Ketika sedang menghadapi masalah, terkadang seseorang mencari penghiburan lewat validasi dari luar. Atau sekadar ingin mendengarkan beragam motivasi yang bisa membuat mereka lebih baik.
Padahal, ketika merasa sedang tidak baik-baik saja dengan diri sendiri, nasihat-nasihat positif yang sering kali kamu dengarkan itu nyatanya tidak bisa bekerja secara efektif.
Siapa sih yang bisa terus bersemangat ketika kondisi fisik maupun psikisnya sudah merasa demikian lelah dan tidak punya energi untuk melanjutkan perjalanan?
Nah, dalam buku self help berjudul Master Your Pain, yang ditulis oleh Maulida Ayu ini, kamu akan membaca tulisan-tulisan yang bisa membuatmu lega.
Pasalnya, alih-alih menyuruhmu untuk positive thinking, pantang menyerah, selalu tersenyum, atau pura-pura kuat, kamu malah dianjurkan untuk menerima dan meresapi seluruh kesedihan dan rasa sakit yang kamu rasakan.
Jika kamu merasakan kesesakan di dalam hatimu, kamu berhak kok untuk berkabung sejenak dan tidak tersenyum dulu.
Ketika merasa terluka, sangat normal ketika kamu melihat rasa sakit itu apa adanya. Merasakan betapa perihnya luka tersebut. Hingga ketika masalah lain berdatangan di kemudian hari, kamu tahu cara menakar rasa sakit itu.
Kamu akan merasa pernah mengalami sesuatu yang lebih berat dari apa yang kamu jalani saat ini. Maka, ketika satu per satu kesakitan mulai berdatangan, kamu telah terbiasa dan imun dengan segala ketidaknyamanannya.
Jadi pada intinya jangan menghindar dari perasaanmu sendiri. Jadikan rasa sakitmu saat ini menjadi tabungan deposit yang bisa menjadi modalmu untuk tetap bertahan saat menghadapi rasa sakit yang lain.
Ketika kamu berada dalam hubungan yang toxic, tidak mengapa sesekali kamu menjadi orang 'jahat' yang memutuskan untuk pergi dan meninggalkan daripada kamu terus menerus menjadi korban.
Saat menjadi dewasa, manusia memang akan menghadapi kesulitan demi kesulitan di dalam hidupnya. Salah satu cara yang bijak dalam menyikapi kesulitan tersebut adalah dengan menjadikannya sebagai teman. Jangan pernah menghindar, membohongi diri sendiri, atau malah kabur darinya.
Jika kamu saat ini berada dalam situasi sulit dan butuh bacaan yang benar-benar jujur dalam menilai perasaanmu, atau mungkin kamu sudah jengah dengan buku self-help yang terus mendewakan kalimat-kalimat positif yang tidak kunjung membuatmu merasa lebih baik, barangkali membaca buku ini bisa membantumu.
Baca Juga
-
Ulasan Novel 'Nebula', Persahabatan yang Diuji Egoisme dan Pengkhianatan
-
Ulasan Novel Komet Minor, Petualangan dalam Menemukan Pusaka Dunia Paralel
-
3 Mantra Kehidupan untuk Raih Cita-cita dalam Trilogi Novel Negeri 5 Menara
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita
-
Ulasan Novel 'Rantau 1 Muara', Perjuangan dalam Menemukan Tujuan Hidup
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Penaka: Kisah Istri Menghadapi Suami yang Kecanduan Game
-
Ulasan Novel The Privileged Ones: Dinamika Remaja dan Kelas Sosial
-
Ulasan Buku Gaga dan Ruri: Ajari Anak agar Tidak Mengambil Milik Orang Lain
-
Mengulik Misteri Denah Rumah Tak Lazim Lewat Buku Teka-Teki Rumah Aneh
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita
Ulasan
-
Ulasan Novel Bintang Karya Tere Liye: Petualangan Raib dan Ali di Klan Bintang
-
Ulasan Novel 'Nebula', Persahabatan yang Diuji Egoisme dan Pengkhianatan
-
Ulasan Novel Penaka: Kisah Istri Menghadapi Suami yang Kecanduan Game
-
Ulasan Novel The Privileged Ones: Dinamika Remaja dan Kelas Sosial
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
Terkini
-
Kembali Kolaborasi dengan Netflix, Zack Snyder Siap Garap Film Action
-
5 Ide Mix and Match Denim ala Mim Rattanawadee untuk Tampilan yang Trendi
-
Ulasan Film The Lady In The Van, Wanita Misterius di Balik Van Tua
-
Tiket Ludes Terjual, SEVENTEEN Tambah Konser di Jakarta pada 9 Februari
-
Min Hee-jin Tuntut Saham ADOR Miliknya Dibeli HYBE