Kabar yang cukup menggembirakan datang dari industri penerbangan Indonesia. Melansir dari laman indomiliter.com, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) resmi mendapatkan pesanan 6 unit pesawat angkut ringan N-219 yang dipesan oleh TNI-AD. Kabar tersebut diumumkan saat pelaksanaan Singapore Airshow 2024 beberapa waktu yang lalu.
Dalam pesanan tersebut, juga telah berlaku kontrak efektif yang ditandatangani oleh pihak TNI-AD dan PTDI yang memiliki nilai kontrak sebesar 68 juta USD untuk 6 unit pesawat varian angkut personil dan kargo. Penandatanganan kontrak ini sendiri merupakan tindak lanjut dari penandatangan kontrak tahap awal yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan pihak TNI-AD bersama perwakilan dari PTDI pada bulan November 2023 lalu.
Didesain Dari Pesawat Angkut Ringan NC-212
Melansir dari laman resmi PT Dirgantara Indonesia (Indonesian-aerospace.com), pesawat angkut ringan N-219 mulai dikembangkan sejak dekade 2000-an dan mulai melakukan uji coba termasuk terbang perdana pada kurun tahun 2010-2017. Pesawat N-219 sendiri merupakan pengembangan dari keluarga pesawat angkut sipil serta militer ringan NC-212 yang sudah diproduksi oleh PTDI sejak tahun 1970-an bersama pabrikan asal spanyol CASA aerospace.
Pesawat ini sendiri juga direncanakan akan memiliki varian amfibi dengan dilengkapi pelampung guna dapat mendarat di darat maupun di air. Selain itu, dalam beberapa varian yang dikhususkan untuk TNI-AL juga akan dibuat varian intai maritime yang nantinya akan menggantikan pesawat intai ringan N22/N24 Nomad yang sudah puluhan tahun dioperasikan oleh TNI-AL.
Mampu Mengangkut 19 Orang Penumpang
Pesawat Angkut ringan N-219 sendiri sejatinya dikembangkan untuk kegiatan penerbangan sipil perintis ke pulau-pulau terpencil di Indonesia. Pesawat yang dioperasikan oleh 2 orang pilot dan 1 orang kru tambahan ini mampu membawa 19 orang penumpang untuk varian sipil dan mampu membawa beban sekitar 2 ton untuk varian kargo.
Pesawat ini mengedepankan kemudahan dan minim biaya dalam perawatan. Oleh karena itu, pesawat ini dilengkapi oleh sepasang mesin Pratt & Whitney Aircraft of Canada Limited PT6A-42 with 850 SHP each. Mesin tersebut mampu membuat pesawat ini terbang dengan kecepatan maksimal 390 km/jam dan memiliki jarak jelajah sekitar 900 km.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Arab Saudi Akui Indonesia Berbahaya dari Skema Set Piece, Waspadai Arhan?
-
Jika STY Dipecat dari Timnas Indonesia, Apakah Pratama Arhan Tak Akan Dipakai Lagi?
-
Rekor Tak Pernah Menang, Bagaimana Peluang Indonesia Taklukkan Arab Saudi?
-
Dear STY, Jangan Lakukan Eksperimen Jika Ingin Menang Lawan Arab Saudi
-
Terungkap! Ini Alasan Timnas Indonesia Terus Main di GBK Meski Kondisinya Buruk
Artikel Terkait
-
Lulusannya Sama-Sama Jadi TNI, Apa Perbedaan Unhan vs Akmil?
-
Bengkel Pesawat FL Technics Indonesia Kini Gunakan Teknologi Hijau
-
Nenek 79 Tahun Digiring Polisi Bersenjata Setelah Menolak Membayar Sandwich Tuna di Pesawat
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Tiket Pesawat Bisa Turun Sebelum Desember? AHY Beri Jaminan
Ulasan
-
Menjajal Kembali Pisang Goreng Bandung di Kota Jambi, Topping Melimpah
-
Jawaban Pertanyaan Hidup di Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan
-
Review Anime Ramen Akaneko: Pelajaran Dunia Kerja dari Toko Ramen yang Dikelola Kucing
-
Ulasan Buku 'Bukan Dunia yang Keras, Mungkin Kita lah yang Terlalu Lunak'
-
Warung Ayam Mekik, Destinasi Kuliner Klasik di Kota Jambi
Terkini
-
4 OOTD Celana Pendek ala Diana Flipo yang Cocok untuk Hangout, On Point!
-
4 Look OOTD Stylish ala Go Min-si yang Wajib Dicoba Untuk Gaya Harianmu
-
Bukan Hanya Taktik dan Strategi, Masalah Ini Juga Harus Segera Dibenahi oleh Timnas Indonesia
-
Pelatih Arab Saudi Janjikan Cerita Baru, Peringatan untuk Timnas Indonesia?
-
Eksklusif! Irene Red Velvet Masukkan 2 Lagu Unreleased di Album Solo 'Like A Flower'