Semesta dari film "Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini" (NKCTHI) TELAH rilis seri terakhirnya, berjudul: "Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti." Berbeda dengan dua pendahulunya, seri terakhir ini mengambil jalur eksklusif dengan hanya tayang di platform streaming online Netflix pada 27 Juli 2023.
Universe NKCTHI melibatkan film-film seperti "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" (2020), "Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang" (2023), dan yang terakhir "Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti" (2023). Film ini masih disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko.
Pemain utama dalam seri ini melibatkan Jourdy Pranata sebagai Narendra muda, Yunita Siregar sebagai Ajeng, Rio Dewanto sebagai Angkasa, Agla Artalidia sebagai Lika, dan Donny Damara sebagai Narendra masa kini (tua). Sebuah kombinasi pemeran yang diharapkan memberikan akting yang kuat untuk menghadirkan kesan mendalam pada penontonnya.
"Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti" menggambarkan kisah cinta yang berkembang paralel (1978) antara Narendra (Jourdy Pranata) dan Ajeng (Yunita Siregar), dua individu yang berjuang melawan perbedaan status sosial demi menjaga hubungan mereka.
Di sisi lain, ‘di masa kini’ Angkasa (Rio Dewanto) dan Lika (Agla Artalidia) menghadapi tantangan serius dalam pernikahan mereka. Konflik dimulai dari rumah tangga Angkasa dan Lika, di mana Narendra sebagai ayah Angkasa mencoba menengahi. Namun, perbedaan pendapat mereka mempersulit upaya mencari solusi.
Ulasan
Film Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti, diberitakan mengubah sudut pandang utama ke Angkasa (kalanya Aurora dan Awan) menjadikannya peran sentral. Meskipun penyajian ini bagus, sayangnya, film ini cenderung lebih seperti epik hidup Narendra (ayah mereka) daripada kisah perjalanan Angkasa. Jadi, dapat disimpulkan, naskahnya nggak sesuai dengan apa yang diberitakan pada penonton.
Meskipun akting para pemain sangat baik, naskah film jelas memberikan sorotan yang berlebihan pada masa lalu Narendra, mengesampingkan naratif Angkasa. Namun, pujian patut diberikan pada elemen-elemen teknis film ini. Lagu-lagu yang menyertai film berhasil menciptakan atmosfer yang cocok dengan setiap era yang ditampilkan. Set yang dirancang dengan baik, kostum, dan tata rias memberikan perbedaan yang jelas antara masa lalu dan masa kini.
Sebagai penutup bagi Semesta NKCTHI, film ini agak mengecewakan karena jelas-jelas diiklankan sebagai kisah Angkasa, tetapi ternyata fokusnya lebih pada konflik masa lalu sang ayah (Narendra). Bahkan yang kurasakan saat menontonnya, penggalian hubungan ayah-anak ini terasa nggak digali lebih mendalam lagi. Padahal, ya, jika dieksplor lebih lagi, kayaknya ini film bakal jadi lebih sentimental.
Meskipun demikian, aku masih bisa kasih skor 7/10. Ya, meski terdapat ketidakseimbangan dalam penyampaian cerita, film ini masih menyentuh dan layak apresiasi positif.
Baca Juga
-
Futsal di Era Digital: Dari Lapangan ke Layar Sosial Media
-
Film Sore: Istri dari Masa Depan Melenggang dan Mengguncang Panggung Oscar
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Evil Does Not Exist, Menelanjangi Judul Film yang Terasa Gugatan Hamaguchi
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Nggak Semudah Itu Jadi Ibu
Artikel Terkait
-
Trailer Perdana Film 13 Bom di Jakarta, Suguhkan Banyak Ledakan Termasuk di Kereta Api
-
Review Film Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti: Tentang Cinta Beda Kasta
-
Perdana Jadi Teroris di 13 Bom di Jakarta, Akting Rio Dewanto Bikin Pemain Lain Ketakutan
-
Film 13 Bom di Jakarta, Bangkitkan Gairah Penonton Pencinta Genre Spionase
-
Diidolakan Anak Atiqah Hasiholan, Luna Maya Heran
Ulasan
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat