Empati adalah sebuah sikap yang sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Dengan empati, seseorang dapat lebih mudah menjalin komunikasi dengan orang lain yang memiliki karakter beragam. Dengan empati pula, seseorang bisa merasakan penderitaan yang tengah dirasakan oleh orang lain.
Definisi empati sebagaimana diungkap dalam buku ‘Empati dalam Kehidupan Sehari-Hari, Membuka Hati untuk Memahami Orang Lain’ adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain dengan mengambil sudut pandang mereka.
Melalui kemampuan empati, seseorang dapat merasakan perasaan dan emosi orang lain seakan-akan itu adalah miliknya sendiri, dan hal ini dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Dalam empati, seseorang dapat menempatkan diri dalam posisi orang lain dan mengalami apa yang mereka alami. Hal ini membantu seseorang untuk lebih memahami perspektif dan perasaan orang lain serta memperkuat hubungan sosial.
Empati merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hubungan sosial dan interaksi antar manusia (hlm. 9).
Empati itu terbagi menjadi beberapa bagian. Ada empat jenis empati yang menjadi pembahasan dalam buku ini. Berikut penjelasannya:
1. Empati Koginitif, yakni kemampuan untuk memahami perspektif dan pandangan orang lain. Empati kognitif membantu seseorang untuk lebih memahami sudut pandang orang lain dan mencoba untuk melihat situasi dari sudut pandang orang tersebut.
2. Empati Afektif, yakni kemampuan untuk merasakan emosi dan perasaan orang lain. Empati afektif memungkinkan seseorang untuk merasakan perasaan orang lain dan merespons dengan cara yang tepat.
3. Empati Sosial, yakni kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain serta merespons dengan cara yang sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Empati sosial membantu seseorang untuk memahami dan mengenali situasi sosial yang berbeda.
4. Empati Global, yakni kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang-orang dari budaya yang berbeda, ras yang berbeda, atau latar belakang yang berbeda. Empati global membantu seseorang untuk lebih memahami perbedaan budaya dan latar belakang yang berbeda serta merespons dengan cara yang lebih sensitif.
Bisa disimpulkan bahwa memiliki empati itu sangatlah penting agar kehidupan bermasayarakat dapat berjalan dengan baik, saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang muncul.
Buku karya Merry Susanti yang diterbitkan oleh Garuda Mas Sejahtera (Surabaya) ini dapat menjadi bacaan yang akan memperkaya wawasan kita tentang cara berempati kepada orang lain. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Rangkaian Kisah Penuh Hikmah dalam Buku Berguru pada Saru
-
Pentingnya Memiliki Prinsip Hidup dalam Buku Menjadi Diri Sendiri
-
Menjalani Hidup dengan Tenang dalam Buku Hujan Bahagia
-
Menciptakan Kehidupan yang Harmonis dalam Buku Komunikasi Bebas Konflik
-
Sebuah Upaya Menghindari Penyakit: Buku 'Jagalah Sehatmu Sebelum Sakitmu'
Artikel Terkait
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Ulasan Novel Animal Farm karya George Orwell: Revolusi Menjadi Tirani
-
Ulasan Novel 1984 karya George Orwell: Kengerian Dunia Totalitarian
Ulasan
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Review Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, dari Ritual Mistis sampai Jumpscare Kejam
Terkini
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Generasi Unggul: Warisan Ki Hajar Dewantara, Mimpi Indonesia Emas 2045?