Film Perjalanan Pembuktian Cinta yang diadaptasi dari novel terkenal berjudul serupa karya Nusaibah Azzahra, sudah tayang serentak di bioskop-bioskop Indonesia sejak 7 Maret 2024.
Disutradarai oleh M. Amrul Ummami, yang sebelumnya menggarap "Satu Hari Dengan Ibu", dan dibintangi oleh Dea Annisa sebagai Fathia, Teuku Ryan sebagai Satya, dan sejumlah aktor dan aktris berbakat lainnya. Film romansa religi ini diproduksi oleh FMM Studios.
Filmnya berkisah tentang Fathia, pengabdi pesantren dan penghafal Al-Qur'an. Hidupnya yang diatur oleh nilai-nilai tradisional, dipertaruhkan saat orang tuanya memaksanya untuk menikahi Satya, pria beristri dengan berusia jauh lebih tua.
Fathia benar-benar merasa terbelenggu dalam pernikahan yang nggak diinginkannya. Mengapa begitu? Karena hatinya telah terpaut pada Raehan. Apa yang terjadi selanjutnya? Itu akan menjadi sangat menarik kalau kamu menontonnya sendiri.
Review Film Perjalanan Pembuktian Cinta
Sebagai penikmat film, aku jarang tersentuh oleh film genre romansa religi. Oleh karena itu, ketika pertama kali mendengar tentang "Perjalanan Pembuktian Cinta", aku nggak menaruh harapan tinggi karena takut kecewa pas nonton.
Film ini memang terasa sedikit tersegmentasi, tapi sungguh, performa dari pengarahannya dan pesan dakwahnya, memberikan kesan yang sangat menarik dan membumi.
Kamu perlu tahu hal keren dari film ini. Konfliknya terasa sangat substansial dan mahal. Film ini berani membahas patriarki dalam ranah keagamaan dan kehidupan sehari-hari, yang mana itu memberikan sudut pandang yang segar dan berbeda.
Ya, bagiku, hal demikian merupakan langkah yang jarang terlihat dalam film religi, karena berani menunjukkan dan membahas isu-isu sensitif.
Performa Dea Annisa, yang memerankan karakter utama, benar-benar luar biasa dan melebihi ekspektasiku.
Dia berhasil membawa Fathia, tokoh yang terjebak dalam dilema antara ketaatan keluarga dan hasrat pribadi, dengan begitu meyakinkan dan penuh emosi. Keberanian karakternya untuk menghadapi konflik dan mencari kebahagiaan sejati terasa related.
Namun, meskipun film ini menyajikan konflik yang mendalam dan emosional, ada sedikit yang agak mengganggu pengalaman menontonku. Ini terkait dengan penguluran ending.
Rasanya seperti penonton dibawa ke ujung cerita dengan lambat, tanpa memberikan kepuasan yang sebanding dengan perjalanan emosional yang dialami karakter-karakternya.
Dalam penilaian keseluruhan, aku memberikan skor 7,5/10 untuk "Perjalanan Pembuktian Cinta" yang di luar ekspektasiku. Ya, film ini memberikan pengalaman yang berbeda dan mengajak penonton untuk merenung tentang isu-isu keagamaan dan dilema personal.
Meskipun ending-nya seharusnya masih bisa lebih tajam, tetapi dengan konfliknya yang kuat dan performa gemilang Dea Annisa, membuat film ini layak untuk ditonton.
Oleh karena tema yang diusung terbilang ramah, dan masih tayang seiring datangnya Bulan Ramadan, bagi yang mencari film religi dengan nuansa berbeda dan penuh emosi, "Perjalanan Pembuktian Cinta" bisa menjadi pilihan yang menarik. Jangan sampai nggak nonton, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Gaduh Sidang Isbat Boroskan Anggaran Negara, Segini Biayanya Untuk Sekali Rapat
-
Polisi Siaga 24 Jam Antisipasi Tawuran Hingga Balap Liar Selama Ramadan, Polda Metro Jaya: Lapor ke Hotline 110
-
Arab Saudi dan Mesir Tetapkan 1 Ramadan pada Hari Ini, 11 Maret 2024
-
Dokter Bolehkan Ibu Hamil Berpuasa di Bulan Ramadan, Tapi Harus Penuhi Sejumlah Syarat Ini...
-
Exhuma Raih 1 Juta Penonton Sejak 12 Hari Tayang di Indonesia
Ulasan
-
Review Film The Thursday Murder Club: Aksi Detektif Lansia Mengupas Kasus
-
Review Film Maryam: Teror dan Cinta Gaib yang Mengikat Jiwa!
-
Ulasan Novel Mayday, Mayday: Berani untuk Berdiri Setelah Apa yang Terjadi
-
Review Film Red Sonja: Petualangan Savage yang Liar!
-
Review Film DollHouse: Ketika Boneka Jadi Simbol Trauma yang Kelam
Terkini
-
Politisi, Komedian, Kepala Keluarga: Tiga Peran Eko Patrio di Tengah Krisis
-
Lapangan Kecil, Jangkauan Besar: Futsal di Dunia Digital
-
Veil oleh Taemin SHINee: Terjebak dalam Dunia Penuh Hasrat dan Godaan
-
4 Serum Mandelic Acid Eksfoliasi Kulit Kasar dengan Lembut Tanpa Iritasi
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Sebuah Keuntungan atau Kerugian bagi PSSI?