Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Nur Maidah
Buku Bicara Itu Ada Seninya (Doc.Pribadi/Nur Maidah)

Komunikasi adalah pondasi sekaligus kunci terpenting dalam membangun sebuah hubungan, baik itu hubungan asmara, hubungan pertemanan, maupun hubungan bisnis. Namun, masih banyak orang-orang yang tidak tahu cara berkomunikasi yang efektif.

Komunikasi yang efektif sangat bergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan. Komunikasi yang efektif inilah yang menjadi salah satu permasalahan masyarakat Indonesia sekarang, mereka masih awam terhadap budaya komunikasi yang efektif dan kurangnya keterampilan mendengarkan saat berkomunikasi.

Buku 'Bicara Itu Ada Seninya' karya Oh Su Hyang merupakan salah satu buku Self Improvement yang cukup populer. Buku ini tidak hanya menyajikan teori tentang cara berkomunikasi yang baik dan menarik namun buku ini juga menyajikan contoh nyata keterampilan berkomunikasi dari tokoh-tokoh hebat dunia ataupun kisah-kisah yang pernah dialami oleh penulis. Oh Syu Hyang merupakan seorang dosen dan pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan. Hal ini membuat ia seringkali menemukan individu yang bermasalah dalam komunikasinya.

Dalam buku ini menekankan bahwa kesan pertama sangatlah penting. Menurut sebuah data statistik, persentase sebuah karyawan memilih pegawai baru karena kesan pertama mencapai 66%. Waktu yang dibutuhkan untuk menentukan kesan pertama seseorang berturut-turut adalah 1 menit, 3 menit, 5 menit, dan 10 menit.

Dapat diketahui bahwa ucapan singkat merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kesan pertama seseorang. Di dalam buku ini mengatakan bahwa ucapan adalah sarana penting untuk menilai seseorang secara keseluruhan, salah satu trik yang dapat digunakan adalah tatap mata lawan bicara anda.

BACA JUGA: Ulasan Buku Juragan Haji: Kumpulan Cerpen yang Ternyata Bukan tentang Haji

Dalam buku ini terdapat beberapa tips untuk melatih logika dalam bicara, berikut beberapa tips yang diberikan:

  1. Berikan alasan yang tepat untuk argumen anda
  2. Hindari melebih-lebihkan sesuatu dalam bercerita
  3. Konsisten terhadap argumen yang disampaikan
  4. Gunakan kata-kata yang sederhana
  5. Tetap tenang

Selain melatih logika dalam berpikir, ada satu hal yang sangat penting dalam berkomunikasi yaitu bahasa nonverbal atau bahasa tubuh.  Albert Mehrabian, psikolog sekaligus pakar komunikasi Amerika mengatakan bahwa suara dan gerak tubuh merupakan unsur terpenting dalam berbicara. Menurutnya, ucapan dipengaruhi 7% oleh isi, 38% oleh suara, dan 55% oleh gerak tubuh. Berikut lima unsur nonverbal yang dapat memikat hati lawan bicara.

  1. Penampilan yang baik, ketika akan bertemu dengan seseorang penampilan harus diperhatikan. Misalnya, pakaian yang rapi, wangi, dan bersih.
  2. Selalu tersenyum, orang yang mudah tersenyum akan mudah menarik perhatian dari lawan bicaranya.
  3. Pupil mata yang membesar dan tatapan yang stabil, biasanya pupil mata akan membesar ketika merasakan kebaikan lawan bicara dan mengecil jika tidak.
  4. Sikap percaya diri, saat berkomunikasi dengan orang lain kita harus tampil percaya diri seperti, posisi tubuh yang tegak.
  5. Gestur yang tepat, gestur tubuh atau bahasa tubuh sangat berpengaruh karena dapat menggambarkan ekpresi yang kita rasakan terhadap lawan bicara kita.

Selain dua tips menarik di atas, buku ini juga memberikan kita cara yang sangat sederhana dan mudah untuk belajar membangun komunikasi yang efektif, yaitu dengan menerapkan rumus komunikasi yang sederhana. Rumus komunikasi yang sederhana yaitu:

C=Q.P.R

Communication = Question.Praise.Reaction

'C' adalah communication atau komunikasi. Dalam komunikasi ada tiga hal yang diperlukan, yaitu 'Q' atau question (pertanyaan), 'P' atau praise (pujian), dan 'R' atau reaction (reaksi). Pertanyaan adalah bentuk ketertarikan terhadapa lawan bicara, oleh sebab itu pertanyaan menjadi dasar komunikasi yang bisa menunjukan ketertarikan kita terhadap lawan bicara.

BACA JUGA: Ulasan Novel Jodoh Terakhir, Stigma Negatif Perawan Tua

Pujian sangat penting untuk membentuk hubungan yang kokoh, pujian mampu memberikan efek positif terhadap manusia. Reaksi akan mudah terlihat, apakah lawan bicara tertarik dengan kita atau tidak, maka dalam berkomunikasi kita harus memberikan reaksi atau umpan balik terhada lawan bicara kita, misalnya mengatakan "Oh, ya?" Reaksi yang menunjukan ketertarikan dan rasa penasaran dapat membuat komunikasi berjalan lebih baik dan lebih lama.

Cara berkomunikasi yang disampaikan dalam buku ini sangat mudah dipahami karena bahasanya yang sederhana. Di dalam buku ini juga menyajikan banyak contoh-contoh gaya komunikasi yang bisa menarik perhatian lawan bicara dan gaya komunikasi yang tidak disukai oleh lawan bicara. Sehingga kita sebagai pembaca dapat menghindari gaya komunikasi yang tidak disukai tersebut dan mulai belajar untuk menerapkan gaya komunikasi yang baik dan disukai oleh lawan bicara.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Nur Maidah