Melalui rumah produksi Lionsgate Films, Sutradara Sergio G. Sanchez telah memperlihatkan keterampilannya dalam membuat film bergenre horor psikologi berjudul: 'Marrowbone' (2017).
Didistribusikan oleh Universal Pictures, film ini berhasil mengguncang penonton dengan penampilan memikat dari George MacKay, Anya Taylor-Joy, Charlie Heaton, dan Mia Goth.
"Marrowbone" mengikuti perjalanan empat saudara yatim piatu yang melarikan diri dari kehidupan traumatis di Amerika Serikat ke rumah warisan keluarga mereka di Inggris. Di sana, mereka berharap memulai hidup baru dengan identitas palsu.
Namun, ketika mereka mulai menemukan kebahagiaan dalam isolasi, rumah itu menjadi terkutuk oleh rahasia gelap yang mengintai di balik dinding. Mereka mulai dihantui oleh keberadaan yang mengerikan.
Dengan pertarungan antara rasa takut dan kebutuhan untuk melindungi satu sama lain, para saudara berjuang untuk mempertahankan keberadaan mereka.
Namun, ketika kebenaran menemukan jalan ke permukaan, mereka dihadapkan pada pilihan sulit yang akan mengubah hidup mereka selamanya.
Ulasan Film Marrowbone
Plot twist dalam "Marrowbone" adalah inti dari kejutan yang mengejutkan dalam alur ceritanya. Mau nggak mau, aku harus sedikit tulis ulang, biar mudah memahaminya.
Singkatnya begini, "Marrowboneā€¯ menggambarkan kisah empat saudara yatim piatu, mereka berusaha melarikan diri dari masa lalu traumatis dengan bersembunyi di rumah warisan keluarga mereka di Inggris.
Namun, seiring berjalannya cerita, perlahan aku dibuat sadar, bahwa apa yang terlihat rupannya hanyalah sebuah proyeksi alam bawah sadar.
Ya. Jack Marrowbone, anak tertua dalam keluarga, menjadi pusat dari plot twist ini. Dia sebenarnya telah menjadi gila akibat trauma masa lalu yang nggak terlupakan.
Aku pada akhirnya mengetahui, nasib para saudara lainnya, Billy Marrowbone, Jane Marrowbone, dan Sam Marrowbone, rupanya telah meninggal dalam kejadian tragis sebelumnya.
Jack, yang merasa kesepian dan terasing, menciptakan ilusi tentang keberadaan mereka. Dia menciptakan situasi di mana mereka tetap hidup dan berinteraksi dengannya di dalam rumah warisan mereka.
Plot twist ini membawa pencerahan terkait kekacauan psikologis yang dialami oleh Jack. Aku melihat betapa dalamnya pengaruh trauma masa lalu terhadap pikirannya, memaksanya untuk menciptakan realitas alternatif di mana dia merasa aman dan dihargai.
Bagi Jack, dunia yang diciptakannya adalah tempat perlindungan di mana dia dapat melarikan diri dari kesedihan dan kesepian yang menghantui.
Namun, keberadaan ilusi itu nggak bisa dipertahankan untuk selamanya. Saat rahasia-rahasia kelam mulai terkuak, Jack terjebak dalam konflik batin yang mendalam antara kenyataan dan fantasi.
Dia harus menghadapi kenyataan yang pahit bahwa saudara-saudaranya telah tiada dan dia telah hidup dalam ilusi yang dia ciptakan sendiri.
Plot twist semacam itu, memang mengejutkan tapi juga menyakitkan. Ya, melihat bagaimana trauma masa lalu dalam film itu, rupanya dapat merusak pikiran seseorang dan mengubah persepsi terhadap dunia di sekitarnya.
Jack, meskipun terlihat kuat di permukaan, sebenarnya hancur di dalam jiwanya, karena rasa bersalah dan kesedihan yang nggak terobati.
Dengan mengungkapkan bahwa semua yang terjadi adalah produk dari pikiran Jack yang terganggu, "Marrowbone" mengajak penonton untuk merenungkan tentang sifat realitas dan persepsi.
Pada sisi lain, secara teknis, pengungkapan plot twist dalam "Marrowbone" didukung oleh beberapa elemen sinematik yang kuat. Di samping itu, penampilan para aktor juga mendukung pengungkapan plot twist dengan cara yang meyakinkan.
George MacKay, yang memerankan karakter utama Jack, berhasil mengekspresikan konflik batin dan kekacauan mental yang dialami oleh karakternya dengan sangat kuat. Pemeran pendukung seperti Anya Taylor-Joy, Charlie Heaton, dan Mia Goth juga memberikan penampilan yang kuat.
Sementara itu, Sergio G. Sanchez berhasil mengarahkan film dengan kepiawaiannya. Dia bisa mengatur tempo cerita dengan baik dan memberikan tekanan yang tepat pada momen-momen kunci.
Pada akhirnya, "Marrowbone" berhasil menghibur dengan suguhan plot twist. Skor dariku: 8/10. Buat kamu yang belum nonton film ini, tontonlah.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Emosional yang Begitu Sesak dalam Film Bila Esok Ibu Tiada
-
Ketika Horor Thailand Mengusung Elemen Islam dalam Film The Cursed Land
-
Review Film Laut Tengah: Ketika Poligami Jadi Solusi Menggapai Impian
-
Krisis Iman dan Eksorsisme dalam Film Kuasa Gelap
-
Kekacauan Mental dalam Film Joker: Folie Deux yang Gila dan Simbiotik
Artikel Terkait
-
3 Film Glen Powell yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Twisters
-
Penuh Chemistry! 4 Film dan Serial yang Dibintangi Dion Wiyoko bersama Sheila Dara
-
3 Film India Dibintangi Raashi Khanna Tayang 2024, Ada The Sabarmati Report
-
5 Rekomendasi Film Adaptasi Game, dari Aksi Seru hingga Horor Mendebarkan
-
4 Film yang Diperankan oleh Kristo Immanuel, Terbaru The Shadow Strays
Ulasan
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Kisah Pengkhianatan Masa Lalu
-
Ulasan Buku Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti Karya Julia Keller
-
Kafe Hijau Tempat Menyembuhkan Luka Setelah Dipecat dalam Novel Evergreen
-
Kitab Anti Bodoh: Menjadi Pemilih Cerdas Tanpa Cacat Logika
-
Lucu dan Mengharukan! Ulasan Buku Mamomics: Curhatan Emak-emak dalam Komik
Terkini
-
3 Film Glen Powell yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Twisters
-
Viral Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kok Bisa Kita Kembar dengan Orang Lain?
-
3 Hal yang Perlu Diperbaiki oleh Skuad Garuda Jelang Laga Kontra Arab Saudi
-
MEOVV Terjebak dalam Hubungan 'Toxic' di Lagu Comeback Terbaru
-
3 Serum Brightening Murah Meriah Cocok untuk Pelajar, Harga Rp20 Ribuan