Beberapa waktu lalu, PT Pindad resmi meluncurkan desain ranpur terbarunya, yakni Pandur II IFV yang merupakan lisensi dari Excalibur Army dari Repunlik Ceko. Melansir dari akun twitter resmi PT Pindad, @pindad, ranpur Pandur II yang nantinya akan dilisensi dan dire-branding dengan nama panser Cobra tersebut terlihat telah dipasangi meriam yang diperkirakan merupakan kanon otomatis kaliber 30 mm.
Hal ini senada dengan rencana TNI-AD yang ingin mengintegrasikan ranpur Pandur II tersebut dengan meriam buatan Brazil, yakni Ares UT30MK2 yang memiliki kaliber 30 mm. Melansir dari laman indomiliter.com, Pandur II yang telah datang ke Indonesia sebanyak 11 unit akan dipersenjatai dengan meriam tersebut selain ada yang akan dipersenjatai meriam Cockerill 105 mm buatan Belgia.
Meriam Lisensi Buatan Elbit System Israel
Meriam UT30MK2 sejatinya merupakan kanon otomatis buatan pabrikan Elbit System dari Israel. Melansir dari laman resmi elbit system (elbitsystems.com), turret meriam ini mampu membawa kanon otomatis 20-30 mm tergantung permintaan dari pengguna. Untuk tipe yang digunakan oleh TNI-AD, nantinya akan mengusung jenis kanon Orbital ATK Mk 44 Bushmaster ABM (Air Burst Munition) kaliber 30 mm.
Turret atau kubah meriam ini sendiri sepenuhnya dikendalikan secara remote-control system atau yang dikenal dengan nama Remote-control Weapon System (RCWS). Sehingga, teknologi tersebut dapat meminalkan jumlah awak yang mengoperasikannya. Selain kanon otomatis 30 mm tersebut, terdapat pula senapan otomatis kaliber 7.62 mm yang terpasang coaxial atau satu arah dengan senjata utama.
Selain mengusung senjata dengan sistem senapan, turret tersebut juga dapat mengoperasikan sistem rudal anti-tank berpemandu atau ATGM (Anti-tank Guided Missile), sehingga mampu melawan tank tempur utama. Adapula 6 tabung granat asam yang terpasang di masing-masing sisi kubah meriam tersebut guna perlindungan tambahan.
Melansir dari laman militarytoday.com, kubah meriah tersebut dilapisi campuran baja aluminium sekelas STANAG 4569 level 2, 3 atau 4. Lapisan tersebut mampu menahan tembakan amunisi hingga kaliber 12.7 mm dan pecahan peluru artileri hingga kaliber 105 mm untuk perlindungan level 4. Adapula sistem pelacakan otomatis, laser ranged-finder dan juga sistem penyeimbang gyroscope untuk sistem stablisator senjata.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Nova Arianto Ditunjuk Latih Timnas U-20, Realisasi Jangka Panjang PSSI
-
Karir Nova Arianto di Timnas U-20 Diprediksi Bakal Mulus, Kok Bisa?
-
Bursa Pelatih Timnas: Timur Kapadze Kandidat Kuat, STY Tak Masuk Kriteria?
-
Timur Kapadze Diisukan Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Sesuai Kriteria PSSI?
-
Satu Pemain Diaspora Gagal Bergabung: Tim Geypens Tak Diizinkan Main di Sea Games 2025
Artikel Terkait
-
Harga dan Spesifikasi Oppo Reno11 5G, Tampil Menawan di Kelasnya
-
Thailand Masters 2024: Tampil Tenang, Rehan/Lisa Atasi Wakil Denmark di Babak 32 Besar
-
Erick Thohir Puas Kinerja STY, Siap Perpanjang Kontrak Asal Penuhi Ini
-
Perbandingan Gaji Shin Tae-yong dan Roberto Mancini, Sama-sama Tersingkir di Piala Asia 2023
-
Puas dengan Kerja STY di Timnas Indonesia, Erick Thohir Buang Rasa Sayang Demi Sikap Profesional
Ulasan
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan Baru di Kota Hewan yang Penuh Makna
-
Ulasan Film Pipeline: Seo In Guk Jadi Tukang Bor Nyentrik yang Bikin Ngakak
-
Ulasan Novel The Game of Love: Hidup Bersama Tanpa Menaruh Rasa
-
Review Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Lebih Ngakak, Hangat, dan Menyala
-
Ulasan Film Pawn, Perjalanan Haru Jaminan dan Rentenir yang Jadi Keluarga
Terkini
-
Nasib Masyarakat Pesisir di Tengah Gelombang Ancaman Krisis Iklim
-
Senjata Makan Tuan, Jejak Digital Inara Rusli soal Poligami Jadi Sorotan
-
Dari Italia hingga Jepang, Ini Aturan Makanan yang Tak Boleh Dianggap Remeh
-
Benteng Terakhir Pesisir: Mengapa Zona < 1 Mil Harus Dilindungi Total
-
Hati-hati! Tanpa Disadari, Orang Tua Bisa jadi Pelaku Bullying bagi Anak