Hirokazu Kore-eda merupakan seorang sutradara asal Jepang yang namanya meroket berkat film-film bertema keluarga disfungsional yang dirilisnya. Pada tahun 2004 silam, Kore-eda sempat menggemparkan para pecinta film dengan sebuah karya berjudul Nobody Knows.
Film ini mengadaptasi dari sebuah kisah nyata tentang tragisnya sebuah keluarga yang menelantarkan anak-anaknya. Berdurasi selama 141 menit, Nobody Knows menceritakan tentang empat anak yang dilahirkan dari ayah yang berbeda. Sayangnya, mereka ditelantarkan oleh ibunya dengan uang saku yang tidak banyak selama berbulan-bulan.
Keempat anak itu harus bertahan hidup di tengah-tengah kehidupan kota Tokyo yang modern dengan ketidaktahuan mereka.
Kore-eda mengambil film ini dari sebuah peristiwa nyata di tahun 1988 yang kerap dikenal dengan "Peristiwa Empat Anak-anak Terlantar Nishi-Sugamo".
Film yang berhasil masuk ke dalam nominasi Golden Palm sekaligus membawa penghargaan The Best Actor di Cannes Film Festival ini berhasil menyentuh simpati penonton dengan kehidupan miris dari keempat anak.
Nobody Knows sangat minim dialog, sehingga bisa menjadi kekurangan bagi penonton yang cepat jenuh. Namun, di sisi lain melalui ciri khas ini kita juga dapat melihat kedalaman ekspresi dan emosi yang berusaha para karakter tampilkan sehingga memiliki kesan mendalam.
Akting para pemain dalam memerankan para anak-anak pun tampil dengan sangat natural. Kepolosan keempat anak dalam menjalani hidup tanpa bantuan orang dewasa menggambarkan kepahitan atas kenyataan yang memprihatinkan, terutama ketika menghadapi kematian tragis yang tidak pernah diduga-duga.
Kore-eda sengaja tidak memberikan banyak penjelasan di sepanjang film seolah kita dibiarkan untuk menafsirkan adegan dengan imajinasi masing-masing. Namun, sama seperti film lainnya, Kore-eda banyak menyelipkan detail-detail kecil untuk membantu kita mengarahkan pada satu kesimpulan.
Seperti ketika Akira menghitung tagihan air, gas, hingga listrik seolah menjelaskan peran Akira di antara saudara-saudaranya tanpa banyak kata.
Kore-eda sukses menggunakan keahliannya untuk mengarahkan para aktor cilik dalam membentuk interaksi antar anak-anak beda ayah yang dipaksa beradu nasib di usia yang masih belia dengan cara natural.
Secara keseluruhan, Nobody Knows menjadi film yang berhasil menjadi sebuah tamparan atas sisi lain dari arti keluarga yang tidak banyak dikenal.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Cillian Murphy Diincar Kembali Main dalam Film Ketiga 28 Years Later
-
Sinopsis Percy Jackson and the Olympians 2, Upaya Seru Mencari Golden Feece
-
Jennifer Lawrence dan Josh Hutcherson Kembali, Fans Hunger Games Bersorak
-
Bruno Mars dan Lady Gaga Ukir Sejarah Year-End Charts Billboard
-
Rilis Trailer, Aang Cs Bertemu Toph di Avatar: The Last Airbender Season 2
Artikel Terkait
-
Survei PUSAD: Anak Muda Muhammadiyah Jatim Mayoritas Dukung Prabowo-Gibran
-
Ulasan Film 'Soulmate', Lika-liku Kisah Dua Gadis Mencari Arti Persahabatan
-
Review Death Whisperer, Film Horor Thailand Lagi Meneror Bioskop Indonesia!
-
Pantas Nana Mirdad Akhirnya Serahkan Bayi Terlantar ke Dinas Sosial, Ternyata Syarat Adopsi Anak Rumit
-
Ancika: Dia yang Bersamaku 1995, Kisah Cinta yang Tak Terduga
Ulasan
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
7 Film Indonesia Paling Laris 2025: Animasi, Horor, hingga Komedi