emosi pembaca dengan gaya penulisan yang puitis serta sentuhan magis yang membuat pembaca mendapat kesan mendalam di setiap tulisannya.
Namun, dalam Dona Dona pemeran utama berpusat pada Hajime, seorang pemuda yang mengunjungi kafe Dona Dona setelah kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan tragis. Hajime memiliki keinginan besar untuk dapat kembali menyatukan keluarganya meski mereka telah meninggal.
BACA JUGA: Ulasan Novel 'Insya Allah Sah,' Pernikahan yang Dirindukan
Namun, seiring waktu Hajime menyadari terdapat risiko akan kehilangan kenangan tentang orang tuanya apabila ia sering menggunakan kesempatan bertemu mereka di kafe tersebut.
Selain Hajime, terdapat pula kisah dari tamu berbeda-beda, seperti sepasang suami istri yang mencurahkan rahasia terpendam, seorang ayah yang ingin meminta maaf kepada putrinya akibat gagal menjadi ayah, hingga seorang anak perempuan yang ingin mengutarakan perasaan terima kasihnya kepada sang ibu.
Toshikazu Kawaguchi seolah mengajak pembaca untuk merenungkan kembali setiap waktu dan momen dalam kehidupan bersama orang-orang terkasih di sekitar. Terkadang manusia seringkali melewatkan banyak momen berarti baik secara sengaja maupun tak sengaja yang ternyata menjadi berharga setelah kehilangan orang tersebut.
Buku Dona Dona menjadi bacaan yang cocok bagi mereka yang ingin lebih bisa menghargai waktu bersama orang-orang tercinta.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Millie Bobby Brown dan Jake Bongiovi Umumkan Adopsi Anak Perempuan
-
5 Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pretty Crazy hingga Materialist
-
9 Tahun Dilarang, China Beri Peluang untuk Gelar Konser Kpop Lagi
-
Ditanya Sekuel Kpop Demon Hunters, Ahn Hyo-seop Ingin Jinu Kembali
-
Sinopsis Pretty Crazy, Ketika YoonA SNSD Kerasukan Tiap Malam
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Saujana Cinta: Iman dan Cinta yang Terikat Selamanya
-
Ulasan Novela Sayap-sayap Patah: Kisah Cinta yang Murni, Tragis, dan Puitis
-
Review Buku Life is Yours: Sebuah Pelukan di Tengah Krisis Diri
-
Dendam Berdarah, Menyingkap Kesadisan Film Darah Nyai
-
Review Film The Map That Leads to You: Cinta yang Nggak Pakai Logika
Terkini
-
3 Seiyuu Baru Bergabung di Anime Kaiju No. 8 Season 2, Disambut Hangat!
-
Bijak Berpakaian: Merdeka dari Fast Fashion Demi Bumi yang Lebih Lestari
-
Di Sini Kawin Lari Cuma Bikin Ortu Ngambek, di Pakistan Bisa Berakhir Ditembak Mati
-
4 Outfit Ahn Ha Young yang Super Versatile, Wajib Jadi Inspirasi OOTD Kamu!
-
4 Sheet Mask Kandungan Ekstrak Peach, Bikin Wajah Glowing dan Lembap!