Tidak ada seoarang pun yang bisa mengubah diri kita sendiri, kecuali kitalah yang berusaha mengubahnya. Sebagaimana janji Allah, bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebutlah yang berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri.
Jadi, Allah telah memberikan karunia kepada manusia berupa akal pikiran, hati, dan kekuatan untuk digunakan melakukan beragam perubahan positif dalam diri manusia itu sendiri. Jadi, baik atau buruknya perilaku kita, sangat bergantung kepada kita.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa jika kita tidak berubah, tidak akan ada orang lain yang mewakili kita untuk mengubah kita. Jika kita tidak mencintai diri kita, tidak akan kita bisa merasakan kasih sayang orang lain kepada kita. Jika kita tidak menjadi raja atas diri kita sendiri, kita akan tetap menjadi peminta-minta.
Jika kita tidak memutuskan untuk membahagiakan diri kita, tidak akan seseorang peduli untuk membahagiakan kita. Jika kita tidak mencari cara untuk menyalakan kebahagiaan di dalam diri kita, tidak mungkin kita mendapatkan seseorang di luar diri kita untuk menyalakannya. Karena kebahagiaan adalah perasaan sukacita yang bersumber dari dalam jiwa. Cinta bermula dari kita mencintai diri kita sampai kita mudah untuk memberikan cinta kepada orang lain (hlm. 33).
Banyak orang ingin meraih kehidupan yang lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Kehidupan yang lebih baik dapat ditandai dengan seberapa besar kualitas perilaku baik kita saat ini dan seberapa banyak amal baik yang sudah kita kerjakan hari ini.
Mahdi al-Musawi dalam salah satu tulisannya di buku ini menjelaskan bahwa kehidupan yang baik adalah membebaskan diri dari segala sesuatu yang tidak bregantung kepada sesuatu pun, baik kepada manusia, harta, rasa takut, maupun masa lalu. Kehidupan yang baik adalah berkasih sayang kepada manusia, terlebih kepada mereka yang gagal menggapai cita-citanya di dalam kehidupan ini.
Kehidupan yang baik adalah bersikap baik kepada dirimu sendiri tanpa bermuram durja. Karena negeri abadi manusia dan oase yang terus ada adalah jiwanya sendiri. Kehidupan yang baik adalah mengambil keputusan dan menentukan keinginan untuk menjadi bermanfaat dan mampu memberikan kebahagiaan untuk orang lain (hlm. 38).
Buku kumpulan tulisan ‘Lepaskan Bebanmu, Cara Sederhana Menjalani dan Menikmati Hidup’ karya Mahdi al-Musawi terbitan Alifia Books ini bisa menjadi bacaan yang sarat hikmah dan renungan bagi kita semua. Selamat membaca.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Ulasan Buku Bob Sadino Karya Edy Zaqeus: Mereka Bilang Saya Gila!
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
Ulasan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Ulasan Buku Bob Sadino Karya Edy Zaqeus: Mereka Bilang Saya Gila!
-
Review Film R.I.P.D: Petualangan Polisi dalam Menangkap Berbagai Roh Jahat
Terkini
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Joko Anwar Umumkan Empat Film yang Akan Dirilis Sepanjang Tahun 2025-2026
-
Berakhir dengan Rating Tertinggi, Ini 4 Penjelasan Ending Drama Korea Family by Choice
-
Walau Sukses Tantang Max Verstappen, Lando Norris Ragu Bisa Juara Dunia
-
Sosok Radojko Avramovic, Pelatih Tersukses di Piala AFF