Drama dark comedy, asal Korea Selatan berjudul Cobweb, 20 Oktober 2023 tayang di Bioskop Indonesia. "Cobweb" disutradarai oleh Kim Jee-woon dan dibintangi oleh Song Kang-ho, Im Soo-jung, Oh Jung-se, Jeon Yeo-been, dan Krystal Jung.
Cerita film ini berfokus pada Kim Ki-yeol (Song Kang-ho), seorang sutradara yang baru saja menyelesaikan pengambilan gambar untuk film terbarunya. Namun, dia diliputi kegelisahan dan seringkali memimpikan akhir yang berbeda untuk filmnya. Kim Ki-yeol memutuskan untuk melakukan syuting ulang, menggambarkan detail adegan sesuai dengan mimpinya.
Saat dia mencoba menghadap ke produser dan rumah produksi untuk membantu dalam rencana syuting ulang, permasalahan pun menyusu Direktur Baek (Jang Young-nam) yakin bahwa naskah baru Kim Ki-yeol nggak akan lolos sensor pemerintah. Namun, keponakan Kim Ki-yeol, Shin Mi-do (Jeon Yeo-been), mendukung ide syuting ulang dan siap mengurus perizinan dan sensor.
Para pemain film, termasuk Lee Min-ja (Lim Soo-jung) dan Kang Ho-se (Oh Jung-se), datang untuk syuting ulang dengan asumsi bahwa ini hanya akan berlangsung satu hari. Namun, Kim Ki-yeol mengungkapkan bahwa syuting akan memakan dua hari, dan itu memicu konflik lebih lanjut di lokasi syuting.
Ulasan:
Film "Cobweb" menawarkan pengalaman menonton yang unik dan memikat. Dalam babak pertama yang dinilai "selow" oleh beberapa penonton, jelas terlihat bahwa itu adalah pendekatan yang disengaja untuk memperkenalkan karakter utama, Kim Ki-yeol, dan membangun dasar konflik ke depannya. Hal demikian cukup bijak, untuk memberikan penonton pemahaman mendalam tentang karakter utama dan alasan di balik keputusan-keputusan yang dia buat dalam perjalanan film.
Babak kedua, pada eskalasi konflik yang semakin intens. Bagian ini menggambarkan berbagai aspek kelam dalam industri perfilman, dari upaya melobi aktor hingga involusi Kim Ki-yeol yang masuk frame dalam filmnya sendiri. Ini adalah cara yang kreatif untuk mengilustrasikan bahwa menciptakan sebuah karya seni nggak semudah yang terlihat, dan terkadang melibatkan pengorbanan yang mendalam.
Penjelasan latar belakang Kim Ki-yoel dan penggambaran perjuangannya untuk menciptakan karyanya tampaknya menjadi elemen yang mendalam dalam film ini. Itu memberikan dimensi tambahan pada karakter utama dan mungkin memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang motivasi dan ambisinya.
Dengan skor 8,5/10, ini menunjukkan bahwa film "Cobweb" adalah karya yang berhasil memukau diriku, dengan beberapa kekurangan minor. Kalian sudah menontonnya film ini belum? Jangan sampai terlewat film keren ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Evil Does Not Exist, Menelanjangi Judul Film yang Terasa Gugatan Hamaguchi
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Nggak Semudah Itu Jadi Ibu
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
-
Kala Romansa Musikal Melenggang di Busan International Film Festival
Artikel Terkait
-
Kocaknya Alasan Baim Wong Pilih Arya Saloka Bintangi Film Lembayung
-
Jadi Bintang Iklan Bawa Berkah, Totos Rasiti Kini Sudah Bintangi Belasan Judul Film
-
Gara-Gara Main Saham, Vino G Bastian dan Anya Geraldine Saling Pukul di Gampang Cuan
-
Bintangi Film Gampang Cuan, Anya Geraldine sampai Harus Belajar Sunda Sebulan
-
Ulasan Anime 'Princess Mononoke', Mengatasi Konflik Manusia dengan Alam
Ulasan
-
Review Film Menjelang Magrib 2: Cerita Pemasungan yang Bikin Hati Teriris
-
Between Us: Sebuah Persahabatan yang Terluka oleh Cinta
-
Mengurai Cinta yang Tak Terucap Lewat Ulasan Buku 'Maafkan Kami Ya Nak'
-
Mahar Jingga: Cinta yang Halal Tapi Tak Selalu Membahagiakan
-
Ali Band dan Perayaan Musik Dansa dari Timur Tengah ke Jakarta
Terkini
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Futsal Zaman Now: Ekspresi Diri, Kepribadian, dan Gaya Hidup Anak Muda
-
4 Daily Look Minimalis ala Mina TWICE, Cocok untuk Banyak Momen!
-
Daftar Lengkap Reshuffle Kabinet: Prabowo Tunjuk 5 Menteri Baru dan Bentuk Kementerian Haji
-
Delpedro Marhaen, Kriminalisasi Aktivis dan Cermin Demokrasi yang Retak