Bandung memang tidak ada habis-habisnya memberikan cafe aesthetic nan Instagramable khususnya untuk kaum milenial dan gen Z. Salah satunya adalah Selasar Sunaryo Art Space yang terletak di Dago Atas tepatnya di jalan Bukit Pakar Timur No. 100. Di sini tidak hanya terdapat cafe Instagramable tapi kamu juga bisa berwisata edukasi seni di art gallery-nya.
Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) didirikan oleh sang seniman legendaris, Sunaryo pada tahun 1998. Tidak hanya di Indonesia, namun karya seni sang seniman juga sudah sangat terkenal di kancah internasional. Beberapa karyanya di Indonesia adalah Monumen Bandung Lautan Api (Bandung), Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Bandung), Patung Soekarno-Hatta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Jakarta) dan Patung Jenderal Sudirman (Jakarta).
Apa saja yang membuat Selasar Sunaryo Art Space menarik untuk dikunjungi? Berikut ulasannya.
Wisata Seni di Selasar Sunaryo Art Space
Buat kamu yang ingin berwisata seni mengunjungi art gallery Selasar Sunaryo Art Space, kamu harus membeli tiket sebesar Rp 30,000 (tanpa katalog) dan Rp 50,000 jika include kalatog. Art gallery nya buka setiap Selasa sampai Minggu mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 17.00. Hari Senin dan hari libur nasional, galeri seni ini tutup. Dengan tiket yang kamu miliki, kamu bisa meng explore seluruh area di Selasar Sunaryo Art Space. Ada beberapa area diantaranya ruang seni utama, ruang seni sekunder, amphitheater (panggung terbuka), Bale Handap, dan Bale Tonggoh.
Di hall gallery utama, kamu bisa menikmati karya-karya seni sang maestro yang berkelas internasional. Ada banyak lukisan dan koleksi patung. Selasar Sunaryo Art Space sering dijadikan sebagai tempat untuk pameran seni maupun acara-acara kebudayaan dan kesenian lainnya. Jika kamu pecinta seni sejati, kamu bisa follow akun media sosial Selasar Sunaryo agar selalu update informasi mengenai pameran seni apa yang akan digelar.
Kopi Selasar
Apabila kamu hanya ingin menikmati secangkir kopi, duduk bersantai menikmati kesejukan udara Bandung, work from cafe, merasakan suasana yang cozy, kamu bisa mengunjungi kopi Selasar, cafe di dalam Selasar Sunaryo Art Space. Kamu tidak perlu membayar tiket masuk seperti ke galeri seninya. Uniknya di cafe ini adalah terdapat pohon besar di tengahnya sehingga kamu bisa merasakan sensasi "ngopi di bawah pohon". View cafe ini juga tidak kalah menarik, dari sini kamu bisa melihat amphitheater yang ditata antara perpaduan seni dan alam. Sebagai tambahan, Kopi Selasar ini buka setiap hari pukul 10.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.
Cinderamata Selasar
Setelah puas berkeliling galeri seni dan ngopi cantik di kopi Selasar, jangan lupa untuk mampir ke cinderamata store-nya. Kamu bisa membeli pernak-pernik dan souvenir sebagai buah tangan untuk orang tersayang atau sebagai koleksi pribadi. Ada banyak souvenir seperti tote bag, pouch kanvas, kaos, miniatur seni, dan kerajinan tangan lainnya yang mosty handmade. Bahkan ada juga beberapa souvenir yang ditanda tangani oleh sang seniman, Sunaryo.
Bagaimana? Menarik bukan wisata seni di Selasar Sunaryo Art? Either kamu pecinta seni or not, sepertinya tempat ini wajib kamu kunjungi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
3 Varian Serum dari Hanasui, Lawan Jerawat hingga Kecilkan Pori-Pori
-
Probiotic Series Hanasui, Hempas Sel Kulit Mati dan Perkuat Skin Barrier
-
Tahan Air dan Anti Whitecast, 3 Sunscreen Biore Nyaman Digunakan Seharian
-
Auto Glowing! Ini Brightening Serum Series dari Hanasui, Harga Rp30 Ribuan
-
3 Skincare dari Scarlett Mengandung Ceramide, Ampuh Perkuat Skin Barrier
Artikel Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
-
Needs You Cafe: Ngopi dengan View Danau Sipin yang Bikin Betah Berlama-lama
-
Pesan Stefano Cugurra untuk Wasit Persib vs Bali United, Semoga Bisa Adil!
-
Tyronne del Pino Absen, 3 Pemain Ini Bisa Kacaukan Pertahanan Bali United
Ulasan
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
-
Melahirkan Generasi Muda Nasionalis dalam Buku Indonesia Adalah Aku
Terkini
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya
-
4 Tampilan OOTD ala Tzuyu TWICE, Makin Nyaman dan Stylish!