Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rie Kusuma
Cover buku Lupus ABG: Cintanya Terbang Bersama Bajaj (Gramedia)

Lupus ABG: Cintanya Terbang Bersama Bajaj ditulis tandem oleh Hilman Hariwijaya dan Boim Lebon. Seri Lupus ABG ke-13 ini diterbitkan pertama kali oleh Gramedia Pustaka Utama di bulan Juli 2005.

Lupus ABG merupakan serial novel saat keluarga Lupus masih lengkap. Masih ada Papi Lupus yang punya karakter irit cenderung pelit. Pada cerita kali ini pun, perihal pelitnya Papi juga menjadi bagian dari cerita yang cukup dominan.

Jadi, Lupus sedang dekat dengan seorang gadis bernama Ori yang berkenalan dengannya di sebuah toko buku. Papi langsung menyatakan keberatannya jika Lupus sampai berpacaran. Bagi Papi, pacaran itu buang-buang waktu, pemborosan, lagi pula Lupus masih bau kencur.

Namun, bukan Lupus namanya kalau menyerah begitu saja. Lupus yang tidak mau backstreet dan lebih suka kalau keluarganya tahu dia pacaran, akhirnya nekat mengajak Ori ke rumah.

Papi langsung kalap, menuduh Lupus sengaja mau demonstrasi gara-gara Papi melarang pacaran. Papi yang marah sampai teriak-teriak bikin Ori diam-diam kabur dari rumah Lupus dengan mencegat bajaj.

Sejak peristiwa itu Lupus memang masih jalan bareng Ori. Namun Prudence, kecengan Lupus sebelum Ori, tidak terima dengan kedekatan keduanya. Pru merasa Lupus sudah lebih dulu naksir dirinya dan ketika Lupus beralih ke Ori, ia merasa cintanya dikhianati.

Prudence yang merasa dipermainkan lalu menuntut penjelasan Lupus. Sahabat Lupus, Pepno, lalu memberikan ide yang bisa menyelamatkan Lupus dari tanggung jawab menjelaskan pada Prudence, tapi tentu saja dengan cara agak licik yang dengan berat hati diiyakan Lupus.

Membaca Lupus ABG tentu saja vibes-nya berbeda ketika saya membaca novel Lupus saat dia masih SMA dan sudah nyambi kerja jadi jurnalis. Di Lupus ABG tentu saja konflik yang disajikan lebih ringan. Dalam cerita utama di buku ini adalah seputar Papi yang melarang anaknya pacaran.

Namun, satu kesamaannya dengan semua buku Lupus adalah unsur tebak-tebakan yang tak pernah lepas sebagai jati diri Lupus.

Banyak juga dari jokes yang dilempar Lupus sudah saya lupakan jawabannya, tapi membaca buku ini saya jadi teringat kembali dan tentu saja bikin ketawa-ketawa ngikik karena humornya masih seru.

Dalam buku ini juga disajikan beberapa  cerita lainnya, seperti cerita Mami dan Lulu yang kecanduan jajan bakso dan bikin Papi cari akal supaya mereka tidak jajan terus. Lalu cerita ketika keluarga Lupus dititipin anak tetangga selama dua bulan yang bikin Lulu sempat kesal, dan beberapa kisah lainnya.

Membaca buku Lupus selalu menjadi jalan ninja saya untuk melepas penat dari padatnya aktivitas dan semoga saja ini juga bisa menjadi jalan ninja kalian yang ingin menghilangkan stres, dengan bacaan ringan penuh humor seperti buku Lupus ABG.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rie Kusuma