Buku Psikologi Perkembangan yang ditulis oleh Prof. Dr. FJ Mönks, Prof. Dr. AMP Knoers, dan Prof. Dr. Siti Rahayu Haditono ini mempelajari dinamika pertumbuhan dan perkembangan manusia saat melewati masa-masa kehidupan dalam upaya mewujudkan aktualisasi diri sebagai individu otonom.
Pertumbuhan ditandai oleh bertambahnya ukuran dan fungsi fisik seseorang sedangkan perkembangan mencerminkan sifat khas mengenai gejala psikologis yang mengiringi proses pertumbuhan tersebut. Perkembangan merupakan bentuk kelanjutan genesa embrio berjalan melalui berbagai stadium yang membawa seseorang ke dalam fungsi dan struktur lebih tinggi melalui proses pemasakan agar dapat melakukan aktivitas yang sesuai ketika berada pada stadium tertentu.
Misalnya perkembangan kognitif pada masa bayi menuju masa anak-anak akan menunjukkan tindakan inteligen terhadap penguasaan pengetahuan tentang dunia luar yang terbagi dalam stadium sensori motorik, stadium pra operasional, stadium operasional konkrit, dan stadium operasional formal.
Penanaman nilai pada anak-anak diperoleh melalui pendidikan dan bahasa dalam aktivitas sosial yang kreatif dengan belajar melakukan adaptasi lewat tahap asimilasi berupa kecenderungan individu untuk mengubah lingkungan agar sesuai dengan dirinya, dan tahap akomodasi berupa kecenderungan untuk merubah dirinya agar sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Stadium perkembangan moralitas pada anak-anak berlaku universal dan dilalui dalam beberapa tahapan orientasi. Orientasi patuh dan takut dilakukan untuk menghindari hukuman, orientasi naif egoistis/hedonisme instrumental dilakukan untuk memperoleh reward, orientasi anak yang baik dilakukan untuk menghindari penilaian buruk agar disenangi oleh orang lain.
Orientasi pelestarian dan kontrol legalistis dilakukan untuk mempertahankan peraturan yang ada menuju puncak stadium orientasi berdasarkan prinsip dan konsiensia sebagai perwujudan tumbuhnya keyakinan dan kesadaran dalam mematuhi norma atas inisiatif pribadi bukan karena dorongan perintah atau norma dari luar.
Perjalanan hidup seseorang ditandai pula dengan adanya tuntutan tugas perkembangan yang harus dipenuhi dalam setiap masa serta disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang berlaku di masyarakat. Tugas perkembangan berkaitan erat dengan konsep dan harga diri karena masyarakat berperan serta dalam memberikan penilaian atas keberhasilan atau kegagalan seseorang ketika menjalaninya.
Seseorang akan berkembang dengan baik jika mendapatkan kesempatan melakukan eksplorasi dan emansipasi menemukan identitas melalui aktualisasi diri dalam kelompok setelah memasuki tingkat kemasakan tertentu dan memiliki kemampuan distansi dengan milieu primernya, kesempatan ini dapat diperoleh dan diawali pada akhir masa sekolah dasar dan masa remaja.
Makna aktualisasi adalah langkah untuk mengekspresikan diri sebagai bagian dari kelompok yang memiliki kesamaan hak serta pribadi yang khas dengan melepaskan ikatan yang bisa berpeluang membuatnya menjadi kelompok yang mengalami diskriminasi.
Secara marathon, tugas perkembangan diawali sejak masa bayi ketika harus mulai belajar makan dan berjalan, masa sekolah, masa pubertas, masa dewasa muda, masa tengah baya, hingga masa dewasa lanjut ketika harus menyesuaikan diri menghadapi penurunan kemampuan. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Kaum Intelektual Kudu Ngerti kalau 'Literasi bukan Sekadar Calistung' Mulu
-
Karakteristik Schadenfreude dalam Psikologi Massa Sound Horeg
-
Tokoh Perempuan di Balik Sukses Ki Hajar Dewantara Pertahankan Taman Siswa
-
Tumbuhkan Jiwa Patriot lewat Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara
-
Clue Kemandirian Finansial di Balik Terputusnya 'Galak Gampil'
Artikel Terkait
-
Cara Urus Buku Tabungan Hilang Lewat Call Center BRI 1500017
-
Nasihat Hikmah dari Buku "Ngalap Berkah Karomah Syekh Abdul Qadir Jailani"
-
Sedekah dengan Harta Terbaik Lewat Buku 'Sedekah Pengubah Nasib'
-
Ulasan Buku Sihir Perempuan, Dongeng Gelap tentang Kaum Perempuan
-
Vanessa Angel Ulang Tahun, Fuji Bongkar Isi Buku Diary Kakak Ipar: Pengingat buat yang Baca
Ulasan
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil
-
Ulasan Novel A Farewell To Arms: Kisah Tentang Perang, Cinta, dan Kesetiaan
-
Ulasan Film War 2: Aksi Samurai hingga Drama yang Bikin Baper
-
Misteri Raibnya Para Penduduk dalam Buku Spog dan Spiggy di Planet Alotita
-
Ulasan Novel Snoop: Dilema Privasi di Balik Layar Teknologi
Terkini
-
Bye-Bye Pori-Pori Besar! Ini 4 Serum Korea yang Ampuh Bikin Wajah Halus
-
Bojan Hodak Akui Chemistry Persib Bandung Belum Padu, Imbas Perombakan?
-
Chanyeol Ungkap Suasana Damai di Teaser MV Lagu Happy Accident (Feat. SOLE)
-
Suara Kritis untuk Omnibus Law: Di Balik Janji Manis Ada Kemunduran Hijau
-
Manakah Lore yang Lebih Kaya Antara Lord of the Mysteries dan One Piece?