Perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari 2 tahun lamanya sepertinya belum ada tanda-tanda akan mereda.
Menyadur laman indomiliter.com, kedua pihak baik Rusai dan Ukraina sepertinya masih enggan mengakhiri konflik yang sejatinya telah dimulai sejak tahun 2014 silam, saat Rusia menganekasasi kawasan Krimea yang diakui sebagai wilayah Ukraina.
Militer Ukraina dalam beberapa tahun terakhir memang cukup gencar menggunakan kendaraan tanpa awak atau drone dalam menjalankan misinya di perang Rusia-Ukraina.
Salah satu jenis drone yang cukup masif digunakan oleh pihak Ukraina adalah loitering-munition atau yang dikenal dengan nama lain sebagai drone kamikaze.
Sementara itu, salah satu jenis drone kamikaze yang dalam beberapa bulan terakhir mulai sering terlihat digunakan oleh Ukraina adalah RAM II dan mulai diperkenalkan pada awal tahun 2023 silam.
Drone Kamikaze Pesaing ZALA Lancet Buatan Rusia
Menyadur laman resmi pabrikan RAM (ramuav.com), drone kamikaze RAM II UAV merupakan salah satu drone berjenis loitering-munition buatan pabrikan Ukraina.
Drone yang mulai diperkenalkan pada awal tahun 2023 silam ini memang menjadi salah satu andalan militer Ukraina di perang Rusia-Ukraina.
Drone ini sendiri menggunakan basis pengembangan dari drone lokal, yakni Leleka-100 yang merupakan drone intai yang sering digunakan dalam dunia sipil seperti pengawasan lahan dan kelautan.
Drone RAM II sendiri memang dirancang sebagai drone kamikaze yang sejenis seperti drone kamikaze andalan Rusia, yakni ZALA Lancet.
ZALA Lancet sendiri merupakan drone kamikaze buatan pabrikan ZALA Aero Group Rusia yang mulai memasuki layanan pada tahun 2022 silam dan hingga kini masih digunakan oleh dinas militer Rusia.
Tidak heran bahwa drone RAM II UAV sendiri dianggap sebagai rival dari drone ZALA Lancet yang dioperasikan oleh Rusia.
Mampu Membawa Hulu Ledak Seberat 3 Kg
Laman indomiliter.com melansir, drone RAM II diketahui memiliki berat maksimal sekitar 9,5 kg. Drone ini sendiri diluncurkan dengan sistem ketapel peluncur yang bisa dibawa oleh 2-3 orang prajurit infantri maupun kendaraan peluncur sederhana.
Selain itu, drone satu ini memiliki kecepatan terbang hingga 70 km/jam dan memiliki ketinggian maksimal hingga 1.000 meter diatas permukaan tanah.
Drone RAM II sendiri mampu membawa hulu ledak hingga berat sekitar 3 kg dan memiliki daya terbang hingga 1 jam lamanya. Bahkan, drone RAM II sendiri kini mulai dikembangkan dengan mengenalkan varian RAM-X yang diklaim memiliki daya jangkauan hingga 100 km dan memiliki hulu ledak maksimal hingga 4,5 kg.
Baca Juga
-
Futsal: Tak Sekadar Olahraga, Tapi juga Penyambung Kenangan Gen Milenial
-
AFF Cup U-23: Jumpa Thailand di Semifinal, Rekor Baik Berpihak ke Indonesia
-
Meski Lolos Semifinal AFF Cup U-23, Timnas Indonesia Perlu Evaluasi Total!
-
3 Pemain Naturalisasi Pilih Berkarir Liga Indonesia, Timnas Bisa Melemah?
-
Beda Nasib Indonesia dan Malaysia di AFF Cup U-23, Masih Pantas Dianggap Rival?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Solito: Kisah Anak Kecil yang Berjuang Menyeberangi Perbatasan
-
Mengupas Novel The Siren: Sudut Pandang Penulis dan Editor
-
Ulasan City of Ash and Red, Novel Thriller Psikologis yang Menyesakkan
-
Ulasan Novel Lemonade Granny: Misteri Gelap di Balik Desa Para Lansia
-
Review Film Dont Lets Go to the Dogs Tonight: Hidup di Tengah Peperangan
Terkini
-
Awalnya Bukan dari Brazil! Ini Asal-usul Futsal yang Mengejutkan
-
Futsal: Tak Sekadar Olahraga, Tapi juga Penyambung Kenangan Gen Milenial
-
AXIS Nation Cup: Membakar Semangat Futsal, Melahirkan Bintang Masa Depan
-
Posisi di Futsal, Saat Semua Punya Peluang untuk Unjuk Gigi di Lapangan
-
Ditargetkan Rilis Tahun Depan, Syuting Film Evil Dead Burn Resmi Dimulai