Konflik antara Iran-Israel yang kian memanas dalam beberapa hari terakhir sepertinya akan memasuki babak baru.
Menyadur laman indomiliter.com, usai Iran melancarkan serangan langsung kepada Israel pada tanggal 13 April 2024 lalu, kini Israel disinyalir akan melakukan serangan balasan kepada wilayah Iran dengan menggunakan kekuatan udara dan rudal berpemandu.
Mengantisipasi kemungkinan serangan balasan tersebut, pihak militer Iran kini tengah menyiagakan berbagai sistem perlindungan udaranya, termasuk sistem perlindungan udara tercanggih milik negara Syiah tersebut, yakni sistem Rudal Hanud Bavar 373.
Sistem rudal perlindungan udara ini memang diklaim menjadi yang tercanggih dalam alutsista pertahanan udara militer Iran saat ini.
Dikembangkan Sejak Dekade 2010-an
Melansir dari laman militarytoday.com, sistem rudal perlindungan udara Bavar 373 atau yang memiliki arti “Belief 373” tersebut diyakini mulai dikembangkan pada dekade 2010-an.
Iran sejatinya ingin membeli beberapa unit sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia kala itu.
Namun, sanksi internasional menghalangi proses pembelian itu sehingga membuat Iran mengembangkan sistem pertahanan udaranya sendiri yang diklaim terinspirasi dari sistem S-300 buatan Rusia.
Iran diyakini mengembangkan Bavar 373 dari basis S-200 era Uni Soviet dan dibantu oleh beberapa teknisi dari Tiongkok dan Rusia dalam pengembangannya.
Tidak heran bahwa sistem rudal pertahanan udara Bavar 373 memang memiliki kemiripan dengan S-200 dan dengan beberapa sentuhan dari S-300.
Sistem rudal pertahanan udara Bavar 373 sendiri mulai diperkenalkan pada tahun 2016 silam dan kemudian mulai memasuki layanan resmi dalam dinas militer Iran di tahun 2019 silam.
Mampu Mengejar Target Hingga Jarak 250 Km
Sistem rudal pertahanan udara Bavar 373 diklaim menjadi yang tercanggih di era modern ini.
Merujuk dari laman militarytoday.com, sistem ini dipasang pada truk pengangkut berpenggerak 10 roda dan terdiri atas 4-5 unit kendaraan dalam 1 baterai peluncur.
Komposisi tersebut terdiri dari 1 kendaraan komando, 2-3 kendaraan peluncur roket dan 1 kendaraan pemuat rudal cadangan.
Sistem rudal Bavar 373 sendiri diklaim mampu menargetkan sasaran hingga jarak 250 km. Bahkan, beberapa jenis rudal terbarunya bisa mencapai jarak 300 km.
Untuk ketinggian maksimalnya mampu mencapai jarak ketinggian sekitar 20-25 km. Rudal ini sendiri menggunakan sistem penargetan semi-active radar.
Rudalnya sendiri memiliki berat sekitar 2.000 kg dan mampu membawa hulu ledak sekitar 180-200 kg.
Baca Juga
-
Bambang Pamungkas Sebut Mimpi Indonesia ke Piala Dunia Masih Ada, Kenapa?
-
AFF Cup 2024 Resmi Gunakan Teknologi VAR, Kabar Buruk Bagi Timnas Vietnam?
-
Belum Dilirik STY untuk AFF Cup 2024, Apakah Jens Raven Tak Masuk Kriteria?
-
Sudah Dapatkan Ole Romeny, PSSI Rupanya Masih Berburu Striker Keturunan
-
3 Penyerang yang Berpotensi Tersingkir dengan Hadirnya Ole Romeny di Timnas Indonesia
Artikel Terkait
-
Unjuk Kekuatan, Putin Klaim Rusia Punya Senjata Tak Tertandingi oleh Negara Manapun
-
Cek Fakta: Benarkah Presiden Prabowo Mewacanakan Wajib Militer bagi Anak Muda?
-
Gedung Perumahan di Beirut Luluh Lantak Dihantam 5 Rudal Israel
-
Pejabat Korea Selatan Tuding Rusia Pasok Rudal ke Korea Utara sebagai Imbalan Pengiriman Pasukan ke Ukraina
-
Jenin Luluh Lantak, Israel Tarik Diri Setelah Tewaskan 8 Warga Palestina
Ulasan
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024