Guru adalah sosok yang harus selalu kita hormati dan muliakan. Guru ibarat orang tua kita sendiri yang telah mendidik kita dengan ilmu pengetahuan yang berguna bagi kehidupan kita.
Bicara tentang profesi guru, nyatanya tak semua orang mampu menjalaninya, terlebih guru profesional. Di antara tanda guru profesional adalah memiliki akhlak baik dan segala perilakunya menjadi cerminan atau teladan bagi murid-muridnya.
Dalam buku “Jurus Sakti Menjadi Guru Humoris, Berkarakter Mulia, dan Berkepribadian Positif” karya Deni Damayanti, S.Pd. dijelaskan bahwa guru adalah sebuah profesi yang mulia. Di tangan merekalah masa depan bangsa ini ditentukan.
Guru juga dianggap sebagai pahlawan pembangunan karena di tangan mereka akan lahir pahlawan-pahlawan pembangunan yang kelak mengisi ruang-ruang publik di negeri ini.
Guru yang ideal bukan sekadar guru yang memenuhi syarat-syarat teknis, seperti pintar, pandai, atau pakar di bidang ilmu yang dimiliki. Guru yang ideal adalah guru harus bisa menempatkan dirinya sebagai agent of change. Sebagai motor penggerak perubahan dan kemajuan perubahan (hlm. 12).
Hal yang tak boleh diabaikan bahwa menjadi guru itu harus pandai menyesuaikan diri. Dia harus bisa memahami setiap karakter murid-muridnya dan berusaha merangkul mereka dengan penuh kasih sayang.
Selain itu, sifat humoris juga penting dimiliki oleh para guru. Agar dalam kegiatan belajar mengajar tidak kaku dan membosankan. Humor diperlukan agar anak dapat merasa rileks dan tak merasa jenuh dalam belajar.
Seorang guru yang memiliki sifat humoris biasanya akan lebih terkesan di mata murid-muridnya. Guru tersebut biasanya akan dikenang sepanjang hidup murid-muridnya. Pepatah mengatakan bahwa orang humoris lebih menarik daripada orang tampan rupawan. Hal itu karena orang humoris lebih enak diajak berbicara dan berdiskusi apalagi bercanda (hlm. 81).
Buku terbitan Araska (2017) layak dijadikan sebagai salah satu panduan bagi para guru, agar berusaha menjadi guru yang humoris, berkarakter mulia, dan berkarakter positif. Ketiga hal itu penting dimiliki oleh seorang guru agar proses pembekalan kepada murid-muridnya berlangsung baik dan mereka dapat menerima dan mengaplikasikan bekal-bekal tersebut.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
-
Ulasan Buku Sabar tanpa Batas, Memaknai Hidup dengan Bijaksana
-
Ulasan Buku Hati Tak Bertangga, Rahasia Hidup Tenang dan Bahagia
-
Ulasan Buku Leader for Life, Setiap Orang Bisa Menjadi Pemimpin
Artikel Terkait
-
8 Hadiah Hari Guru yang Bermanfaat dan Tidak Mahal untuk Diberikan 25 November 2024
-
Sebut Kasusnya Sudah Damai, Abdul Mu'ti Buka Peluang Angkat Guru Supriyani jadi P3K
-
10 Ide Kado untuk Hari Guru, Sederhana Tapi Berkesan dan Bermanfaat
-
10 Ide Hampers Hari Guru Anti Mainstream, Dijamin Berkesan!
-
Sidang Guru Supriyani Berjalan, Tapi Bupati Konawe Inisiasi Mediasi di Luar Persidangan
Ulasan
-
4 Toko Kain Lokal Terbaik, Temukan Kain Impianmu di Sini!
-
Ulasan Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan, Kunci Hidup Bahagia
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
Terkini
-
Sambut Hari Anak Sedunia PBB, Doyoung NCT Donasi Rp1,1 Miliar ke UNICEF
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
TVXQ Resmi Merilis Album Perayaan Debut 20 Tahun di Jepang Bertajuk 'Zone'