Cerpen horor adalah karya sastra yang cerita dan plotnya dibangun sedemikian rupa sehingga mampu memberikan rasa ngeri pada pembaca.
Horor tak melulu berisi tentang makhluk-makhluk halus yang suka meneror (atau gampangnya kita sebut hantu) tapi bisa juga tentang pembunuhan, pemerkosaan, bencana alam, wabah penyakit, makhluk jadi-jadian, teror makhluk asing, serangan binatang, kanibalisme, tempat angker, sosok makhluk halus, penyihir, dukun, dan hal-hal yang menimbulkan kesan ngeri, keterkejutan, hati yang berdebar-debar dan mencekam kepada pembaca. (Catatan Uda Agus)
Seperti dalam buku Tentang Sesuatu yang Akan Dikembalikan pada Asalnya, karya dari Uda Agus, dkk, terbitan Penerbit Wahana Resolusi (2017). Buku ini merupakan antologi cerpen bertema horor, dari para pemenang LMCBUA (Lomba Menulis Cerpen Bersama Uda Agus) yang memasuki gelaran ke-7.
Sebagai pembuka adalah cerpen yang dijadikan judul buku ini, Tentang Sesuatu yang Akan Dikembalikan pada Asalnya. Cerpen ini berkisah tentang sekelompok laki-laki yang sedang nongkrong di sebuah warung kopi dan dari sana obrolan tentang kematian pun bergulir.
“Surga dan neraka itu ketetapan Tuhan, Har. Mau tidak mau, kita juga akan mati, kan?” Kau dengan tenang kemudian menyeruput kopi, lalu meletakkannya lagi ke atas meja. “Ya, kan?” tandasnya.
“Kalau nanti mati, Bapak pilih surga atau neraka?” Har, dengan lugunya, bertanya padamu. (hlm 7)
Cerpen berikutnya yang menarik untuk dibaca berjudul Memori Pohon Ketapang. Cerpen ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang kerap memeluk dan menciumi pohon ketapang, sampai ia dicap wong gemblung oleh penduduk desanya.
Ketika penduduk desa ingin menebang pohon ketapang tersebut karena membahayakan, terjadi perlawanan dari si perempuan. Kisah ini kemudian berakhir dengan plot twist yang membuat saya ternganga.
“Keluar kau, Wati!” seru seorang penduduk berteriak. “Kami akan menebang pohon ketapang sialan ini!”
Ibu bergegas keluar dari dalam rumah. Ibu membawa potongan kayu dan mengacung-acungkan ke para penduduk yang berdiri di depan rumahnya. Mata Ibu tampak sangat marah setiap kali ada orang yang hendak menebang pohon yang penuh kenangan itu. (hlm 71)
23 cerpen dalam buku antologi ini terbagi ke dalam tiga kategori horor, yaitu: Horror of Personality (Horor Psikologis), seperti yang terdapat dalam cerpen Perempuan dari Surga, Seorang Lelaki yang Ingin Bunuh Diri dan Seekor Anjing, dan Orang-Orang Berbaju Hitam.
Kedua, Horror of Armageddon (Honor Bencana), seperti dalam cerpen Hari untuk Sebuah Kebun Kopi. Ketiga Horror of the Demonic (Horor Hantu), contohnya adalah cerpen Perjanjian Merah dan Gadis Bergaun Darah.
Satu hal lain yang menyenangkan saat membaca buku ini—selain keberagamanan horor yang disajikan—adalah adanya beberapa penulis nasional yang ikut menulis di buku ini, antara lain: Ken Hanggara, Alfian N. Budiarto, Ansar Siri, dan Ragiel JP.
Demikian ulasan dari saya, semoga bisa menjadi daftar bacaan kalian selanjutnya.
Baca Juga
-
Novel Turning Seventeen: Kehidupan Remaja yang Kompleks dan Penuh Rahasia
-
Ulasan Novel Jodoh di Tangan Aplikasi, Mengejar Jodoh Sampai ke Aplikasi
-
Surat-Surat yang Mengubah Hidup dalam Novel Dae-Ho's Delivery Service
-
Ulasan Novel Mangsa (Prey), Ancaman Kematian di Belantara Montana
-
Novel Kenangan Kematian (Sparkling Cyanide), Misteri Dua Pembunuhan Beracun
Artikel Terkait
-
Review Film Talk to Me, Mirip Jelangkung tapi Versi Upgrade!
-
6 Fakta Pulau Galang: Ada Kisah Horor di Balik Calon Lokasi Penampungan Pengungsi Rohingya
-
3 Anime Horor Romantis Terbaik yang Patut Ditonton, Double Deg-degan!
-
Sinopsis Malam Para Jahanam, Kisah 3 Pemuda Melawan Teror Mistis Roh Jahat
-
Review Film Waktu Maghrib, Kengerian Satu di Suatu Desa
Ulasan
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
-
Film What's Up With Secretary Kim, Semenarik Apa sih Adaptasi Drakor Ini?
-
Raisa Mengubah Pasrah Menjadi Self-Respect Bertajuk Terserah di Ambivert
-
Makjleb! 3 Amanat Satir dalam Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
Terkini
-
Setelah Dievakuasi, Ancaman Belum Usai: Risiko Kesehatan Kontaminasi Cs-137
-
40 Hari Bolos Sekolah, Ferry Irwandi Tersentuh oleh Kesabaran Sang Guru!
-
Bingung Cara 'Styling' Biar Gak Gitu-gitu Aja? Ini 9 Aturan Main Buat Pemula
-
Sunscreen saat Hujan, Pentingkah? Jangan Sampai Salah Langkah!
-
Raisa & Hamish Daud Umumkan Perpisahan, Fans Teringat Lirik 'Usai di Sini'