"Madame Web" membawa penonton pada petualangan yang memadukan ketangkasan aksi dan petualangan, selama penayangannya sejak 14 Februari 2024, film ini menarik atensi penonton.
Nama-nama beken yang terlibat: ada S.J. Clarkson (sang sutradara), dan para pemerannya: Dakota Johnson, Sydney Sweeney, Isabela Merced, Emma Roberts, Adam Scott, Zosia Mamet, Tahar Rahim, dan Jill Hennessy.
Sorotan kisah Film Madame Web terpusat pada Cassandra Webb, kadang dipanggil Cassie (Dakota Johnson), seorang petugas medis di Manhattan.
Saat mengalami insiden berbahaya yang hampir merenggut nyawanya, Cassandra Webb nggak hanya berhasil bertahan, tetapi juga mendapati dirinya merasakan adanya kekuatan super di dalam dirinya, yang mana menjadikan dirinya sebagai sosok ‘Madame Web’. Klervoyans, menjadi kemampuan Cassandra (mampu melihat masa depan), tetapi dia juga punya kemampuan lainnya.
Cassandra, yang awalnya enggan menjadi pahlawan super, menemukan takdirnya berubah ketika pertemuannya dengan Ezekiel Sims (Tahar Rahim), seorang individu dengan kisah masa lalu yang mengguncang—penjelajah hutan Amazon yang memiliki kekuatan super. Ezekiel terobsesi mencari para Spider-Women.
Sesuatu ketika, gambaran masa depan tiga perempuan tak dikenal—Julia (Sydney Sweeney), Mattie (Celeste O'Connor), dan Anya (Isabela Merced)—terungkap sebagai para manusia laba-laba (Spider-Women) melalui penglihatan masa depan Cassandra. Jalan kisah pun berubah menjadi sebuah misi penyelamatan yang mendebarkan.
Ulasan
Karakter Madame Web adalah bagian dari intellectual property (IP) Spider-Man. Ya, Madame Web eksis dalam komiknya.
Madame Web membawa kesegaran dalam Sony's Spider-Man Universe (SSU) dengan menyatukan elemen-elemen khas Spider-Man dari komik dan film-film sebelumnya.
Keberhasilannya sebagai spin-off, terletak pada keterlibatan tokoh-tokoh terkait Film Spider-Man, yang mana, ada kemunculan Ben Parker muda (paman Peter Parker si Spider-Man) Mary Parker (ibu Spider-Man), dan tentunya kelahiran Peter Parker yang masih bayi. Ini jelas menciptakan koneksi yang kuat dengan dunia yang sudah akrab bagi para penggemar (termasuk aku).
Sebagai film stand-alone, Madame Web memberikan kebebasan eksplorasi tanpa ketergantungan pada narasi yang sudah ada. Namun, ending yang tidak sepenuhnya jelas menimbulkan rasa kurang puas untuk mengikuti perkembangan lebih lanjut si Madame Web. Rasa-rasanya kurang nendang!
Ya, aku ingin sekali melihat Spider-Verse, istilah yang merujuk pada konsep dalam cerita komik Marvel di mana karakter Spider-Man berasal dari berbagai realitas paralel atau dimensi alternatif, pada nongol gitu, tetapi di film ini terkesan disengaja untuk nggak terlalu diekspos.
Padahal si Madame Web punya ‘kemampuan berada di suatu tempat pada waktu yang bersamaan’, juga dengan adanya sebuah ‘The Web of Life and Destiny’: suatu kekuatan kosmik (bisa dianggap sebuah tempat) dalam bentuk jaringan kosmis yang menghubungkan kehidupan dan takdir di seluruh semesta manusia laba-laba.
Kekuatan ini memberikan dasar untuk pertemuan dan petualangan lintas-dimensi yang melibatkan berbagai versi Spider-Man dari realitas yang berbeda. Nah, Madame Web, salah satu yang bisa mengakses The Web of Life and Destiny.
Dinamika antara Dakota Johnson dengan tiga bintang pemeran Spider-Women, entah mengapa ‘tek-tokan-nya” cara mereka ngobrol atau mengikat kedekatan, kurang luwes. Akan tetapi, Dakota Johnson justru terlihat lebih menarik saat beradu akting dengan Adam Scott (si Paman Ben).
Terlepas penjabaran kekurangan dan kelebihan yang sejujurnya sangat subjektif, dengan aksinya yang cukup menghibur, kendatipun ada beberapa scene yang sebenarnya bisa dihapus, maka aku kasih skor: 5,9/10. Entah mengapa berat sekali membulatkan nilainya. Pokoknya kamu harus merasakan sendiri sensasi nonton film ini, jadia jangan dilewatkan!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
-
Sinopsis Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Kisah Haru Terinspirasi dari Lagu
Artikel Terkait
-
3 Film Sydney Sweeney yang Tak Boleh Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Eden!
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
-
Review Novel 'Iyan Bukan Anak Tengah', Ketika Anak Merasa Tidak Diprioritaskan
-
Haru Biru! Sinopsis Film 'Bila Esok Ibu Tiada' Bikin Mewek!
-
Nantikan! Film Mendiang Song Jae-rim Dijadwalkan Rilis pada Januari 2025
Ulasan
-
Review Film Hotel Pula, Ketika Trauma Perang Memengaruhi Kehidupan Seseorang
-
Review Novel 'Iyan Bukan Anak Tengah', Ketika Anak Merasa Tidak Diprioritaskan
-
Lagu ENHYPEN 'No Doubt': Pengen Cepet Pulang Kantor buat Ketemu Si Dia
-
Ulasan Novel Komet Minor, Petualangan dalam Menemukan Pusaka Dunia Paralel
-
Ramai Lagunya di TikTok, The Jansen Band Punk Energik Digemari Anak Muda
Terkini
-
Profil Ole Romeny, Striker FC Utrecht yang Segera Perkuat Timnas Indonesia
-
Marselino Ferdinan Dipanggil Timnas Indonesia untuk AFF Cup 2024, Akankan Klub Beri Izin?
-
3 Film Sydney Sweeney yang Tak Boleh Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Eden!
-
Sinopsis Drama Korea The Tale of Lady Ok, Dibintangi Lim Ji Yeon dan Choo Young Woo
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan