Mendaki dan berziarah adalah dua hal berbeda yang biasanya dilakukan di tempat berbeda pula. Namun, kalian bisa mendaki sekaligus napak tilas peninggalan Kerajaan Majapahit melalui Gunung Bekel. Gunung ini terletak di lereng Gunung Penanggungan, di mana di kawasan ini tersebar puluhan candi baik di jalur pendakian maupun di sekitar kaki gunung.
Lokasi tepatnya berada di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Di wilayah ini pula terdapat petirtaan Jolotundo yang merupakan peninggalan leluhur hindu pada zaman dulu, sehingga sekarang banyak didatangi penganut agama hindu untuk bersembahyang.
Basecamp pendakian Gunung Bekel
Jangan bingung jika kamu satu arah menuju petirtaan Jolotundo karena lokasi basecamp dan pintu masuk ke petirtaan dibedakan. Di basecamp ini, kalian bisa mendaki Gunung Bekel atau Gunung Penanggungan via Jolotundo. Cukup informasikan saja kepada petugas atau penjaga loket di basecamp.
Tiket motor: Rp10.000
Tiket masuk pendakian : Rp10.000
Di basecamp via Jolotundo ini cukup lengkap fasilitasnya mulai dari mushola, toilet, warung hingga parkir motor yang lumayan luas. Ada mata air di sekitar basecamp yang bisa digunakan oleh para pendaki. Sebab, di sepanjang jalur pendakian tidak ada sumber mata air sehingga perlu membawa cukup perbekalan air.
Jalur pendakian Gunung Bekel
Gunung setinggi 1238 mdpl ini punya tantangannya sendiri yaitu jalurnya yang cenderung menanjak dengan kontur tanah maupun berbatu. Meskipun tidak cukup terjal tapi menguras tenaga bagi pendaki pemula. Tidak perlu waktu lama untuk sampai puncak di antara 2 jam hingga 3 jam pendakian. Tergantung seberapa lama beristirahat dan kondisi masing-masing pendaki.
Candi pertama yang akan ditemukan pendaki adalah Candi Bayi. Candi ini terletak di sebelah kanan jalur pendakian. Disebut Candi Bayi dikarenakan candi ini berupa reruntuhan yang agak tidak berbentuk dan banyak bertebaran di area ini.
Pendakian kembali menanjak dengan vegetasi yang cukup rapat. Pendaki akan mendapati area Candi Putri yang merupakan satu-satunya candi terbesar daripada candi lain di lereng Gunung Penanggungan. Di area ini bisa digunakan untuk mendirikan tenda, lho.
Selanjutnya yaitu trekking menuju Candi Pura yang cukup dilewati dalam beberapa menit saja. Candi ini tidak berada di lajur pendakian sehingga perlu belok kanan untuk melihat secara langsung. Setelah itu, pendaki akan menemui Candi Naga I melewati lembah yang merupakan perpindahan dari lereng Penanggungan menuju lereng Bekel.
Setelah itu, trekking pendakian menanjak cukup terjal dan berkelok. Sebab sebelah kanan jalur merupakan jurang dan kontur tanah yang sebagian dibentuk tangga dan bebatuan. Di posisi inilah pendaki pemula akan kesulitan menghadapi medan yang menguji mental mereka.
Cukup berjalan beberapa waktu hingga kalian sampai di area puncak Gunung Bekel di ketinggian 1238 mdpl ini. View yang ditawarkan puncak Bekel yaitu Gunung Penanggungan dan landscape perkotaan Mojokerto. Untuk kalian yang antusias napak tilas sejarah, cobalah mendaki Gunung Bekel atau Penanggungan via Jolotundo. Dijamin menambah khazanah ilmu dan pengalaman mendaki yang baru. Semoga menginspirasi.
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'I DO', Siapkan Pernikahan dan Putus Rantai Trauma Keluarga
-
Mengenal 'Shinrin-yoku', Terapi Hutan ala Orang Jepang
-
Jamu Resmi Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, Tapi Anak Sekarang Lebih Pilih Boba
-
Gunung Penanggungan: Puncak Suci yang Tidak Cocok untuk Pendaki Pemula
-
Menang 2 AMI Awards & Top Track Spotify 2023, Raim Laode: Innalillahi
Artikel Terkait
-
Delapan Sekolah Raih Adiwiyata, Jadi Bukti Pemkab Mojokerto Sukses Terapkan GPBLHS
-
Menikmati Indahnya Gunung Lorokan: Si Ramah Buat Kaum Mageran!
-
Siapa Zico Jamai Soree? Striker Keturunan Mojokerto yang Dicampakkan Shin Tae-yong
-
Konsumen Pengguna Jalan Tol JSM Siap-Siap: Ini Tarif Baru Ruas Surabaya-Mojokerto
-
Detik-Detik Kecelakaan Maut Terekam CCTV: Pengendara Motor Tewas Terpental, Kakinya Putus
Ulasan
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
Terkini
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024, Saatnya Cahya Supriadi Unjuk Gigi?
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan
-
Apesnya Vietnam, Pemusatan Latihan di Korea Terancam Kacau Gegara Hal Ini