Buku “Seni Meraih Sukses dengan Mengubah Sudut Pandang” mungkin bisa menjadi bacaan favorit saya di tahun 2023 ini. Karena sesuai seperti judulnya buku karangan Diday Tea ini benar-benar membuat saya melihat sesuatu dengan perspektif yang berbeda.
Seperti misalnya, selama ini saya merasa aman dan termotivasi dengan kalimat “hidup ini bukan perlombaan, semua ada waktunya" atau "setiap orang punya waktunya masing-masing". Tanpa saya sadari, ternyata dua kalimat andalan yang selalu saya ingat di kala down ini ternyata termasuk toxic positivity.
Mengapa bisa begitu? Karena menurut Diday Tea, dua kalimat ini bisa membuat seseorang lupa untuk bergegas dan melakukan yang terbaik. Ia cenderung akan terbuai untuk hidup mengalir dan apa adanya tanpa mengingat bahwa setiap hari kita telah tergilas oleh waktu. Hingga tanpa sadar malaikat maut datang menjemput. Naudzubillah.
Sehingga, penulis menekankan pada pembacanya bahwa "hidup memang bukan balapan, tapi kita harus ingat bahwa malaikat maut bisa datang kapan saja". Sehingga kit bisa hidup dengan lebih sungguh-sungguh, penuh semangat, dan tekad mengejar semua Impian. Karena kita tidak pernah tahu kapan malaikat maut akan datang menjemput.
Buku ini benar-benar membuat saya merenung sejenak tentang banyaknya waktu yang telah saya sia-siakan selama ini. Semoga harapannya, di tahun baru 2024 mendatang saya tidak terbuai oleh kalimat toxic positivity lagi.
Membaca buku memang membantu kita untuk memperbarui pemahaman yang salah tanpa disadari. Karena perspektif yang kurang tepat akan membuat kita melakukan hal yang kurang tepat juga.
Selain itu, penulis juga menulis dengan pendekatan islam. Seperti misalnya saat kita menghapal alqur’an tapi tidak hapal-hapal. Dulu saat berkuliah, di kampus saya memang ada mata kuliah yang mengharuskan mahasiswanya menghapal surat yang cukup panjang. Saat itu saya sempat mengira kalau dosa saya terlalu banyak hingga menghapal firman Allah saja rasanya susah.
Padahal, menghafal Al-Quran itu ibarat seseorang yang sedang jalan-jalan ke sebuah taman yang sangat indah. Harusnya kamu betah, bukan buru-buru keluar. Sehingga menghafal tapi tidak hafal-hafal adalah cara Allah memuaskanmu agar menikmati keindahan taman itu.
Akhir kata, sebelum 2023 benar-benar berakhir, ada baiknya untuk segera mengkhatamkan buku positif ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
-
Lovelyz "November": Kamu sebagai Tujuan Hidup yang Tidak Pernah Berubah
Artikel Terkait
-
Striker Vietnam Sebut Timnas Indonesia Bisa Juara AFF, Semakin Pesimis?
-
Intip Keseruan Para Anak Muda Bahas Ekonomi di Gelaran Youth Economic Summit 2024
-
Varian Tercanggih Mitsubishi Xforce Diluncurkan di GJAW 2024
-
Namamu Sudah Terdaftar? Cek DPT Online Pilkada 2024 Sekarang!
-
Ternyata Ini yang Bikin Elektabilitas Ahmad Luthfi Unggul dari Andika Perkasa dalam Pilgub Jateng 2024
Ulasan
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
Terkini
-
Mantap! Intuisi Kakang Rudianto Dipuji Bojan Hodak usai Persib Raih 3 Poin
-
NCT Dream Raih Trofi ke-3 Lagu 'When I'm With You' di Program 'Music Core'
-
Striker Vietnam Sebut Timnas Indonesia Bisa Juara AFF, Semakin Pesimis?
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier