Buku kumpulan puisi yang dilengkapi dengan ilustrasi merupakan salah satu bacaan yang tepat untuk mengisi waktu luang. Biasanya buku-buku sejenis ini bisa dibaca dalam sekali duduk, karena memang kalimatnya yang pendek-pendek dan lebih banyak ilustrasi ketimbang tulisan. Koma Tanpa Titik karya Elvira ini termasuk salah satunya.
Identitas Buku
Judul Buku : Koma Tanpa Titik
Penulis : Elvira
Penerbit : One Peach Media
ISBN : 978-623-6516-94-2
Ulasan Buku ‘Koma Tanpa Titik’
Kumpulan sajak dan puisi karya Elvira kedua berhasil kubaca dalam waktu kurang dari tiga hari. Sedikit berbeda dari buku sebelumnya, dalam Koma Tanpa Titik ini tidak langsung disuguhkan dengan larik-larik puisi, namun dibuka secara manis dengan sebuah prolog yang mempertanyakan arti cinta yang sederhana.
Sama seperti buku sebelumnya, buku ini juga dibagi menjadi 3 bab utama yang masing-masing berjudul Aku, Kamu, dan Jarak. Ilustrasi yang ditampilkan cenderung sederhana dan bersahaja, menambah kesan nyaman saat membacanya.
Puisi yang disajikan benar-benar diluar ekspektasiku saat aku sadar akan makna sebenarnya, seperti salah satu puisi yang berjudul Journal Book. Saat membaca judulnya, aku sama sekali tidak berekspektasi bahwa maksud isinya mengarah ke hal ‘tertentu’. Hal ini sukses membuatku takjub dan jatuh cinta dengan diksi yang digunakan oleh penulis.
Meskipun ada beberapa puisi yang setelah berkali-kali membacanya pun aku tidak menemukan makna di baliknya, buku ini tetap membekas di hati, karena ada semacam keterikatan antara aku dan cerita, semacam 'Ini relate sekali denganku'.
Poin tambahan dari buku ini menurutku juga terletak pada bentuk fisiknya yang hard cover. Buku-buku dengan desain hard cover terlihat lebih estetik dan membuat rak buku jadi lebih menarik. Cover jenis ini juga membuat buku jadi tidak mudah rusak atau basah ketika diletakkan di tempat yang cukup sembarangan.
Masih sama seperti karya Elvira sebelumnya, buku yang satu ini juga membuatku jatuh cinta dengan ilustrasi-ilustrasinya.
Untuk kamu yang ingin membaca tulisan yang berbeda, dipenuhi dengan diksi asing namun memikat, disertai dengan ilustrasi yang menjerat, bacalah buku ini. Sebuah buku yang menawarkan keindahan di balik diksi-diksi yang saling terikat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Power Memory,' 27 Tips Menjadikan Otak Lebih Berdaya
-
Buku "Meningkatkan Daya Ingat Anda," Latih dan Asah Kemampuan Mengingat
-
Ulasan Buku Nak, Belajarlah soal Uang: Panduan Menyenangkan untuk Mengelola Keuangan
-
Menjadi Orang Biasa dan Tetap Bahagia dari Buku 'The Art of Being Mediocre'
-
Ulasan Buku Gurindam Kekinian Karya Ibnu Wahyudi: Berisikan Banyak Kebijaksanaan
Ulasan
-
Ulasan Film Korea Firefighters: Sajikan Kisah Heroik Para Pemadam Kebakaran
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
Terkini
-
Mengapa Remaja Perempuan Jadi Target Favorit Kekerasan Digital? Yuk Simak!
-
Target Medali Perak SEA Games dan Inkonsistensi yang Melanda Sepak Bola Nasional
-
Eco-Anxiety Bukan Penyakit: Saat Kecemasan Iklim Menggerakkan Perubahan
-
Ditanya Rumor Keretakan, Anthony Xie Hanya Minta Doa dan Enggan Membantah
-
Pilih Independen, AKMU Siap Hengkang dari YG Entertainment setelah 12 Tahun