Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | sari rachmah
Desa Wisata Ciwidey (DocPribadi/Sari Rachmah)

Libur panjang selama lebaran jika dihabiskan sekedar untuk berbelanja ke mall atau tempat-tempat indoor yang dibatasi tembok rasanya kurang berasa liburan, sebab hampir setiap harinya manusia modern menghabiskan waktu dalam ruangan.

Sehingga, liburan akan terasa lebih berkesan jika dihabiskan dengan mengunjungi tempat wisata outdoor. Misalnya, tempat wisata Ciwidey yang berlokasi di Bandung Selatan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Daerah Ciwidey memang memiliki banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi saat libur panjang, misalnya kawah putih, ranca upas, pemandian air panas dan lain sebagainya. 

Tempat-tempat seperti itu memang lazim dikunjungi sehingga pasti ramai pengunjung, tetapi jika menginginkan tempat yang jauh dari keramaian, minim budget, mengandung nilai edukasi dan tak kalah kaya akan pengalaman, datangilah perkebunan teh yang bisa dinikmati pemandangannya sejauh mata memandang sepanjang perjalanan Ciwidey.

Pengunjung tak usah mengeluarkan kocek mahal untuk sekedar berjalan-jalan mengelilingi perkebunan teh di Ciwidey. Lain lagi jika pengunjung berniat duduk-duduk disana sambil makan perbekalan, sebab di beberapa spot terdapat abang-abang yang biasa menyewakan tikar.

Juga, sepanjang perjalanan, di samping kiri dan kanan, terdapat banyak rumah-rumah warga yang bertuliskan homestay alias tempat penginapan beserta nomor kontak yang bisa dihubungi untuk menyewa homestay. Sepertinya cukup menyenangkan juga jika menginap disana, sebab suasananya asri, kanan kiri homestay dimanjakan dengan pemandangan kebun teh yang hijau dan luas membentang. 

Tempat lainnya yang jauh dari keramaian adalah kebun strawberry Walini yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 2 hektar. Untuk tiket masuk Rp.15,000 per orang (dewasa dan anak di atas 5 tahun). Pada gerbang kebun strawberry, pengunjung akan dibekali wadah untuk menampung strawberry, tentunya gratis memetik tapi setelahnya akan ditimbang. Per kilonya dihargakan Rp. 80,000. Setelah membayar sesuai nilainya, pengunjung dapat free jus strawberry loh.

Jika belum puas dengan pengalaman panen strawberry, pengunjung bisa juga menginap disana sebab di sekitar kebun strawberry Walini terdapat villa-vila mungil yang berhadapan langsung dengan kebun strawberry. Villa-villa tersebut menyerupai rumah kayu segitiga minimalis.

Karena konsepnya minimalis, kapasitas masing-masing villa umumnya kisaran maksimal 4 hingga 8 orang, walaupun ada beberapa yang bisa memuat lebih banyak orang. Di dalamnya terdapat kamar mandi lengkap dengan bathtub, air hangat, dapur, TV, bed, juga tersedia breakfast

Pemandangan indah di kebun strawberry Walini tak hanya saat langit terang, sebab pada malam hari pun pemandangannya tak kalah cantik. Posisi perkebunan strawberry Walini berada di bawah jembatan kayu yang panjang melintang mengelilingi perkebunan dan pada malam hari sepanjang jembatan yang membatasi perkebunan strawberry mengeluarkan cahaya mengkilap warna warni yang berasal dari lampu hias Led kawat. 

Pada pagi hari, pengunjung yang menginap di villa bisa melihat langsung warga desa sekitar yang panen strawberry dan penyemprotan insektisida untuk mencegah migrasi hama. 

Sekadar informasi, udara di perkebunan Walini sangat dingin, jika pengunjung sensitif terhadap dingin atau alergi udara dingin sebaiknya membawa perbekalan pakaian hangat, kaos kaki, sarung tangan hingga obat-obatan sebab udara dinginnya sangat menusuk hingga membuat tubuh menggigil kedinginan saat tidur di malam hari. Karena udaranya sangat dingin sampai-sampai kulit menjadi kering, maka ada baiknya juga menyediakan lotion pelembab kulit atau minyak zaitun dari rumah. 

Mengunjungi desa wisata, khususnya kebun teh dan kebun strawberry di Ciwidey bisa jadi ajang wisata yang kaya akan nilai edukasi, sebab pengunjung akan mendapatkan gambaran, pengalaman langsung dan pengetahuan dalam hal bercocok tanam. Terutama, kedua tempat ini cocok sekali dijadikan destinasi wisata untuk keluarga terutama yang memiliki anak kecil untuk menambah pengetahuan mereka.

Selain itu, bukankah kedua tempat ini bisa menjadi role model bagi pengunjung yang memiliki cita-cita membangun usaha di bidang pertanian dan perkebunan? Bisa juga menjadi inspirasi untuk menghabiskan masa pensiun dengan usaha perkebunan. 

Manfaat lainnya dari mengunjungi desa wisata tak hanya dirasakan oleh pengunjung, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Setidaknya mereka akan mendapatkan manfaat dari setiap rupiah yang dikeluarkan pengunjung untuk berbelanja di warung mereka, menyewa penginapan di rumah mereka, berbelanja strawberry yang dijajakan di sepanjang jalan, dan lain sebagainya. Gimana? Tertarik berkunjung ke sana? 

sari rachmah