Film asal Korea "Lucid Dream" adalah sebuah film thriller fiksi ilmiah yang mengisahkan tentang seorang ayah tunggal yang memasuki mimpi miliknya sendiri dan orang lain untuk mencari petunjuk demi melacak penculik putranya yang diculik tiga tahun yang lalu.
Daeho (diperankan oleh Go), adalah seorang reporter berita yang berjuang melawan korupsi di kalangan korporasi.
Setelah anaknya hilang saat berada di taman bermain, Daeho hampir saja menyerah untuk mencari tahu keberadaan anaknya, sambil mengunjungi orang-orang yang mungkin memiliki dendam terhadapnya.
Ketika polisi hampir menutup kasus yang belum terpecahkan selama tiga tahun, Daeho mengetahui tentang terapi psikoterapi menggunakan mimpi sadar.
Dia mengunjungi Sohyeon, seorang teman masa kecilnya yang juga seorang psikiater yang dianggap sebagai otoritas terkemuka dalam penelitian tentang mimpi sadar untuk meminta bantuan.
Daeho kemudian kembali tiga tahun ke belakang dalam ingatannya pada hari ketika ia kehilangan anaknya, dan berusaha mencari setiap petunjuk yang terkait dengan penculikan itu.
Review Film Lucid Dream
Meskipun memiliki unsur yang menarik, sayangnya plot ceritanya mudah ditebak dan cenderung longgar, sehingga menjadi salah satu alasan utama kekurangan film ini.
Terlebih lagi, film ini terlihat menampilkan beberapa alur cerita dari film "Inception," seperti kemungkinan karakter terjebak dalam mimpi seseorang dan menggunakan mimpi orang lain untuk memecahkan sebuah kasus.
Film ini bergerak maju mundur antara dunia mimpi dan dunia nyata saat Daeho berusaha keras untuk melacak penculik anaknya.
Namun, karena penonton hanya bisa melihat apa yang Daeho lihat dalam mimpinya, setiap petunjuk tentang penculikan terungkap terlalu cepat.
Hal ini menyebabkan hilangnya ketegangan yang seharusnya dimiliki sebagai film thriller. Orang-orang yang Daeho temui dalam proses memecahkan kasus itu dengan baik menjelaskan alasan mereka melakukan apa yang mereka lakukan, yang mengurangi keseruan dari cerita tersebut.
Meskipun memiliki kekurangan, efek visual yang digunakan oleh sutradara untuk menggambarkan dunia mimpi cukup realistis.
Hal yang paling menonjol dari film ini adalah penampilan emosional yang meyakinkan dari aktor utama, Go, sebagai seorang ayah yang putus asa untuk menemukan anaknya yang hilang.
Meskipun banyak kekurangan, film ini tetap layak untuk dinikmati jika kamu mencari film tentang fiksi ilmiah yang mirip seperti film "Inception".
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
-
Jejak Kreatif Futsal dalam Mengubah Wajah Gaya Hidup Generasi Muda
-
Futsal sebagai Medium Terapi Jiwa: Mengubah Emosi Menjadi Kekuatan Positif
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Film India yang Dibintangi Diljit Dosanjh, Terbaru Ada Crew
-
Drama Korea Lovely Runner Rilis Poster Karakter, Pamerkan Pesona Cerah Pemerannya
-
5 Novel Thriller Korea yang Wajib Kamu Baca, Dijamin Seru dan Menegangkan!
-
Review Avatar: The Last Airbender, Keajaiban Visual dan Tantangan Adaptasi
-
Viral Penampakan Menggemaskan Photocard Gibran, Warganet Malah Mau Batal Puasa
Ulasan
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Runtuhnya Negeri Penuh Kemunafikan!
-
Auto Chill! 5 Rekomendasi Map Gunung Tanpa Rintangan di Roblox
-
Ketika Cinta Menjadi Ujian: Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menyingkap Relasi Kuasa dan Luka Batin dalam Novel Broken Angel
Terkini
-
Kopi, Laptop, dan Tugas: Seni Nugas Berkedok Nongkrong
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Baper Maksimal, Tapi Jangan Sampai Ketipu Love Bombing!
-
Job Hopping Gen Z: Strategi Jitu Naik Gaji atau Bumerang Karier?
-
Geser Produk Korea, Skincare Lokal Kini Jadi Raja di Negeri Sendiri Berkat Gen Z