Cemas, takut, dan gelisah merupakan rasa yang wajar dialami oleh manusia. Biasanya rasa-rasa seperti ini muncul ketika kita sedang ditimpa suatu persoalan. Entah itu persoalan yang bersifat privasi, persoalan keluarga, pasangan hidup, teman, dan lain sebagainya.
Seberat apa pun persoalan yang dihadapi oleh seseorang, asalkan dia masih memiliki keimanan, maka saya yakin dia akan mampu mendapatkan jalan keluar terbaik. Jalan keluar yang nantinya dapat meredam perasaan takut, cemas, dan gelisah tersebut.
Agus Wahyudi, dalam buku ‘Jangan Mau Terus Gelisah!’ mengungkapkan, takwa adalah kunci untuk menyelesaikan semua masalah kehidupan. Dengan takwa, pasti Allah akan memberikan kemudahan dan jalan keluar. Tak usah dibantah atau didebat, ini adalah janji Allah dan janji Allah pasti benar.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat ath-Thalaaq ayat 4: “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan membuat urusannya menjadi mudah”. Dalam surat ath-Thalaaq ayat 2 juga dijelaskan: “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya” (hlm. 9).
Agar hidup kita beruntung maka kita harus terus berupaya untuk melakukan perbaikan diri secara terus-menerus. Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi merupakan tugas setiap orang. Kita akan menjadi orang yang beruntung ketika kualitas hidup kita hari ini lebih baik dari hari kemarin.
Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Jika seseorang yang pada hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia beruntung. Jika hari ini sama saja dengan kemarin maka ia merugi. Dan apabila hari ini lebih buruk dari kemarin maka ia celaka” (hlm. 70).
Pribadi yang baik dapat ditandai dari ketakwaannya kepada Allah yang semakin bertambah dari hari ke hari. Dia tidak mudah tergoda oleh kenikmatan atau bujuk rayu duniawi yang sifatnya hanya sesaat. Dia lebih senang untuk memperbanyak amal-amal kebajikan yang akan membuat pahalanya bertambah semakin banyak.
Bicara tentang godaan dunia, memang begitu nyata adanya dan termasuk persoalan yang berat. Dalam buku ini Agus Wahyudi menjelaskan, masalah terbesar yang dihadapi manusia pada umumnya adalah besarnya godaan kenikmatan dunia. Ketika sehat, ketika banyak uang, ketika sedang diberi kedudukan, ketika sedang dimabuk pujian, ketika sedang diselimuti kesenangan, manusia menjadi lupa.
Mereka terbuai dengan dunia, lalai untuk bersiap meninggalkannya. Silakan badan mencari dunia tapi hati harus dipenuhi zikir atau ingat kepada Sang Pemilik Dunia (hlm. 104).
Buku ‘Jangan Mau Terus Gelisah!’ karya Agus Wahyudi yang diterbitkan oleh Laksana (Yogyakarta) ini bisa menjadi bahan kita merenungi kehidupan. Semoga kita dapat menjadi pribadi lebih baik, agar kita dapat tergolong orang-orang beruntung di dunia dan akhirat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
-
Review Film Janji Senja: Perjuangan Gadis Desa Jadi Prajurit TNI!
Terkini
-
GALA oleh XG: Rayakan Tiap Momen dengan Glamor dan Penuh Percaya Diri
-
Ramai Brand Hijau Bohongan: Kamu Sedang Jadi Korban Greenwashing?
-
Nasib Tragis Luffy di Elbaf: Spekulasi Panas Kalangan Penggemar One Piece
-
Bumi Watu Obong Jadi Wajah Budaya Gunungkidul di Malam Puncak Mataf Unisa
-
Divonis 9 Tahun, Vadel Badjideh Tetap Ngeyel dan Tolak Mengaku Bersalah