Anime 'Gyo: Tokyo Fish Attack' merupakan salah satu karya terbaru dari Junji Ito yang membuat para penggemar manga bersemangat untuk menonton animasi ini. Junji Ito dikenal sebagai salah satu mangaka yang memadukan narasi dan visual dengan sangat baik, dan anime Gyo: Tokyo Fish Attack juga tak kalah menariknya.
Cerita dalam anime ini dimulai ketika sekelompok warga Tokyo mengalami serangan ikan aneh yang mengancam nyawa mereka. Serangan tersebut sangat mengerikan dan membuat warga kota merasa ketakutan.
Para karakter utama dalam cerita harus berjuang keras untuk tetap bertahan hidup sambil mencari tahu apa yang terjadi dan bagaimana cara mengatasi serangan ikan tersebut. Melalui perjuangan mereka, penonton diajak untuk merenungkan masalah lingkungan dan bagaimana hal tersebut dapat berdampak besar pada kehidupan manusia.
Dalam anime Gyo: Tokyo Fish Attack, Junji Ito mampu mengeksplorasi latar yang unik dengan menciptakan dunia yang penuh misteri dan mengerikan. Hal ini terlihat dari visual yang ditampilkan dalam animasi ini.
Sekali lagi, Junji Ito menunjukkan keahliannya dalam menciptakan visual yang sangat menarik dan efektif dalam menunjukkan betapa mengerikannya ikan-ikan tersebut. Selain itu, penggambaran daerah Tokyo yang hancur karena serangan ikan juga sangat baik, menciptakan suasana yang menegangkan dan mencekam.
Walaupun demikian, ada beberapa adegan dalam anime ini yang terasa kelewat berlebihan dan cenderung membosankan, terutama pada bagian-bagian yang menggambarkan suasana kota Tokyo yang hancur akibat serangan ikan. Hal ini bisa saja membuat sebagian penonton merasa bosan dan kehilangan minat untuk melanjutkan menonton animasi ini.
Selain itu, beberapa penggemar anime ini juga menyayangkan kualitas suara yang kurang memikat. Walaupun suara karakter utama cukup baik dalam menunjukkan emosi dan rangsangan, tetapi suara latar yang dibawakan oleh karakter lain terdengar kurang kuat dan tidak cukup meyakinkan.
Gyo: Tokyo Fish Attack dapat dikatakan sebagai anime yang cukup kontroversial, karena terkadang ada kelebihan dalam visualnya, sementara ada kekurangan pada sisi lainnya, seperti pada kualitas suaranya. Namun, hal ini tidak mengurangi keunikan dari Anime ini.
Bagaimanapun, animasi ini tetap menjadi salah satu yang patut ditonton bagi siapa saja yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda dan penggemar karya-karya Junji Ito. Karena itulah, penonton yang menyukai anime dengan tema horor cerita menegangkan yang unik, dijamin akan merasa senang menonton anime ini.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
-
Review Anime Isekai Yururi Kikou, Petualangan Tanpa Beban di Isekai
-
Review Anime 2.5 Jigen no Ririsa, Menemukan Jati Diri di Dunia Cosplay
-
Review Anime NegaPosi Angler, Memancing dengan Sentuhan Drama Psikologis
-
Review Anime Overlord Season 2, Ambisi Ainz Ooal Gown Menguasai Dunia
Artikel Terkait
-
Review Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, dari Ritual Mistis sampai Jumpscare Kejam
-
5 Pilihan Film Netflix yang Tayang April 2025, dari Horor hingga Sci-Fi!
-
Sayang untuk Dilewatkan, Inilah 5 Anime yang Mengangkat Kisah Pemburu Iblis
-
3 Beda Film Pabrik Gula Versi Cut dan Uncut, Pahami Dulu Sebelum Nonton!
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
Ulasan
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Review Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, dari Ritual Mistis sampai Jumpscare Kejam
Terkini
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Generasi Unggul: Warisan Ki Hajar Dewantara, Mimpi Indonesia Emas 2045?