Scrambled: Let’s Turn Up the Beat adalah volume kedua dari komik Scrambled: We Are Scarmbled.
Saya merasa season keduanya karya Rosalina Lintang atau Lintankleen (nama pena) ini lebih seru dan menarik karena mulai ada konflik dan romansa.
Kalau di volume satu Scarmbled lebih ke pengenalan tokoh dan kisah perjuangan Filan dan teman-temannya dalam membentuk band di sekolahnya. Kali ini saya disuguhkan cerita tentang Perasaan Visi ke Valent yang semakin tumbuh.
Cinlok atau cinta lokasi memang masih banyak digunakan penulis dalam cerita yang mereka buat karena tema ini juga masih diminati banyak orang hingga sekarang. Saya termasuk yang menyukai tema ini karena interaksi manis para tokohnya suka bikin gemes sendiri.
Bahkan di komik buatan anak bangsa ini, Visi dan Valent sampai salting (salah tingkah) karena ke bazar buku berdua. Namun lucunya, ternyata mereka tidak hanya berdua, melainkan teman band yang lain yaitu Hosea.
Meski begitu, Hosea tahu, kok, kalau Visi naksir Valent. Komik bergenre remaja ini ringan dan alurnya mudah dipahami.
Cocok banget buat dibaca pas lagi capek untuk menghibur diri. Selain itu, Scrambled: Let’s Turn Up the Beat ini juga bisa dibaca dalam sekali duduk. Jadi makin asyik kalau bisa langsung tahu keseluruhan isi ceritanya.
Di komik ini juga diceritain AXEL saat tidak mengikuti lomba foto karena waktunya tersita habis untuk latihan band. Konflik ringan ini membuat plotnya semakin seru dan menggerakkan alurnya.
Akan lebih baik kalau kalian membaca ketiga series-nya biar makin paham sama alurnya. Bagian yang paling saya suka dari komik ini adalah perjuangan anak muda untuk meraih mimpinya. Karena meski sudah volume kedua, tapi kisah masih-masing tokoh masih berkutat dalam Scrambled, band mereka.
Di masa remaja, kita mungkin masih dipenuhi gejolak masa puber sehingga mungkin terlalu menggebu-gebu. Namun Visi dan kawan-kawan ingat bahwa mereka punya satu tujuan yaitu Scrambled.
Sebab menurut Visi sebagai manager, kata “scrambled” menggambarkan usaha dan jerih payah mereka dalam berjuang mendapatkan mimpi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tak Hanya Sesama Teman, Saat Guru dan Dosen Juga Jadi Pelaku Bully
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Troll 2: Sekuel Monster Norwegia yang Epik!
-
Review The Great Flood: Kisah Kim Da Mi Selamatkan Anak saat Banjir Besar
-
Hada Cable Car Taif: Menyusuri Pegunungan Al-Hada dari Ketinggian
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
-
Review Film Avatar Fire and Ash: Visual Memukau, tetapi Cerita Terasa Mengulang
Terkini
-
Gampang Emosi ke Hal Remeh? Ternyata Ini Penjelasan Psikologinya
-
CERPEN: Senyum Ibu Sumber Kekuatanku
-
Perempuan Bergamis Putih di Sudut Toko
-
Misteri Mahoni Tua: Penampakan Sosok Putih di Malam Sebelum Tragedi
-
Prilly Latuconsina Buka-Bukaan Soal Bisnis Kapalnya: Untung Rugi Naik Turun Bak Main Saham!