Ki Hadjar Dewantara, atau lebih dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Seringkali namanya hanya muncul sebagai catatan dalam buku pelajaran tanpa mendapatkan eksposisi yang memadai
Saat berada di bangku sekolah, kesadaran akan kurangnya informasi mendalam tentang sosok Ki Hadjar Dewantara mulai menghampiri saya. Sejarah sang pahlawan dalam materi SMA cenderung memfokuskan diri pada periode sebelum kemerdekaan dan pasca kemerdekaan, dan beberapa tokoh mendominasi perhatian, menyisakan kurangnya pemahaman tentang tokoh-tokoh lainnya.
Novel "Ki Hadjar: Sebuah Memoar" karya Haidar Mustafa menjadi sumber pengetahuan yang berharga untuk memahami lebih dalam tentang kehidupan dan perjuangan Ki Hadjar Dewantara.
Dalam pencarian untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif, buku ini membuka pintu wawasan mengenai perjalanan hidupnya.
Dalam bukunya, Haidar Mustafa memulai dengan merinci masa kecil Ki Hadjar Dewantara hingga mengeksplorasi perjuangannya mencari identitas dan pekerjaan.
Sebagai seorang pembaca, saya merasa beruntung menemukan buku ini, yang memberikan perspektif yang lebih lengkap dan mendalam. Novel ini menampilkan sisi sang pahlawan dalam mencari pekerjaan dan perjalanan kegagalannya dalam kuliah kedokteran di STOVIA.
Proses ini memberikan gambaran tentang karakternya yang nasionalis namun tetap mencintai keluarganya. Detail-detail ini memberikan memberikan dimensi emosional dan manusiawi pada tokoh yang seringkali dianggap sebatas pahlawan.
Selain itu, buku ini tidak hanya membatasi diri pada periode sebelum kemerdekaan, tetapi juga memberikan informasi tentang kehidupan Ki Hadjar Dewantara setelah kemerdekaan. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang kontribusi terhadap dunia pendidikan Indonesia.
Walaupun memiliki kekurangan seperti alur cerita yang terbilang mudah ditebak dan penggunaan bahasa yang sederhana, namun novel ini sukses menyajikan informasi dengan rapi dan terperinci.
Kehidupan Ki Hadjar Dewantara yang penuh perjuangan tergambar dengan jelas, yang memberikan penghormatan yang pantas kepada sosok yang berjasa dalam pembentukan sistem pendidikan di Indonesia.
Dengan minimnya literatur seputar Ki Hadjar Dewantara, novel ini menjadi sumber informasi yang berharga. Meskipun penelitian yang dilakukan Haidar Mustafa tidak bersifat riset murni sejarah, namun keberhasilannya dalam menyajikan informasi membuat novel ini menjadi penemuan yang berharga untuk memahami lebih dalam tentang Bapak Pendidikan Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
Artikel Terkait
-
Berapa Biaya Ganti Buku Tabungan Simpedes? Ini Penjelasan dan Persyaratannya
-
Berapa Biaya Ganti Buku Tabungan BritAma? Begini Penjelasan Lengkapnya
-
Menilik Masa Depan Umat Manusia Lewat Ulasan Buku 'Homo Deus'
-
Menghadapi Lingkungan Toxic Lewat Buku 'Tetap Waras di Tengah Orang Toksik'
-
6 Buku Spesial, Pilihan Terbaik untuk Hadiah Natal!
Ulasan
-
Ulasan Buku "Brothers", Kenangan Kecil untuk Mendiang Sang Adik
-
Ulasan Novel Pachinko, Kisah Tiga Generasi Keluarga Korea di Jepang
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan
-
Review Film Sisu: Road to Revenge, Pahlawan Tua yang Tak Terkalahkan!
-
Ulasan Drama Korea The Manipulated: Ketika Kasus Kriminal Bisa Dimanipulasi
Terkini
-
Intip Sinopsis Film Timur yang Gaet Penjual Burger untuk Perankan Prabowo
-
Nasib Malang Perempuan Nelayan: Identitas Hukum yang Tak Pernah Diakui
-
4 Rekomendasi Body Lotion Kolagen, Bikin Kulit Tetap Kenyal dan Glowing!
-
Merantau: Jalan Sunyi yang Diam-Diam Menumbuhkan Kita
-
Yakob Sayuri Jadi Sasaran, Rasisme Masih Ada di Sepak Bola