Film Night Swim, bergenre horor supranatural asal Amerika Serikat sudah tayang di bioskop pada 3 Januari 2024, dan menjadi sorotan berkat naskah dan penyutradaraan dari Bryce McGuire, juga James WAN sebagai produser. Kisah film ini berakar pada film pendek tahun 2014 dengan nama yang sama karya McGuire dan Rod Blackhurst.
Dalam filmnya, Wyatt Russell berperan sebagai Ray Waller, seorang mantan pemain bisbol liga utama yang terpaksa pensiun dini karena penyakit degeneratif. Bersama istrinya, Eve, putri remajanya Izzy, dan putra kecilnya Elliot. Ray memutuskan untuk memulai babak baru dengan pindah ke sebuah rumah baru.
Dalam perjalanan film ini, Wyatt Russell agaknya kurang berhasil menghidupkan karakter Ray Waller, si pensiunan atlet yang memiliki impian besar untuk kembali ke masa kejayaannya membawa lapisan emosional yang menarik. Kerry Condon sebagai Eve juga terlihat nggak memberikan penampilan yang tulus sebagai istri yang mendukung, juga sosok yang semakin terbuka terhadap keanehan yang terjadi. Anak-anak mereka, Izzy (Amélie Hoeferle) dan Elliot (Gavin Warren), kendatipun menambah dimensi keluarga Waller dengan dinamika remaja dan kepolosan anak kecil, hanya saja keseluruhan chemistry cenderung kaku. Aku jadi nggak melihat mereka benar-benar seperti keluarga yang utuh.
Pada intinya, interaksi di antara anggota keluarga Waller terasa kaku, sehingga mengurangi daya tarik emosional yang bisa lebih mendalam. Kegagalan dalam mengeksplorasi hubungan keluarga dengan lebih mendalam menjadi hambatan dalam menghadirkan ketegangan emosional yang lebih intens.
Meskipun fase awal film kurang memukau, paruh kedua menjadi puncak pengalaman menonton. Skenario film ini hanya berhasil merentangkan ketegangan dan misteri yang mendalam pada fase-fase akhir, dan cukup berhasil bikin penonton penasaran dengan rahasia yang akan terungkap. Akan tetapi, lagi-lagi, efek jumpscare film ini terbilang gagal, sangat minim, dan sangat disayangkan.
Dengan sangat menyesal, aku hanya bisa kasih skor: 4/10. Film Night Swim, meskipun memiliki potensi dengan premis yang menarik, sayangnya terlalu jauh untuk bisa dikatakan bagus. Namun demikian, penikmat horor mungkin tetap menikmati pengalaman yang ditawarkan oleh paruh kedua dan terakhir film ini, yang menyajikan klimaks yang bisa dibilang memuaskan dan lumayan mengejutkan. Pokoknya selamat menonton, ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Film M3GAN 2.0 dan Ancaman Baru yang Lebih Sangar!
-
Review Anime My Stepmoms Daughter Is My Ex: Ketika Mantan Jadi Saudara Tiri
-
Review Film Broken Rage: Ketika Takeshi Kitano Menolak Bertele-tele
-
Pengabdi Setan Origins: Batara, Darminah, dan Asal Mula Teror
-
Review Film Exorcism Chronicles - The Beginning: Visual Ajaib tapi Cerita Kacau?
Artikel Terkait
-
Review Film Dead Teenagers: Lima Remaja Berjuang Bertahan Hidup dalam Ancaman
-
Review Redmi Pad SE 8.7: Kembalinya Xiaomi ke Tablet Mini
-
Review Anime Ranma 1/2, Komedi Klasik dengan Sentuhan Modern
-
Review Anime Yuru Camp, Menjelajahi Keindahan Alam Jepang
-
Review Film A Minecraft Movie: Petualangan Konyol dan Penuh Imajinasi
Ulasan
-
Review Film Dead Teenagers: Lima Remaja Berjuang Bertahan Hidup dalam Ancaman
-
Aksi Heroik Seorang Mantan Tentara dalam Melawan Teroris dalam Film Cleaner
-
Review Anime Ranma 1/2, Komedi Klasik dengan Sentuhan Modern
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
Terkini
-
Politika Ki Hajar Dewantara dalam Membangun Pendidikan dan Bangsa Indonesia
-
Gibran hingga Studio Ghibli: Guncangan AI di Dunia Kesenian Visual
-
BAC 2025 Day 1: Jadwal Laga 4 Wakil Indonesia di Babak 32 Besar
-
Sulitnya Kerja Sesuai Jurusan di Tengah Badai PHK
-
Nasib 4 Wakil ASEAN di AFC U-17: Indonesia Berjaya, Vietnam-Australia di Tepi Jurang Kegagalan!