Film animasi "Princess Mononoke" produksi Studio Ghibli adalah sebuah karya dari sutradara terkenal Jepang yaitu Hayao Miyazaki, yang berlatar belakang di Jepang abad ke-15.
Film ini menceritakan tentang perjalanan Ashitaka, seorang pangeran muda dari suku terpencil, yang dikutuk oleh dewa babi hutan yang sekarat di hutan Jepang bagian barat. Perjalanannya membawanya ke Kota Besi yang dikelola oleh Lady Eboshi, yang menjalankan operasi peleburan bijih besi.
Ashitaka bertemu dengan San, seorang gadis yang dibesarkan oleh serigala, dan mereka berupaya untuk menghentikan Lady Eboshi dan biksu korup Jigo dalam perang mereka melawan hewan-hewan hutan.
Ulasan Anime Princess Mononoke
"Princess Mononoke" adalah film animasi yang memadukan elemen petualangan dan keindahan alam dengan keunikan animasi yang dikemas secara epik.
Dalam film ini, dewa-dewa dan makhluk-makhluk hutan hidup berdampingan dengan manusia, dan pertempuran yang berkembang antara mereka sangat dramatis. Uniknya, elemen-elemen ini diperlakukan dengan sangat realistis, dengan karakter hewan yang mampu berbicara dan roh hutan yang memiliki kekuatan mistis.
Gaya animasi Jepang, yang dikenal sebagai "Anime" memberikan film ini nuansa yang berbeda dari karya-karya animasi lainnya. "Princess Mononoke" memiliki animasi yang tajam dengan detail yang mengesankan.
Penonton dapat merasakan kehadiran elemen alam seperti kabut, hujan, dan hutan dengan cara yang sangat nyata. Karakter-karakternya juga sangat baik, yang mampu menghadirkan dimensi dan kedalaman pada cerita yang sangat kuat.
Namun, penting untuk diingat bahwa "Princess Mononoke" bukanlah film yang cocok untuk anak-anak. Film ini berisi adegan kekerasan yang intens, dengan pemotongan tubuh yang dramatis, yang jauh lebih kuat daripada yang biasa ditemui dalam film-film Disney.
Alur cerita juga kompleks dan berbobot, lebih cocok untuk penonton yang lebih dewasa. Selain itu, ada elemen seksualitas yang ditampilkan dalam kota pertambangan besi, meskipun tidak secara eksplisit.
Dari segi pesan, "Princess Mononoke" menyajikan tema yang sangat relevan, yaitu perlunya menjaga alam dan mempertahankan keseimbangan dengan alam semesta. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan tentang konflik antara kemajuan teknologi dan pelestarian alam, serta dampaknya pada manusia dan lingkungan.
Secara keseluruhan, "Princess Mononoke" adalah film animasi yang mampu memikat para penonton dengan pesan mendalam. Film ini menghadirkan kisah epik tentang pertempuran antara manusia dan alam dengan cara yang memukau, dan meskipun mungkin tidak sesuai untuk semua penonton, itu adalah pengalaman yang tak terlupakan.
"Princess Mononoke" adalah bukti keahlian Hayao Miyazaki dalam menghadirkan cerita yang menghibur sambil memberikan pesan yang kuat. Saya akan sangat merekomendasikan film ini kepada mereka yang berusia 13 tahun ke atas yang mencari pengalaman sinematik yang penuh makna.
Baca Juga
-
Review Film Christmas Carol, Kisah Balas Dendam Penuh Luka di Malam Natal
-
ONF 'Beautiful Beautiful': Lagu Enerjik yang Penuh Makna dan Pesan Positif
-
Rumah Budaya Ratna: Surga Kecil Bagi Pencinta Sastra, Buku, dan Budaya
-
Pawvilion Dog Cafe, Rekomendasi Tempat Nongkrong Seru Bareng Anjing Lucu
-
6 Rekomendasi Lagu ONF yang Buat Kamu Makin Semangat, Wajib Masuk Playlist!
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 'The Orange Girl', Kisah tentang Ayah, Anak, dan Cinta
-
5 Rekomendasi Anime tentang Berandalan Berhati Lembut, Seru Abis!
-
Serial Gadis Kretek Viral di Media Sosial, Ini 3 Alasan Kamu Harus Nonton!
-
Buku 'Berbuat Dosa tapi Masuk Surga' Manusia Tak Luput dari Kesalahan
-
Nakama Wajib Masuk! Ini Dia One Piece The Great Era Of Piracy yang Ditunggu-Tunggu
Ulasan
-
Ed Sheeran Wakili Perasaan Orang yang Dimabuk Asmara dalam Lagu Shivers
-
Liburan Singkat di Lampung, Menikmati Keindahan Pasir Putih Pulau Tangkil
-
Review Novel Sendiri Tere Liye: Sebuah Perjalanan Menyembuhkan Luka Kehilangan
-
Film Audrey's Children, Kisah di Balik Terobosan Pengobatan Kanker Anak
-
Ulasan Novel The Pram: Teror Kereta Bayi Tua yang Menghantui
Terkini
-
Fenomena Unpopular Opinion: Ajang Ujaran Kebencian di Balik Akun Anonim
-
Redaksi Project: Inisiasi Tiga Wanita Menyemai Cinta Literasi di Bangka
-
Skuad Indonesia di Malaysia Masters 2025, Tanpa Wakil Ganda Putra
-
Amalia Prabowo Terpilih sebagai Ketua Harian KAFISPOLGAMA 20252029
-
Thailand Open 2025: Juara Baru Lahir, Timnas China dan Malaysia Sabet Dua Gelar