Novel "Wedding with Converse" yang diterbitkan tahun 2015 karya Inggrid Sonya menampilkan cerita tentang Joana dan Raskal, dua sahabat karib sejak masa kecil hingga SMA.
Raskal adalah seorang anak laki-laki penyendiri dan anti sosial, dan sering terlibat pertengkaran dengan teman-teman sekolahnya. Meskipun memiliki mainan robot sebagai teman satu-satunya, Raskal tetap merasa kesepian.
Di sisi lain, Joana, adalah seorang gadis ceria dan peduli terhadap sesama, ia melihat kebaikan dalam diri Raskal dan mengambil inisiatif untuk mendekatinya. Meskipun Raskal awalnya menolak, Joana tidak putus asa dan membangun hubungan baik dengan Raskal seiring berjalannya waktu.
Persahabatan mereka semakin kuat saat keduanya memasuki masa SMA, terutama karena mereka berdua memiliki hobi yang sama, yaitu bermain basket. Raska yang telah mengenal keluarga Joana dengan baik, bahkan mendapat amanah dari ayah Joana, untuk menjaga dan melindungi putrinya.
Namun, perubahan besar terjadi. Raskal yang dulunya penyendiri berubah menjadi ugal-ugalan, terlibat dalam tawuran, bahkan terjerumus dalam penggunaan narkoba. Joana, yang sejak awal peduli dan perhatian terhadap sahabatnya, mulai menjauh ketika persahabatan mereka terancam.
Ulasan Novel Wedding with Converse
Konflik rumit yang dihadapi oleh Joana dan Raskal menjadi inti dari cerita ini. Meski Raskal memiliki karakter yang pintar, populer, dan berani, keputusannya yang menyimpang memunculkan perasaan kekecewaan dan kehilangan di antara teman-temannya.
Dalam kondisi sulit ini, muncullah dukungan dari teman-teman terdekatnya yang siap menolong dan memberikan semangat. Dengan perjalanan yang penuh emosi dan lika-liku kehidupan remaja, mereka bersama-sama menjalani perjuangan dan pertumbuhan untuk hidup yang lebih baik.
Buku ini mengeksplorasi persahabatan dengan konflik mendalam dan perubahan karakter yang signifikan. Meskipun novel ini terlihat sebagai kisah remaja biasa, namun novel ini menghadirkan elemen dark yang memberikan nuansa berbeda.
Penggunaan alur maju-mundur dan perubahan timeline waktu memberikan kompleksitas pada narasi. Namun di pertengahan cerita, alur cerita terkadang terasa terburu-buru, yang mengurangi ruang untuk menggali lebih dalam pada konflik. Walaupun demikian, kekuatan novel ini terletak pada perkembangan karakter yang kuat, terutama karakter Raskal.
Secara keseluruhan "Wedding with Converse" menghadirkan cerita yang penuh perasaan dan perkembangan karakter yang matang. Meski diwarnai elemen dark, novel ini berhasil memberikan wawasan mendalam tentang persahabatan, kesetiaan, dan perjuangan dalam menghadapi cobaan hidup saat remaja.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
Artikel Terkait
-
Review Novel Misteri Dian yang Padam: Cerita Epik dari Tahun 85
-
Ulasan Novel Ganjil Genap, Pencarian Jodoh Penggenap Hati
-
Kesepian Seorang Perempuan Tua dalam Novel Rumah Pucat
-
Kisah-Kisah Inspiratif dalam Buku: Belajar Hidup dari Kehidupan Orang Kecil
-
Review Novel Misteri Alat Pembuka Amplop, Penuh Kecurigaan dan Alibi
Ulasan
-
Mencari Identitas dan Menemukan Keluarga Baru dalam Novel Bertajuk Rapijali
-
Review Film Keadilan: The Verdict, Kasus Korupsi Diungkap Tanpa Ampun!
-
Ulasan Film Korea Firefighters: Sajikan Kisah Heroik Para Pemadam Kebakaran
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
Terkini
-
Putusan Bersejarah: Pengadilan Jepang Nyatakan Cloudflare Bertanggung Jawab atas Pembajakan
-
OOTD Dress ala Kim Hye Joon: 4 Gaya Effortless Cocok di Semua Mood!
-
Inara Rusli Diterpa Isu Perselingkuhan? Istri Sah Diduga Lapor ke Polisi
-
7 Lip Vinyl dengan Formula Hydrating untuk Bibir Plumpy Bebas Pecah-Pecah
-
Alexander Zwiers Masih Kaji Sepak Bola Indonesia, Road Map Baru Rilis 2026?