Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Sam Edy
Gambar Buku ‘Karyawan pun Berhak Kaya’.[Dok penulis/Sam Edy]

Banyak orang yang mendambakan hidupnya berkecukupan atau kaya-raya. Memiliki uang banyak, agar bisa membeli apa saja yang diinginkannya. Hal ini dapat dimaklumi karena uang memang merupakan alat untuk membeli beragam kesenangan dalam hidup ini.

Dengan memiliki uang yang banyak, kita juga dapat memperbanyak amal kebaikan. Seperti bersedekah, membantu orang-orang yang butuh uluran pertolongan, dan lain sebagainya. 

Namun, mendapatkan uang yang banyak nyatanya bukan hal yang mudah. Meskipun sudah bekerja dengan begitu kerasnya, tetapi gaji dari bekerja tersebut masih belum bisa mencukupi beragam kebutuhan hidup. Terlebih bagi para karyawan yang memiliki gaji bulanan yang tidak banyak, ditambah memiliki anggota keluarga cukup banyak yang menjadi tanggung jawabnya.

Apakah seorang karyawan berhak kaya-raya? Mungkin pertanyaan ini terbetik di benak sebagian orang. Menurut saya sih, setiap orang, siapa pun dia, karyawan atau pun pebisnis sukses, bisa meraih harta berlimpah, dengan catatan berusaha bekerja dengan cara-cara yang cerdas dan pantang menyerah. Jangan lupa, saat bekerja, jangan pernah meninggalkan kewajiban beribadah kepada-Nya.

Jadi, bagi Anda yang saat ini bekerja sebagai karyawan dan ingin kaya atau mendapatkan tambahan uang, Anda bisa kok mengupayakannya. Dengan cara, misalnya, sambil menyambi usaha lain seperti berbisnis atau berwirausaha. Kita bisa memulainya dengan bisnis yang sesuai dengan hobi kita. Dari hal yang paling kecil sekali pun.

Dalam buku ‘Karyawan pun Berhak Kaya’ (7 Langkah Menuju Kekayaan bagi Karyawan) dijelaskan bahwa berbagai permasalahan yang kerap dihadapi karyawan dalam kehidupannya bukanlah penghalang bagi karyawan untuk maju dan mengembangkan diri menjadi seorang entrepreneur yang sukses dan kaya, dengan tetap menjalankan aktivitas sebagai seorang karyawan. 

Kaya merupakan hak setiap orang. Untuk menjadi kaya, pola pikir terhadap kekayaan harus dibenahi. Kaya tidak hanya tentang materi. Mewujudkan kekayaan yang kekal harus dimulai dari hati, pikiran, dan pola kehidupan yang kita jalani (hlm. xiii).

Menjadi seorang entrepreneur adalah salah satu cara agar kita bisa mendapatkan uang tambahan selain menjadi seorang karyawan. Dalam buku ini dijelaskan, entrepreneur berarti perdagangan. Perdagangan di sini berarti luas, bisa bermakna wirausaha, berdagang, berbisnis, berinvestasi, bisnis jasa, dan sebagainya.

Dengan berwirausaha, kita bisa mencari rezeki tidak hanya dari 1 pintu atau dari gaji, tetapi memungkinkan kita mencari rezeki dengan berbagai cara. Bukankah Allah Swt., telah membentangkan langit dan bumi agar manusia bisa mencari rezekinya dari arah mana pun selama masih dalam syariat dan jalan yang halal? (hlm. 77).

Buku karya Purnomo Sony dengan penulis pendamping Brili Agung (diterbitkan oleh Elex Media Komputindo) ini dapat dijadikan sebagai sumber motivasi bagi para pembaca yang ingin meraih tambahan penghasilan, sehingga dapat mencukupi beragam kebutuhan sehari-hari, termasuk dapat memperbanyak amal ibadah. Selamat membaca dan mencoba.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Sam Edy