Buku karya Aries Susanto ini menarik dan layak dibaca. Berisi kisah-kisah super inspiratif pendongkrak semangat jiwa. Dalam buku ini kita bisa belajar banyak hal dari orang-orang yang begitu gigih berjuang dalam hidupnya.
Dalam buku ini pula, kita dapat memetik hikmah bahwa harta atau kekayaan yang berlimpah bukanlah segala-galanya dan bukan satu-satunya jalan yang membuat hidup kita menjadi bahagia.
Salah satu kisah menarik dan inspiratif yang bisa kita simak dalam buku ini misalnya tentang Mbah Sukimin yang tetap semangat menjalani hidup meski usianya tak lagi muda. Di usia 70 tahun dia tetap semangat melakoni pekerjaan yang telah menghidupi keluarganya beserta lima orang anaknya itu, yakni menjajakan es dawet keliling.
Setiap pagi tiba, Mbah Sukimin selalu bergegas memikul bronjong di pundaknya, berjalan kaki menyusuri jalan raya, kampung-kampung, dan juga tegalan dari kediamannya di Tegalan Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali.
Hidup, bagi Mabah Sukimin sungguh terasa ringan seperti melipat hari saja. Meski penghasilannya hanya berkisar Rp20.000,00 per hari, namun dia mengaku sangat bersyukur bisa menghidupi keluarganya.
Begitu pun ketika dagangannya tak laku karena musim hujan, dia juga tak mengeluh. “Namanya jualan, ya kadang laku kadang tidak. Ketimbang kerja di orang lain, nggak enak sama juragan kalau banyak istirahat,” ujarnya tersenyum.
Dari kisah Mbah Sukimin, kita dapat belajar tentang ketegaran dan kepasrahan dalam menjalani hidup. Dia adalah potret sesungguhnya orang-orang kecil tahan uji, pantang menyerah di tengah usia renta, dan digdaya karena mampu membelah jalanan berpuluh-puluh kilometer sepanjang hari dengan berjalan kaki (hlm. 20).
Selain Mbah Sukimin, dalam buku ini kita juga bisa membaca kisah perempuan bernama Warti. Dia adalah perempuan pencari pasir yang begitu tangguh dalam menjalani hidup yang keras ini.
Dia tak berkeluh kesah, meski peluhnya terus bercucuran. Sesekali saja perempuan 45 tahun itu beristirahat, sambil mengibaskan topinya untuk mengusir hawa gerah yang ditiupkan matahari.
Sejenak kemudian, ibu berputra dua ini bangkit dan menjinjing keranjangnya. Dia kembali menuruni jalan setapak menuju Sungai Kedung Gondang, Sempukerep, Sidoharjo, Wonogiri.
Warti adalah gambaran ketegaran hidup seorang ibu. Pasir-pasir yang dikaisnya dari sungai itu adalah tumpuan harapannya. Jika nasib mujur, dia tak perlu menanti terlalu lama, para pembeli pasir datang sendiri dan memberinya lembaran uang. Satu rit biasanya dihargai Rp50.000,00. Kira-kira butuh dua hari untuk mengumpulkan satu rit pasir. Kalau berdua, bisa hanya satu hari saja.
Satu rit adalah ukuran untuk mengumpulkan pasir sebanyak satu bak kendaraan pengangkut barang. Memang, nasib baik tak selalu berpihak padanya. Jika pasir itu masih bercampur air, maka beban pasir itu seolah semakin menambah beban hidupnya.
Dari kisah Warti, kita bisa belajar bahwa betapapun berat beban sebuah pekerjaan, namun akan terasa lebih berat tanggungan hidup ketika melihat anak-anak tak lagi melanjutkan sekolah. Inilah cinta kasih seorang ibu yang tak bertepi kepada buah hati (hlm. 81).
Masih banyak kisah-kisah menarik dan inspiratif yang bisa disimak dalam buku ‘Belajar Hidup dari Kehidupan Orang Kecil’ karya Aries Susanto yang diterbitkan oleh Diva Press (2011) ini. Akhir kata, semoga kita bisa memetik banyak hikmah dari buku ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
-
Ulasan Buku Sabar tanpa Batas, Memaknai Hidup dengan Bijaksana
-
Ulasan Buku Hati Tak Bertangga, Rahasia Hidup Tenang dan Bahagia
-
Ulasan Buku Leader for Life, Setiap Orang Bisa Menjadi Pemimpin
Artikel Terkait
-
Rangkuman Film Bollywood yang Tayang November 2024, Ada Singham Again!
-
Ulasan Buku Babak Belur Dihajar Realita, Teman Buat Sambat tentang Hari Ini
-
Jangan Suka Menghina Fisik Sesama dalam Buku Fabel 'Indahnya Persahabatan'
-
Ulasan Buku Komunikasi Chill, Seni Komunikasi Bebas Hambatan
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Ulasan
-
4 Toko Kain Lokal Terbaik, Temukan Kain Impianmu di Sini!
-
Ulasan Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan, Kunci Hidup Bahagia
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
Terkini
-
Sambut Hari Anak Sedunia PBB, Doyoung NCT Donasi Rp1,1 Miliar ke UNICEF
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
TVXQ Resmi Merilis Album Perayaan Debut 20 Tahun di Jepang Bertajuk 'Zone'